Cerita di Balik Kue Kembang Goyang yang Legendaris, Cara Ibu-Ibu Betawi Menghibur Belanda
Kabarnya, saat itu ibu-ibu menyajikan kue kembang goyang untuk menghibur para tamu Belanda yang singgah.
Kabarnya, saat itu ibu-ibu menyajikan kue kembang goyang untuk menghibur para tamu Belanda yang singgah.
Cerita di Balik Kue Kembang Goyang yang Legendaris, Cara Ibu-Ibu Betawi Menghibur Belanda
Bagi masyarakat Betawi, kue Kembang Goyang jadi sajian camilan yang wajib hadir di rumah-rumah mereka. Kudapan mirip kerupuk ini juga selalu ada di berbagai acara kebudayaan, termasuk pernikahan, tujuh bulanan kehamilan dan khitanan.
Makanan ini disukai karena bentuknya mirip bunga, teksturnya renyah dan rasanya yang manis.
Dalam satu acara hajatan, ada lebih dari 10 toples yang disebar di meja-meja tamu agar hadirin bisa dengan mudah menikmatinya.
-
Apa menu andalan Gudeg Jogja Bu Iin? Kedai angkringan dengan menu andalan gudeg berserta masakan Jawa ini bernama Gudeg Jogja Bu Iin.
-
Apa itu Gondang di Tasikmalaya? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain. Budaya ini masih bertahan sampai sekarang sebagai kearifan lokal dengan nama Gondang.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
Namun siapa sangka jika kue ini jadi salah satu makanan kuno warisan masa kolonial warga Jakarta. Ya, kembang goyang memang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun silam dan menjadi kue rumahan buatan ibu-ibu Betawi asli.
Kabarnya, saat itu ibu-ibu menyajikan kue kembang goyang untuk menghibur para tamu Belanda yang singgah.
Kue ini juga jadi perekat hubungan antara warga pribumi dengan bangsa kolonial. Berikut kisahnya.
Apa Itu Kembang Goyang?
Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kue kembang goyang merupakan kudapan ringan yang terbuat dari campuran bahan tepung beras, air, santan, telur dan garam.
Dinamakan kembang goyang karena bentuk kue yang menyerupai kembang dan proses menggorengnya yang digoyang-goyang (digerak-gerakan) agar adonan bisa lepas dari cetakan di minyak panas.
Kue ini punya tekstur yang renyah, dengan cita rasa manis, gurih dan sedikit asin. Tak heran jika kehadirannya cocok untuk menemani masa bersantai di rumah.
Dikembangkan Warga Betawi
Sampai sekarang,kembang goyang tidak kehilangan pamor dan masih disukai termasuk di kalangan anak-anak muda.
Hal itu yang kemudian mendorong para perajin kembang goyang berinovasi dengan beberapa rasa seperti asin, manis, pandan, gula merah dan keju.
Biasanya, para penjual mengemas kembang goyang dengan wadah plastik ukuran sedang dan besar sesuai permintaan pasar. Kue ini dijual di toko oleh-oleh khas Betawi dengan harga yang relatif ramah di kantong.
- Kisah Hidup NH Dini Penulis Legendaris Asal Semarang, Mantan Pramugari yang Hidup Berkelana di Luar Negeri
- Cerita Nyi Mas Melati Si Singa Betina dari Tangerang, Teriakannya Bikin Belanda Ketar Ketir
- Dulu Digunakan untuk Menembak Buah, Begini Kisah Ketapel Betawi yang Legendaris
- Kisah Legenda Lau Kawar di Tanah Karo, Kutukan Wanita Tua yang Berujung Bencana
Untuk Menghibur Orang Belanda
Jika ditarik di masa-masa awal kehadirannya, tak terlepas dari upaya ibu-ibu Betawi untuk menciptakan sebuah sajian yang disukai oleh kalangan bangsa Eropa.
Beberapa catatan lawas mengatakan bahwa kue ini merupakan sajian khusus orang Betawi saat dikunjungi oleh warga Belanda di rumah maupun kampung mereka. Kabarnya, Belanda menyukai kue ini sehingga merasa senang saat disuguhi kembang goyang.
Sampai sekarang, kue ini selalu jadi pendamping setia kudapan khas Betawi lainnya yakni dodol.
Populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Selain Betawi, wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur jadi daerah yang memiliki kudapan serupa dan dengan nama yang sama, yakni kembang goyang. Dari sisi rasa, kue di Jawa Tengah dan Jawa Timur hanya khusus manis dan tidak banyak varian seperti yang dibuat oleh masyarakat Betawi di Jakarta.
Namun ada cerita unik terkait asal usul kehadirannya. Masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur menciptakan kue kembang goyang karena terinspirasi dari sanggul yang biasa digunakan oleh perempuan di keraton.
Konon, dahulu orang-orang Jawa sangat terkesima dengan hiasan bunga di sanggul yang digunakan oleh para pemaisuri keraton. Dari sana, bentuk ini diadaptasi ke makanan ringan yang saat ini dinamakan kembang goyang.
Karena bentuknya yang cantik dengan rasa yang manis, kue ini lantas disukai masyarakat sekitar hingga jadi sajian khas kebudayaan setempat.
Sampai sekarang, kue kembang goyang mudah dijumpai di sekitar Jakarta hingga Jawa Timur.