Mahasiswa Indonesia Kaget, Suasana Hari Libur Nasional di Jerman Beda Jauh dari Indonesia
Beda dengan Indonesia, pertokoan tutup dan pusat kota sepi saat liburan nasional.
Beda dengan Indonesia, pertokoan tutup dan pusat kota sepi saat liburan nasional.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Bagaimana Jerman memulai pengepungan Warsawa? Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur.
-
Apa yang diungkap oleh penelitian ilmuwan tentang asal-usul kecoak Jerman? Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife mengungkap asal-usul kecoak Jerman, Blatella germanica dan evolusinya terhadap habitat manusia.
-
Apa yang ditemukan di makam seorang wanita di Jerman? Sekelompok arkeolog menemukan sebuah kursi lipat dari Abad Pertengahan, berasal dari sekitar tahun 600 M. Kursi ini ditemukan dimakam seorang wanita di Steinsfeld, Franconia Tengah, wilayah Ansbach, Jerman.
-
Apa yang dikembalikan Jerman ke Yunani? Jerman mengembalikan kendi anggur kuno yang dicuri pasukan Nazi kepada pemerintah Yunani.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang kecoak Jerman? Studi ini melibatkan analisis DNA kecoa dari enam benua yang mengungkap evolusi spesies serangga ini dan menjelaskan hubungan erat kecoak Jerman dengan habitat manusia.
Mahasiswa Indonesia Kaget, Suasana Hari Libur Nasional di Jerman Beda Jauh dari Indonesia
Banyak orang Indonesia yang tinggal di luar negeri merasakan perbedaan budaya yang cukup mencolok, terutama saat hari libur nasional. Salah satunya adalah Matthew, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Jerman.
Ia mengaku kaget melihat suasana hari libur nasional di Jerman yang sangat berbeda dengan di Indonesia.
Matthew membagikan pengalamannya melalui video TikTok yang ia unggah di akun @alexandrmatthew (2/11/2023).
Melalui video tersebut, ia menjelaskan bahwa kebanyakan pusat perbelanjaan dan toko-toko di Indonesia masih buka seperti biasa saat hari libur nasiona. Bahkan, banyak yang menawarkan diskon dan promo menarik.
"Jadi enak tuh, bisa jalan-jalan sambil shopping," ungkapnya di awal video.
Namun, situasinya berbeda 180 derajat di Jerman.
Pada 1 November 2023 yang merupakan hari libur nasional di Jerman, kota-kota di Jerman justru terlihat sepi.
Semua orang lebih memilih beristirahat dari rutinitas sehari-hari.
Pertokoan, mal, dan sebagian supermarket justru tutup.
Hari Libur Nasional di Jerman: Kota Sepi, Pertokoan Tutup, dan Warga Pilih di Rumah
- Mahfud Ajak Mahasiswa Lawan Ketidakadilan: Boleh Pilih Siapa Saja, Tapi Tidak Dalam Ancaman
- 6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
- Din Syamsuddin Dukung Anies: Pemimpin Nasional Terlalu Muda Tapi Minim Pengalaman, Justru Bahaya
- Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Matthew menambahkan, sebagian besar pertokoan dan pusat perbelanjaan di Jerman tutup saat libur nasional.
Ia pun menunjukkan kondisi kota yang hampir tak ada orangnya.
"Beda banget ya libur di Indonesia dengan di Jerman, di sini tuh bener-bener istirahat," sambung Matthew.
Menurutnya, orang Jerman lebih suka menghabiskan waktu liburnya di rumah bersama keluarga atau teman-teman. Akibatnya, pusat kota tampak lengang.
Hal ini berbeda dengan Indonesia, di mana hari libur nasional justru menjadi kesempatan bagi para pedagang dan pengusaha untuk mendapatkan keuntungan lebih. Banyak pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon besar-besaran, terutama menjelang akhir tahun.
Tak heran jika banyak orang Indonesia yang memilih untuk berbelanja atau berwisata bersama keluarga di hari libur nasional.
Video Matthew pun mendapat banyak tanggapan dari warganet Indonesia, terutama yang penasaran dengan kehidupan di Jerman. Beberapa warganet mengaku kaget dengan suasana hari libur nasional di Jerman yang berbeda jauh dengan Indonesia.
"Asli kemarin sepi banget di Leipzig wkwkwk," komentar warganet.
"Mana bisa di Indonesia hari libur tutup, untuk pengusaha yang jualan hari libur adalah cuan paling gede," pendapat warganet.
"Ikut komen ah siapa tahu bisa ke sana," timpal warganet lainnya.
Cara Hemat Anggaran Makan di Jerman: Beli Makanan Sisa lewat Aplikasi
Sebelum mengunggah video kota di Jerman yang sepi saat libur nasional, Matthew sempat berbagi pengalaman tentang membeli makanan "sisa" melalui sebuah aplikasi.
"Beli makanan sisa di Jerman? Di Jerman ada aplikasi namanya TooGoodToGo, di mana kalian bisa beli makanan "sisaan"," ungkap Matthew di awal video yang ia unggah di TikTok pada Senin, 20 November 2023.
TooGoodToGo adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli makanan sisa dari berbagai gerai makanan dengan harga sangat miring.
Makanan sisa ini bukan berarti makanan bekas orang lain, melainkan makanan yang tidak laku terjual dan akan dibuang oleh penjual.
Menurut Matthew, aplikasi tersebut menyediakan banyak pilihan gerai makanan seperti toko roti, restoran, kedai kopi, hingga kafe hotel.
Kali itu, ia membeli makanan sisa dari Hotel Mercure.
"Proses pengambilannya juga gampang banget, jadi aku tinggal nunjukin konfirmasi dari aplikasinya," kata Matthew membagikan pengalamannya.
Setelah sampai di Hotel Mercure, Matthew pun bertemu dengan petugas yang memberikan tas surprise TooGoodToGo kepadanya.
"Selamat siang, apakah ini tas surprise TooGoodToGo?" tanyanya dalam bahasa Jerman.
Bisa Hemat Sekaligus Mengurangi Sampah Makanan
Pada video berikutnya, Matthew langsung membuka kotak makanan yang tadi diperolehnya.
Ia mendapatkan berbagai macam makanan lezat.
Ada beberapa jenis roti, irisan ham, sayuran, perkedel daging, dan juga sosis.
Ia pun merasa senang dan puas dengan pembeliannya, karena porsinya yang besar dan cuma menghabiskan uang sekitar Rp50.000.
"Biasanya breakfast buffet di hotel kan harganya mahal banget ya. Tapi ini aku beli cuma seharga Rp50.000," ungkapnya.
Membeli makanan sisa lewat aplikasi diakui Matthew sangat terjangkau.
Sayangnya, pengguna aplikasi terbatas dengan kuota dan tak jarang harus berebut dengan pengguna lain.
"Kalau menurutku sistem ini bagus banget sih untuk diterapin di Indonesia. Soalnya bisa ngurangin sampah makanan, kalau menurut kalian gimana?"
Video yang mendapat 75,6 ribu tanda suka itu pun menuai banyak respons dari warganet.
"Di Indonesia ada juga kok nama aplikasinya Surplus. Cuma pilihan tempat makanannya dikit banget," ungkap seorang warganet.