Temuan Fosil Batuan di Grand Canyon Diyakini Mengubah Sejarah Evolusi
Ilmuwan menemukan fosil batuan di Grand Canyon, Amerika Serikat, yang diyakini mengubah sejarah evolusi.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti telah menemukan fosil batuan yang disebut “Kelompok Tonto” di wilayah Grand Canyon, Arizona. Temuan ini diyakini dapat mengubah tatanan dalam ilmu geosains yang berkaitan dengan periode Kambrium.
“Kelompok Tonto adalah lapisan batu sedimen yang berisi fosil yang mencatat Ledakan Kambrium sekitar 500 juta tahun lalu. Saat hewan pertama dengan cangkang keras berkembang biak dengan cepat dan permukaan air laut naik hingga menyelimuti benua dengan munculnya kehidupan laut,” ungkap Carol Dahler, seorang profesor dari Universitas Negara Bagian Utah.
-
Apa sebenarnya pengertian dari fosil? Fosil adalah sisa atau jejak organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, yang telah mati dan tertimbun dalam endapan sedimen di dalam tanah atau batuan.
-
Mengapa mempelajari fosil hiu penting untuk memahami evolusi hiu saat ini? “Mempelajari fosil hiu sangat penting untuk memahami sepenuhnya fenomena evolusi yang terkait dengan kelompok hiu saat ini,” kata rekan penulis studi tersebut, Dr Manuel Amadori, peneliti pascadoktoral di departemen paleontologi di Universitas Wina.
-
Kenapa fosil penting bagi ilmuwan? Fosil membantu manusia untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang pernah hidup pada masa lalu. Hal tersebut tentu berguna sebagai bukti dan data sejarah dari masa lampau untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi untuk masa depan.
-
Bagaimana fosil dinosaurus ini ditemukan? Fosil lebih mungkin muncul setelah hujan, karena air mengungkap material dengan menghilangkan sedimen yang menutupinya, dalam fenomena yang dikenal sebagai pelapukan.
-
Kenapa penemuan fosil spons purba ini penting untuk memahami evolusi hewan? Penemuan terbaru ini melengkapi pohon keluarga evolusi salah satu hewan purba, menjelaskan ketidakhadirannya di bebatuan yang lebih tua dan menghubungkan titik-titik yang ada dengan pertanyaan Darwin mengenai kapan hewan ini berevolusi.
-
Bagaimana fosil badak membantu memahami sejarah bumi? Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene.
Para ahli menggunakan metode penanggalan tandem U-Pb untuk mengetahui mengenai kecepatan sedimentasi batuan dan memberikan petunjuk mengenai seberapa cepat spesies laut, seperti trilobita dan hewan awal lainnya, berdiversifikasi.
“Kami menemukan bahwa spesies trilobita yang berbeda mengalami radiasi, lalu punah dalam tempo yang sangat cepat, di bawah sejuta tahun,” kata Mark Schmitz.
Metode ini melibatkan penggilingan sampel batuan sedimen dan pemisahan ratusan kristal zirkon seukuran pasir yang diendapkan dalam sedimen. Rasio U-Pb dari butiran pertama kali diperoleh menggunakan metode penanggalan cepat, kemudian butiran termuda diberi tanggal secara tepat dengan metode laboratorium.
Ledakan Kambrium model McKee
Sebelumnya, pendidikan geosains berpijak pada model klasik dari transgresi laut milik Eddy McKee yang menyatakan adanya pendalaman bertahap dan pergeseran bertahap dalam lingkungan sedimen, dan diajarkan kepada banyak mahasiswa geologi di seluruh dunia.
- Penemuan Fosil Kotoran Purba Ini Ungkap Cara Dinosaurus Jadi Penguasa Bumi
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kecoak dari Fosil Berusia 180 Juta Tahun, Punya Warna Sayap Unik
- Temuan Fosil Berusia 86.000 Tahun di Gua Ini Ungkap Bagaimana Awalnya Manusia Tiba di Asia Tenggara
- Sedang Berjalan di Ladang, Bocah Ini Temukan Fosil Tulang Hewan dan Manusia Berusia 8.500 Tahun
Sementara itu, Profesor Karl Karlstrom dari University of New Mexico (UNM) mengungkapkan bahwa model dari pengendapan “kelompok Tonto” menunjukkan adanya campuran tatanan laut dan non-laut, patahan atau ketidakselarasan saat tidak ada sedimen yang diendapkan, dan tempo evolusi yang jauh lebih cepat.
“Kelompok Tonto di Grand Canyon tetap menjadi salah satu bagian tipe Kambrium terpenting di dunia karena lanskapnya yang lengkap," imbuh Prof. Karlstrom, seperti dilansri Scitechdaily.
Dehler mengatakan dibandingkan dengan model McKee, model baru dari timnya menawarkan jalur utama bagi mahasiswa dan peneliti untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang ledakan Kambrium.
“Dari lapisan Tonto Group setebal 500 meter, kita belajar tentang kenaikan permukaan laut dan dampak badai tropis yang dahsyat. Ini terjadi di dunia tanpa tumbuhan darat dan selama periode suhu yang sangat panas saat Bumi bebas es,” kata Dehler.“
Permukaan laut begitu tinggi sehingga sedimen seperti Tonto Group diendapkan di atas sebagian besar benua dalam lingkungan yang memungkinkan perluasan keanekaragaman hewan yang cepat di Bumi.”
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti