Dulu Digunakan untuk Menembak Buah, Begini Kisah Ketapel Betawi yang Legendaris
Ketapel Betawi kini kembali dikenalkan agar tidak punah.
Ketapel Betawi kini kembali dikenalkan agar tidak punah
Dulu Digunakan untuk Menembak Buah, Begini Kisah Ketapel Betawi yang Legendaris
Ada berbagai permainan tradisional yang saat ini mulai langka keberadaannya. Ketapel menjadi salah satu yang sudah jarang dimainkan, karena tergeser mainan modern.
Permainan ini dulu sangat digemari, salah satunya oleh anak-anak Betawi di pinggiran Jakarta. Bermain ketapel amat seru, karena bisa membidik berbagai objek mulai dari pohon, sawah, air dan yang lainnya.
-
Apa itu tradisi ketupat lepas di Betawi? Ini bukan budaya makan bareng ketupat nasi, atau membagikannya ke warga. Melainkan sebagai pengiring nazar dari para orang tua terhadap anak-anak mereka.
-
Di mana biasanya anak-anak Betawi bermain bleduran? Di masa silam, wilayah Jakarta masih dipenuhi lahan-lahan kosong. Lokasi inilah yang dijadikan tempat untuk bermain bleduran oleh anak-anak Betawi.
-
Kenapa budaya palang pintu muncul di Betawi? Budaya palang pintu muncul ketika daerah-daerah Betawi masih rawan. Dulu jauh sebelum seperti saat ini, orang melamar untuk nikah harus berangkat pada malam hari.
-
Kenapa orang tua Betawi melakukan tradisi ketupat lepas? Ini merupakan janji orang tua kepada sang anak, ketika mengalami kondisi yang tak mengenakan. Biasanya warisan budaya nenek moyang ini dihadirkan berbarengan dengan kesenian khas Betawi lainnya, yakni ngibing topeng.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Di mana kita bisa menemukan inspirasi hidangan khas Betawi yang populer? Berikut adalah 10 inspirasi hidangan khas Betawi yang telah populer dari masa ke masa dikutip dari unileverfoodsolutions.co.id pada (13/5).
Dahulu, anak-anak Betawi biasa membawa ketapel untuk bermain dan menggantungkannya di leher. Berikut selengkapnya.
Majalah digital Jakita.
Bebas Bermain Ketapel karena Masih Banyak Lahan Kosong
Ketapel menjadi permainan tradisional yang legendaris di Jakarta.
Gambar: Ig Ketapel Condet
Tidak ada yang tahu persis kapan ketapel pertama kali dimainkan, namun di era 1960-1970 an, ketapel masih menjadi permainan yang favorit.
Mengutip laman majalah digital Pemprov DKI Jakarta, Jakita, anak-anak bisa leluasa bermain ketapel kala itu. Ini karena lahan permukiman belum sepadat sekarang, dan masih tersisa lahan-lahan kosong.
“Dahulu di Jakarta masih banyak lahan kosong, sehingga anak-anak leluasa bermain ketapel,” kata pelestari ketapel asal Condet, Rizal Fadilah.
Dulu Digunakan untuk Membidik Buah
Anak-anak Betawi biasanya membawa ketapel untuk menembak buah yang ada di atas pohon.
Buah yang didapat kemudian dinikmati bersama di lapangan atau dibawa pulang ke rumah.
Dahulu, kata Rizal, anak-anak Betawi banyak yang bermain ketapel termasuk perempuan. Peluru yang digunakan juga tak selalu batu, karena bisa menggunakan biji-bijian.
“Bermain ketapel biasanya digunakan untuk mebidik buah atau objek lainnya di atas pohon. Dulunya identik dengan anak laki-laki, namun tak sedikit anak perempuan yang bermain ketapel juga orang dewasa,” kata dia.
- Kisah Hidup NH Dini Penulis Legendaris Asal Semarang, Mantan Pramugari yang Hidup Berkelana di Luar Negeri
- Nyaris Tenggelam, Seni Betawi Kuno Ini Unik Karena Padukan Pantun dengan Gambang Kromong
- Cerita di Balik Kue Kembang Goyang yang Legendaris, Cara Ibu-Ibu Betawi Menghibur Belanda
- Pantun Betawi Lucu dan Bermakna, Jadi Hiburan yang Penuh Pesan
Punya Nama Lokal Slepetan
Sebagai permainan khas anak Betawi, ketapel pun memiliki nama lokal.
Gambar: Ig ketapel condet
Biasanya mereka akan menyebut ketapel dengan dengan slepetan, karena cara memainkannya yang dijepret atau ditarik bagian karet ujung untuk menembakkan suatu objek yang ingin diburu.
Rizal mengaku khawatir permainan slepetan atau ketapel ini akan punah. Ia pun kini berusaha mengenalkan kembali ke anak-anak dan warga Betawi di wilayah Condet Timur.
Lestarikan Ketapel
Pengenalan ketapel terus diupayakan, terutama kepada anak-anak di wilayahnya. Rizal ingin, eksistensi ketapel atau slepetan ini bisa kembali mentereng seperti zaman dulu.
Rizal turut mencoba mendekatkan ketapel dengan menyematkan nama ketapel Condet agar permainan ini kembali eksis.
“Main ketapel ini ada tekniknya, dan ini kami ajarkan ke anak-anak juga para pemula yang baru mencoba,” katanya lagi
Seluk Beluk Ketapel Betawi
Untuk ketapel Betawi tidak ada patokan khusus terkait kayu yang dipakai.
Jenis kayu yang digunakan untuk membuat ketapel Betawi pun sangat mudah dijumpai, mulai dari kayu jambu, mangga, pohon asam Jawa, jati sampai mahoni.
Untuk karetnya bisa menggunakan karet dari sisa ban dalam bekas. Karet kemudian diikatkan di sebatang kayu yang memiliki pola huruf “Y”.
Cara Membedakan Ketapel Bagus atau Tidak
Terakhir, Rizal memiliki tips untuk membedakan antara ketapel yang bagus atau tidak.
Gambar: Liputan6
Tidak ada patokan khusus untuk ketapel bagus. Namun biasanya ini bisa dilihat dari kenyamanan saat digenggam.
“Kalau sudah pas genggamannya, maka memiliki satu ketapel saja cukup, karena kita tidak bisa ganti-ganti. Istilahnya kita punya pegangan ketapel sendiri-sendiri yang tidak bisa digunakan oleh orang lain,” tambahnya
Dirinya juga siap mengajarkan teknik bermain ketapel mulai dari over the top, through the fork, pickle fork shooter dan lain sebagainya. Dengan mengenal tekenik-teknik tersebut, diharapkan para pemainnya akan bermain ketapel dengan aman dan nyaman.