YouTuber Temukan Baju Besi Abad ke-17 di Ladang, Terkubur di Bawah Tanah Selama Tiga Abad
Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah
Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah.
-
Bagaimana artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Mengapa artefak kuno ini ditemukan? Proyek ini bagian dari proyek perbaikan tahap kelima, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
-
Kapan artefak-artefak kuno itu ditemukan? Berbagai artefak ini merupakan hasil penggalian terbaru (2022-2023) oleh Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu (TNSDA) yang baru saja selesai.
-
Di mana artefak kuno itu ditemukan? Seorang petani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
YouTuber Temukan Baju Besi Abad ke-17 di Ladang, Terkubur di Bawah Tanah Selama Tiga Abad
Seorang YouTuber dan ahli detektor logam menemukan baju besi Hussar abad ke-17 di sebuah ladang di desa Mikułowice, Opatów, tenggara Polandia.
Sumber: Arkeonews
Patryk Chmielewski yang dikenal sebagai “Profesor Detektorysta” (Profesor Detektorist) menemukan baju perang ini bulan lalu. Chmielewski menemukan satu set baju besi prajurit berkuda yang sebagian masih utuh.
Baju besi ini mengingatkan pada periode menarik dalam sejarah Eropa di Polandia dan sekitarnya. Baju besi itu berada hanya sekitar 60 cm di bawah permukaan tanah dan terkubur selama lebih dari tiga abad.
Hussar adalah kavaleri ringan yang menunggangi kuda cepat. Para prajurit berkuda adalah penunggang kuda terampil yang dipilih dari bangsawan terkaya di Polandia. Mereka terkenal dengan “sayap” besar yang mereka kenakan di punggung atau diikatkan pada pelana.
- Penampakan RM Berbaju Merah & Pria Baju Hitam di Hotel Sebelum Tewas dalam Koper, Pelaku Lalu Keluar Sendirian
- Tinggal di Luar Negeri, Sederet Youtuber Ini Harus Berpuasa Sedikit Lebih Lama dari Indonesia
- Baju Kurung Cekak Musang: Ini Asal, Sejarah dan Desainnya
- Arkeolog Temukan Kerangka Prajurit dengan Setelan Baju Besi yang Masih Lengkap, Dikubur Bersama Busur Panah dan Pedang
Bulu elang dimasukkan ke tepi belakang bingkai kayu berbentuk sayap untuk membuat sayap ini. Selama penyerangan, suara gemuruh yang dihasilkan oleh kepakan pelengkap tambahan ini dimaksudkan untuk mengagetkan kuda musuh.
Dikenal sebagai “penunggang kuda bersayap”, prajurit berkuda yang berkostum warna-warni juga mengenakan kulit macan tutul atau kulit binatang serupa dalam gaya jubah di atas pauldron (bagian bahu) baju besi mereka.
Chmielewski menemukan potongan besi saat menggunakan detektor logam di ladang yang dibajak di Mikułowice, Polandia. Temuan itu kemudian dibawa ke Kantor Perlindungan Monumen Provinsi.
Dalam siaran persnya, mereka mengonfirmasi potongan besi itu adalah satu set baju besi prajurit berkuda yang sebagian masih utuh.
“Baju besinya belum lengkap, elemen dasar cuirass (bagian pelat baju besi)nya hilang, terdiri dari pelindung dada dan pelat belakang, yang berfungsi untuk melindungi dada dan punggung, serta salah satu bantalan bahu,” jelas Dr. Marek Florek dari Kantor Perlindungan Monumen Provinsi Sandomierz.
“Bantalan bahu kiri, kedua penyangga yang melindungi lengan bawah, dan helm berbentuk setengah lingkaran, yaitu helm dengan dua yang disebut pipi dan yang disebut tulang selangka yang melindungi leher dan tengkuk.”
Baju besi tersebut tidak memiliki elemen dekoratif, yang menunjukkan bahwa itu dibuat secara lokal, kemungkinan besar atas perintah bangsawan setempat. Para peneliti meyakini baju ini berasal dari abad ke-17.
“Berdasarkan bentuk helmnya, kami dapat memperkirakan dengan kemungkinan besar bahwa (baju besi tersebut) berasal dari paruh pertama abad ke-17,” jelas seorang peneliti dari Universitas Maria Curie-Skłodowska (UMCS) dalam siaran persnya.
“Ini sedikit terkorosi, dan kami hanya akan lebih yakin tentang tanggal pembuatannya setelah dilakukan upaya konservasi.”
Baju besi itu akan disimpan di Museum Kastil Sandomierz setelah konservasi.