Teks-Teks Kuno Ungkap Sosok Arkeolog Pertama di Dunia, Ternyata Seorang Raja dari Kerajaan Termasyhur
Artefak yang ditemukan di rumah raja ini menjadi bukti bahwa ia seorang arkeolog.
Artefak yang ditemukan di rumah raja ini menjadi bukti bahwa ia seorang arkeolog.
-
Siapa yang pertama kali mencatat "Gerbang Neraka" di Arab Saudi secara arkeologi? Meskipun suku-suku Badui di sekitarnya telah lama menyebut formasi batu tersebut sebagai "karya orang-orang tua", David Kennedy dari University of Western Australia adalah orang pertama yang mendokumentasikannya di bidang arkeologi Barat.
-
Siapa yang menemukan bukti awal ciuman di Mesopotamia? Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Copenhagen.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Iran? Sebuah pigmen merah terang yang tersimpan di dalam botol batu kecil bisa jadi merupakan salah satu contoh lipstik tertua yang diketahui di dunia.
-
Artefak apa yang baru ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog menemukan patung kuda pertama yang dibuat manusia. Patung berbentuk kuda kecil tersebut terbuat dari gading mammoth ini telah ada sejak Zaman Paleolitikum Atas, 35.000 tahun lalu.
-
Apa bentuk dari bukti awal ciuman di Mesopotamia? Bukti yang ditemukan terdiri dari lempengan tanah liat yang diukir dengan aksara paku (cuneiform), yang merupakan bentuk penulisan kuno yang digunakan oleh orang Mesopotamia, yang berada diantara sungai Eufrat dan Tigris, yang sekarang adalah wilayah Irak dan Suriah.
-
Dimana orang Babilonia menerapkan pengetahuan anatomi? Misalnya, orang Babilonia menggunakan organ hewan untuk ramalan yang membutuhkan pengetahuan tentang posisi dan bentuk organ-organ tersebut.
Teks-Teks Kuno Ungkap Sosok Arkeolog Pertama di Dunia, Ternyata Seorang Raja dari Kerajaan Termasyhur
Teks-teks kuno mengungkapkan, Raja Babilonia dari abad ke-6 adalah arkeolog pertama di dunia. Raja tersebut tinggal di Nippur Babilonia, ungkap mendiang arkeolog klasik, Elizabeth Douglas Van Buren (1881-1961).
Pernyataan ini didukung koleksi artefak yang dimiliki oleh Raja Babilonia di dalam bejana tanah liat yang ditemukan di rumahnya di samping perpustakaan. Koleksi benda yang disimpan adalah spesimen sejarah dan zaman kuno dari negaranya, hal ini menyatakan bahwa dia merupakan seorang pria dengan pengetahuan yang tinggi. Demikian dikutip dari Greek Reporter.
Koleksi tersebut di antaranya adalah lempengan tanah liat yang berisi informasi mengenai jumlah kuil dan tempat suci yang ada di Naipur di masa lalu, dua lempengan dari tahun 1100 SM dan 1095 SM yang berisi referensi kronologis untuk raja-raja periode itu, prasasti Nabonidus dan barang-barang antik lain yang tak ternilai harganya.
Koleksi tersebut menjadi harta karun bagi para arkeolog modern karena menjelaskan sejarah topografi Babilonia, walau hingga kini para arkeolog belum tahu pasti bagaimana Raja Babilinua berhasil menemukan koleksi berharga tersebut.
Identitas arkeolog pertama ini diketahui dalam teks-teks kuno sekitar periode pemerintahan raja Babilonia Nabonidus (memerintah 555-537 SM).
Teks-teks kuno tersebut memuat nama raja dan membuktikan pernyataan arkeolog pertama adalah seorang raja.
- Arkeolog Temukan Makam Raja Berusia 5.000 Tahun di Reruntuhan Kota Kuno, Berisi Rahang Babi Sampai Batu Giok
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Kerajaan Kuno Korea Berusia 2.000 Tahun, Bentuknya Unik dan Ada Perkakas Kuda dari Perak
- Saat Menjelajahi 'Gua Orang Mati', Arkeolog Temukan Tulang Belulang Anak-Anak Berusia 3.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
Penggalian pertama yang tercatat di dunia adalah kuil Ebabbar di Sippar, di Irak tengah saat ini,
yang dicatat dalam sebuah teks yang disebut Nabonidus Cylinder of Sippar.
Dalam teks tersebut, Nabonidus menceritakan bagaimana ia mulai memulihkan beberapa kuil selama masa pemerintahannya,
termasuk Ehulhul of Sin di Haran, Ebabbar of Shamash di Sippar, dan Eulmash of Anunitum di Sippar-Amnanum.
Selama masa pemerintahannya, Nabonidus memimpin kampanye untuk memperluas wilayah Babilonia. Dia mencapai semua jalan ke Arab dan menaklukkan tanah sejauh selatan daerah Madinah di Arab Saudi modern. Untuk alasan yang tidak diketahui, ia tinggal di Arab selama satu dekade setelah kampanyenya berakhir dan mendirikan ibukota di kota Tayma.
Penggalian di sekitar kuil-kuil kuno dan banyak restorasi bersama dengan pencatatan temuan dan karya-karya yang dilakukan dapat dengan mudah memberi raja Babilonia gelar arkeolog pertama. Buktinya adalah silinder terakota yang ditemukan di area dimana pekerjaan rinci yang dilakukan diukir.
Karya-karya besar lainnya yang diselesaikan Nabonidus selama masa pemerintahannya adalah membangun kembali kuil di Larsa dan memulihkan ziggurat di Ur, di mana empat silinder tertulisnya ditemukan di empat sudut kuil. Pada salah satu dari mereka, nama-nama penguasa awal Ur, Ur-Engur, dan Dungi (2400 SM) terukir.