Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Mengemut Makanan, Ketahui Penyebabnya
Kebiasaan mengemut makanan pada anak dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Sebagian dari Anda, mungkin pernah atau sedang mendapati anak kebiasaan mengemut makanan saat makan. Anak dengan kebiasaan ini, umumnya tidak segera mengunyah dan menelan makanan. Sebaliknya, anak hanya mengemut makanan yang telah masuk mulut, hingga waktu cukup lama.
Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dengan begitu, penting untuk mengetahui cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan agar tidak terus belanjut. Ini bisa dilakukan dengan berbagai kombinasi cara. Mulai dari membatasi camilan, mengajak makan bersama, hingga menciptakan suasana makan menyenangkan.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Cara mengatasi keracunan pada anak yang pertama adalah minum lebih banyak cairan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feses. Anda bisa memberikan anak minum sedikit tapi sering setiap 15 menit. Hal ini akan membantu anak agar tidak mengalami dehidrasi yang parah.
-
Bagaimana cara menangani anak pemilih makanan? Namun, jika anak makan kurang dari 15 jenis makanan, menunjukkan perilaku menghindari tekstur atau jenis makanan secara menyeluruh, tersedak saat melihat atau menyentuh makanan, dan tantrum, maka orang tua harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan konsultasi lebih lanjut terkait status gizi anak serta mencari tahu penyebab pastinya.
-
Bagaimana cara membuat anak lebih suka makan? Balita lebih cenderung makan makanan yang mereka sukai. Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan yang disukai balita. Anda dapat mencoba berbagai macam makanan untuk menemukan makanan yang disukai balita Anda. Anda juga dapat membuat makanan menjadi lebih menarik dengan menambahkan warna atau bentuk yang menarik. Suasana makan yang menyenangkan dapat membantu balita untuk makan lebih banyak. Anda dapat membuat suasana makan menjadi lebih menyenangkan dengan: Buatlah Suasana Makan yang Menyenangkan Makan bersama keluargaMembacakan buku atau bercerita saat makanMenyajikan makanan dengan cara yang menarik Berikan Waktu yang Cukup untuk Makan Balita membutuhkan waktu untuk mencerna makanan. Oleh karena itu, berikanlah waktu yang cukup untuk makan. Jangan memaksa balita untuk makan jika mereka sudah kenyang. Anda dapat mencoba lagi beberapa saat kemudian. Jika Anda khawatir tentang berat badan balita Anda, konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat membantu Anda untuk menentukan cara yang tepat untuk menambah berat badan balita Anda.Dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang, Anda dapat membantu balita Anda tumbuh dan berkembang secara optimal.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan? Kenalkan makanan baru dengan perlahan. Jangan memaksa makan dalam jumlah besar.
-
Bagaimana cara menghindari pemberian makanan berlebihan pada bayi? Jika Anda mengetahui bahwa Anda mungkin telah memberi makanan berlebihan pada bayi, penting untuk lebih memperhatikan sinyal yang diberikan oleh bayi terkait makanannya. Jika bayi menolak untuk makan lebih banyak atau menunjukkan tanda-tanda kenyang, penting untuk menghormati hal tersebut.
Berikut cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan yang bisa dipraktikkan.
Penyebab Kebiasaan Anak Mengemut Makanan
Sebelum dijelaskan cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan, perlu diketahui penyebab dari kondisi ini, sebagai berikut:
- Kurangnya nafsu makan: Anak mungkin tidak merasa lapar sehingga tidak tertarik untuk makan. Ketika anak dipaksa makan dalam kondisi tidak lapar, mereka cenderung mengemut makanan sebagai bentuk penolakan.
- Tekstur atau rasa makanan yang tidak disukai: Anak bisa jadi tidak menyukai tekstur atau rasa dari makanan yang diberikan. Misalnya, makanan yang terlalu lembek, keras, atau memiliki rasa yang tidak familiar dapat membuat anak enggan mengunyah dan menelan, sehingga mereka mengemut makanannya.
- Gangguan tumbuh gigi: Pada masa tumbuh gigi, gusi anak bisa terasa sakit atau tidak nyaman. Hal ini sering membuat anak lebih memilih mengemut makanan daripada mengunyahnya, karena gerakan mengunyah dapat memperparah ketidaknyamanan di area gusi.
- Gangguan sensorik: Beberapa anak memiliki kepekaan sensorik yang berlebihan terhadap tekstur atau rasa tertentu, yang membuat mereka sulit untuk menikmati makanan. Hal ini bisa membuat mereka cenderung mengemut makanan daripada menelan.
- Kurangnya minat terhadap makanan: Anak yang kurang tertarik pada makanan atau merasa bosan dengan menu yang disajikan akan cenderung tidak bersemangat untuk makan, sehingga mereka mengemut makanan tanpa mengunyah atau menelannya dengan segera.
- Kebiasaan atau perilaku yang terbentuk: Anak yang terbiasa mengemut makanan mungkin melakukan hal tersebut karena sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini bisa terbentuk karena kurangnya arahan atau pembiasaan disiplin makan sejak dini.
- Kecemasan atau stres: Beberapa anak mengemut makanan sebagai bentuk reaksi terhadap kecemasan atau stres, baik yang berhubungan dengan lingkungan makan (seperti dipaksa makan) atau hal-hal lainnya yang mengganggu kenyamanan psikologis mereka.
- Masalah kesehatan atau medis: Dalam beberapa kasus, anak mungkin memiliki masalah kesehatan seperti kesulitan menelan (disfagia) atau masalah gastrointestinal yang menyebabkan mereka tidak nyaman saat makan dan cenderung mengemut makanan.
Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Mengemut Makanan
Setelah mengetahui penyebab, selanjutnya dijelaskan cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan. Meski tidak mudah, namun dengan cara berikut Anda bisa dengan perlahan menghentikan kebiasaan buruk anak terkait makan dengan efektif. Berikut cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan:
- Batasi camilan sebelum makan: Pastikan anak tidak mengonsumsi terlalu banyak camilan sebelum waktu makan utama. Camilan yang berlebihan bisa membuat anak kenyang, sehingga mereka tidak merasa lapar saat waktu makan tiba, dan akhirnya mengemut makanannya.
- Ajak makan bersama: Makan bersama keluarga dapat memberikan contoh yang baik bagi anak. Ketika melihat anggota keluarga lainnya makan dengan lahap, anak akan lebih termotivasi untuk makan dengan baik tanpa mengemut makanannya.
- Variasikan menu makanan: Cobalah untuk menyajikan variasi makanan yang menarik agar anak tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kebosanan terhadap menu makanan bisa menjadi salah satu alasan anak mengemut makanan.
- Batasi waktu makan: Batasi waktu makan sekitar 20–30 menit. Jika anak terus mengemut makanannya setelah waktu tersebut, ajari bahwa waktu makan sudah berakhir dan jangan beri makanan tambahan di luar waktu makan. Ini bisa mengajarkan disiplin makan pada anak.
- Beri makanan dengan rasa yang unik: Sajikan makanan dengan rasa yang lebih bervariasi, seperti sedikit lebih manis, asam, atau gurih. Rasa makanan yang menarik bisa membuat anak tertarik untuk mengunyah dan menelan makanannya dengan lebih cepat.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan: Buat suasana makan yang positif dan menyenangkan agar anak merasa nyaman dan tertarik untuk makan. Hindari memaksa atau memarahi anak saat makan karena hal ini dapat membuat mereka semakin enggan untuk makan dengan baik.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika kebiasaan mengemut makanan ini berlanjut dan mengganggu kesehatan atau pola makan anak, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak. Mereka bisa memberikan saran atau intervensi yang lebih tepat berdasarkan kondisi anak.
Dampak Buruk pada Kesehatan
Setelah mengetahui cara menghentikan kebiasaan anak mengemut makanan, terakhir dijelaskan dampak buruknya. Berikut berbagai dampak buruk kebiasaan anak mengemut makanan bagi kesehatan yang perlu diperhatikan:
- Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut: Mengemut makanan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan gigi anak mudah berlubang. Sisa makanan yang tertahan di dalam mulut meningkatkan risiko terbentuknya plak dan bakteri yang dapat merusak gigi serta menyebabkan masalah seperti radang gusi.
- Kurangnya asupan nutrisi: Anak yang sering mengemut makanan biasanya tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, mereka mungkin tidak mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, seperti vitamin, mineral, dan protein.
- Gangguan pencernaan: Mengemut makanan terlalu lama dapat memengaruhi proses pencernaan. Karena makanan tidak dikunyah dan dicerna dengan baik, ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, kembung, atau gangguan perut lainnya.
- Pertumbuhan terganggu: Anak yang kurang mendapatkan nutrisi akibat kebiasaan mengemut makanan bisa mengalami pertumbuhan yang lambat, baik secara fisik maupun kognitif. Kekurangan nutrisi penting dapat memengaruhi perkembangan otak dan keterampilan belajar mereka.
- Meningkatkan risiko tersedak: Mengemut makanan dapat meningkatkan risiko tersedak, terutama jika anak tiba-tiba menelan makanan yang telah lama berada di mulutnya. Hal ini berbahaya dan bisa memicu masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan segera.
- Membentuk kebiasaan makan yang buruk: Kebiasaan mengemut makanan dapat berkembang menjadi kebiasaan makan yang buruk di masa depan. Anak bisa menjadi kurang disiplin dalam waktu makan dan lebih sulit diajari cara makan yang sehat dan tepat.
- Masalah perilaku makan: Jika tidak segera diatasi, kebiasaan mengemut makanan bisa berkembang menjadi masalah perilaku makan yang lebih serius, seperti penolakan makan atau menjadi picky eater (pemilih makanan). Ini bisa membuat anak semakin sulit menerima makanan bergizi yang dibutuhkan.