Desa Linggawangi Tasikmalaya Punya Tradisi Perjodohan Unik, Pria dan Wanita Saling Menggoda di Sawah
Para pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Para pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Desa Linggawangi Tasikmalaya Punya Tradisi Perjodohan Unik, Pria dan Wanita Saling Menggoda di Sawah
Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain. Budaya ini masih bertahan sampai sekarang sebagai kearifan lokal dengan nama Gondang.
-
Mengapa tradisi Gusaran dan Ngadokdok di Tasikmalaya dilakukan? Gusaran merupakan tradisi menghibur anak-anak yang akan disunat, sehingga mereka akan senang dan lupa jika keesokan harinya harus dikhitan.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi Sumando di Tapanuli Tengah? Biasanya kegiatan sumando berlangsung selama tiga hari tiga malam.
-
Bagaimana tradisi adu tangkas Domba Garut berkembang? Adu tangkas ini semakin populer ketika periode kepemimpinan Bupati Garut yaitu RAA Soeria Katalegawa pada tahun 1915 sampai 1929. Kemudian diteruskan oleh putranya bernama Kanjeng Dalem RAA Moesa Soria Kartalegawa.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tutunggulan? Tradisi Tutunggulan Mengutip Instagram @napakjagatpasundan, seni Tutunggulan merupakan tradisi memukul alat lesung dengan alu. Alu merupakan alat penumbuk berbahan kayu atau bambu, sedangkan lesung merupakan wadah mirip perahu yang terbuat dari batang kayu utuh untuk wadah padi.
-
Kapan tradisi Gusaran dan Ngadokdok di Tasikmalaya biasanya diselenggarakan? Acara ini kerap digelar saat terdapat anak yang hendak dikhitan.
-
Di mana tradisi Kawin Tangkap terjadi? Tradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya.Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
Di masa sekarang, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai sebuah hiburan. Momen tersebut akan dilaksanakan di acara-acara tertentu yang mengundang banyak orang.
Biasanya, Gondang akan dimainkan dengan cara dinyanyikan dengan iringan musik tradisional Sunda dan tari-tarian yang khas. Penasaran dengan tradisi Gondang yang melegenda di Tasikmalaya? Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Menggambarkan tradisi perjodohan
Mengutip kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Selasa (28/11), Gondang sendiri merupakan kesenian yang menggambarkan perjodohan ala masyarakat desa.
Dalam pementasannya, terdapat sejumlah wanita yang tengah membantu orang tuanya memanen atau menumbuk padi di sawah. Di saat yang bersamaan, muncul para lelaki yang baru selesai berkebun dan membawa hasil bumi berupa singkong, kelapa dan yang lainnya.
“Manakala gadis-gadis desa yang sedang membantu orang tuanya di sawah lalu datanglah jejaka-jejaka yang menggoda, lalu gadis-gadis desa itu tertarik sampai ke perjodohan,” kata Kepala Desa Linggawangi, Alam Sungkawa.
Menggoda gadis desa dengan pantun
Para pria atau jejaka-jejaka tersebut menggoda gadis-gadis desa di sawah dengan cara unik. Mereka akan menyampaikan pantun, ataupun nyanyian bertema keindahan agar dibalas oleh gadis-gadis tersebut.
Jika pantun atau nyanyian para jejaka itu dibalas, dimungkinkan para gadis tertarik terhadap jejaka tersebut dan berlanjut ke jenjang berikutnya.
“Mereka itu biasanya akan saling berbalas pantun, lalu tertarik,” katanya lagi.
Sebagai sebuah hiburan
Sebenarnya, Gondang lebih melekat sebagai tari-tarian, dengan memasukkan unsur sinden di dalamnya.
Awalnya, para pemusik akan menabuh alat-alat berupa kendang, kecapi maupun suling, dan diiringi nyanyian para wanita sembari melakukan aktivitas menumbuk padi di lesung.
Saat seluruh unsur musik dan nyanyian berpadu, muncul para pria yang memanggul hasil bumi, sembari menari dan mengikuti irama musik tradisional khas Sunda.
- Serunya Tradisi Ngubyag saat Kemarau di Ciamis, Tangkap Ikan di Sungai Pakai Tangan Kosong untuk Eratkan Silaturahmi
- Mengenal Peresean, Tradisi Adu Kuat Para Lelaki di Lombok Sambut Hari Kemerdekaan
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit
Tampil dalam pesta panen dan hajatan warga
Ditambahkan Alam, jika saat ini tradisi Gondang masih terus dilestarikan termasuk dengan mengajak anak-anak muda di sana untuk mementaskannya di acara-acara tertentu.
Beberapa hajatan yang biasa mementaskan Gondang di antaranya hajat bumi, masa panen sampai acara pernikahan maupun khitanan.
“Pastinya Gondang akan ditampilkan di acara panen, namun di hajatan-hajatan seperti pernikahan, khitanan dan lainnya juga biasa menampilkan Gondang,” katanya lagi.
Sebagai bentuk rasa syukur setelah panen
Selain di Tasikmalaya, Gondang juga populer di tatar Sunda lainnya seperti Ciamis, Jawa Barat.
Merujuk laman Disparbud Jabar, Gondang khas Ciamis hanya terbatas di tradisi pertanian sebagai sebuah perayaan di masa panen.
Para warga desa yang merupakan petani berupaya memukul-mukul lesung sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah. Ungkapan ini disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dewi kesuburan padi, Sri Pohaci di budaya Sunda.