Teknologi Laser Ungkap Jalan Aspal di Tengah Hutan, Dibangun Bangsa Maya 1200 Tahun Lalu
Teknologi LIDAR memungkinkan arkeolog untuk mempelajari dan melestarikan situs tanpa menimbulkan kerusakan.
Teknologi Laser Ungkap Jalan Aspal di Tengah Hutan, Dibangun Bangsa Maya 1200 Tahun Lalu
Selama melakukan pemindaian hutan Yucatan di Meksiko menggunakan teknologi laser, para ilmuwan dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sebuah jalan bangsa Maya sepanjang 18 kilometer, yang menghubungkan kota Uxmal dan Kabah lebih dari 1.200 tahun yang lalu.
Sumber: Ancient Pages
Teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) sekali lagi terbukti mampu mengungkap struktur kuno yang menakjubkan dan sulit terdeteksi dari permukaan tanah.
Foto: Uxmal Archaeological Zone
-
Bagaimana peneliti menggunakan teknologi laser untuk menemukan jalan dan bangunan di Peten, Guatemala? Pada 2018, peneliti menggunakan teknologi laser untuk memetakan Peten, Guatemala, di mana bangsa Maya pernah tinggal. Ditemukan 61.480 ruas jalan yang telah lama hilang, pondasi rumah, benteng militer, dan jalan lintas yang ditinggikan.
-
Bagaimana sinar laser membantu arkeolog memahami daerah di sekitar kota Izapa? Lidar telah digunakan oleh arkeolog untuk membantu memahami daerah pedalaman Izapa dan pada tahun 2018, para ilmuwan melaporkan telah menemukan 41 pemukiman di sekitar Izapa, semuanya dalam jarak 122 kilometer dari kota.
-
Kenapa para arkeolog menggunakan lidar untuk meneliti situs di wilayah Puuc, Yucatan? Para arkeolog yang bekerja di wilayah Puuc di semenanjung Yucatan, di Meksiko, menemukan sejumlah besar sisa-sisa pemukiman suku Maya kuno dengan menggunakan lidar.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Apa yang ditemukan peneliti di wilayah Mato Grosso, Brasil menggunakan LiDAR? Di wilayah Mato Grasso, Brasil, para arkeolog menggunakan LiDAR untuk menemukan bukti dari 24 situs dengan 81 struktur. Ditemukan juga jalan yang saling terhubung dan desa berbenteng yang dibangun di atas gundukan.
-
Bagaimana kota bangsa Maya itu ditemukan? Juan Carlos Fernandez-Diaz, asisten profesor dari Teknik Sipil Univeristas Houston, Amerika Serikat, menemukan kota itu pada Maret lalu ketika dia sedang melakukan survei arkeologi dengan pesawat di atas wilayah itu.
Tim peneliti melakukan pemindaian sekitar 190 hektar wilayah Puuc dan menemukan struktur kuno yang tersembunyi di dalam hutan. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa drone berhasil menemukan sacbe kuno. Sacbe atau "jalan putih" adalah jalan beraspal yang dibangun bangsa Maya.
Jalan Maya ini memiliki panjang 18 kilometer dengan lebar antara lima dan enam meter. Ini menjadi sacbe terbesar di wilayah Maya utara, demikian diungkapkan oleh ilmuwan INAH dalam sebuah pernyataan resmi. Jalan ini menjadi penghubung antara kota Uxmal dan Kabah selama lebih dari 250 tahun, dari tahun 700 hingga 950 M.
Kota Pra-Kolombia Uxmal dikenal karena piramida Mesoamerika yang menarik, dikenal sebagai Piramida Penyihir. Piramida ini merupakan struktur tertinggi dan paling mencolok di kota kuno Uxmal. Beberapa nama lain juga digunakan untuk menyebut piramida ini, seperti Piramida Kerdil, Casa el Adivino, dan Piramida Peramal.
Kabah, salah satu pemukiman Maya langka yang masih mempertahankan nama aslinya yang berarti 'tangan kuat', menjadi reruntuhan terbesar kedua di wilayah Puuc setelah Uxmal.
Meskipun ilmuwan memiliki sedikit informasi tentang sacbe yang ditemukan, diketahui bahwa suku Maya kuno merencanakan dan membangun jaringan jalan yang luas untuk menghubungkan ribuan orang di wilayah Puuc. Pada tahun 2020, jalan serupa ditemukan antara Coba dan Yaxuna.
Masih banyak reruntuhan kuno Maya menarik lainnya yang tersembunyi di dalam hutan dan dapat diungkap oleh teknologi LIDAR.
Foto: Adobe Stock - THP Kreatif
Sebagai contoh, berkat bantuan LIDAR, ilmuwan dapat mendeteksi keberadaan peradaban Maya yang besar dan tidak diketahui sekitar 2.000 tahun yang lalu di utara Guatemala. Sebanyak 417 kota, desa, dan kampung kuno yang tersembunyi di dalam hutan lebat berhasil di dokumentasikan.
Tahun ini, menggunakan data pemindaian laser udara (lidar), ilmuwan menemukan kalender Mesoamerika raksasa yang dibangun ribuan tahun yang lalu di sepanjang Pantai Teluk Meksiko.
- Misteri Lubang di Tengkorak Manusia Berusia 125.000 Tahun yang Mirip Luka Tembak, Arkeolog Dibikin Bingung
- Temuan 13 Guci Kuno Kerajaan Urartu Bikin Arkeolog Bingung dan Pemburu Harta Karun Penasaran
- Sinar Laser Ungkap Kota Kuno Bangsa Maya Tersembunyi di Bawah Hutan, Ada Piramida dan Lapangan Bola
- Teknologi Laser Ungkap 5 Peradaban Kuno yang Selama Ini Kasat Mata
LIDAR memberikan banyak peluang untuk mempelajari arkeologi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pengetahuan yang diperoleh dari teknologi canggih ini sangat berharga.
Foto: Uxmal Archaeological Zone
Tak kalah pentingnya, LIDAR memungkinkan arkeolog untuk mempelajari dan melestarikan situs tanpa menimbulkan kerusakan.
Sumber: Ancient Pages