Fakta Menarik Film Oeroeg, Berbahasa Belanda dan Syutingnya di Cirebon
Lokasi syuting film ini salah satunya di gedung BAT, Lemahwungkuk Cirebon yang legendaris.
Lokasi syuting film ini salah satunya di gedung BAT, Lemahwungkuk Cirebon yang legendaris.
Fakta Menarik Film Oeroeg, Berbahasa Belanda dan Syutingnya di Cirebon
Tahukah Anda bahwa Kota Cirebon pernah menjadi lokasi syuting salah satu film Belanda berjudul Oeroeg (ejaan lama-Uruh)? Film ini diproduksi pada 1993 dan mengangkat latar di masa perang kemerdekaan Indonesia.
Saat itu, wilayah Cirebon digambarkan sebagai lokasi perang antara tentara Belanda dan Sekutu dengan pasukan militer Indonesia.
-
Bagaimana Gedung BAT Cirebon dulunya digunakan? Gambar: disbudpar.cirebonkota.go.id Setelahnya bangunan tersebut diakuisisi oleh sebuah perusahaan bernama Egyptian Cigarettes Company. Perusahaan ini tergabung dan dimiliki oleh British American Tobacco Company. Di masanya, perusahaan tersebut mampu memproduksi rokok putih dengan skala besar.
-
Apa yang menarik dari Gedung BAT Cirebon? Nuansanya yang artdeco membuat gedung ini selalu jadi incara para penggemar fotografi. Tak hanya memotret suasana, namun calon pengantin juga banyak menjadikannya sebagai tempat untuk pre-wedding.
-
Kapan Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Mengutip laman Kemdikbud, peletakan pertama pondasi bangunan ini dilakukan pada 1926.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di wisata Cirebon? Cirebon menawarkan berbagai macam daya tarik yang akan membuat Anda terpesona. Namun, dengan begitu banyaknya tempat wisata di Cirebon, Anda mungkin bingung harus mulai dari mana.
-
Di mana lokasi Gedung BAT Cirebon yang memiliki nuansa kolonial? Kawasan ini tepatnya berada di Jalan Pasuketan, Kelurahan Lemahwungkuk, tak jauh dari kawasan pelabuhan dan Keraton Kanoman.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
Film ini diketahui diadaptasi dari novel berjudul sama, karya penulis Belanda Hella S. Haasse yang pertama terbit tahun 1948.
Di novel, suasana perjuangan rakyat melawan penjajah digambarkan secara detail dan mematik emosi.
Kisah yang diangkat dalam film ini juga menarik, karena mengangkat persahabatan antara anak Indonesia dan anak Belanda. Berikut kisahnya.
Film Urug Menceritakan Persahabatan Anak Indonesia dan Anak Orang Kaya Belanda
Mengutip Showbis Liputan6, film Urug banyak mengangkat sisi lain tentang kejamnya perang di masa penjajahan. Di sana digambarkan persahabatan antara Johan, seorang bocah Belanda yang lahir di Indonesia zaman kolonial, dengan Oeroeg, anak pribumi putra pelayan keluarganya.
Mereka tumbuh menjadi lebih dari sekedar teman, melainkan saudara. Mereka di masa kecil banyak melakukan petualangan bersama, termasuk mengisahkan kondisi Indonesia di masa perang.
Persahabatan keduanya mematahkan permusuhan antara Indonesia dan Belanda, di mana anggota militer Indonesia saat itu dianggap ekstrem.
Oeoroeg Sang Militer Indonesia dan Johan Militer Belanda
Menjelang dewasa, Johan harus kembali ke Belanda untuk mengenyam pendidikan di universitas.
Tahun-tahun berlalu, Johan kembali ke Indonesia karena mendapat tugas militer. Namun, di sana ia justru mencari sahabat lamanya Oeroeg yang ternyata juga menjadi pasukan militer Indonesia yang berlawanan dengan Belanda.
- Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie
- Cerita Asri Welas Ternyata Keturunan Pangeran Diponegoro, Ini Faktanya
- Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
- Fakta Menarik Film Legendaris "Resia Boroboedoer", Kontrak Bintang Film Panas Tapi Gagal di Pasaran
Saat di Indonesia, konflik dilematis semakin menyelimuti Johan. Ini karena Johan meyakini bahwa sahabatnya yang merupakan anggota TNI Indonesia harus diperangi.
Mengambil Tempat di Cirebon
Sisi menarik lain dari film ini adalah latar syutingnya yang diambil di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Mengutip Instagram @cirebonhistory, film Oeroeg mengambil tempat di gedung British American Tobacco (BAT) yang berlokasi di Jalan Pasuketan, Kalurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Gedung ini dulunya bekas pabrik rokok di zaman Belanda, dengan gaya arsitektur yang masih dipertahankan sejak 1924. Pilar-pilar besar, dengan pintu masuk bergaya setengah kubah menjadi ciri khas gedung BAT. Lokasi itu kini menjadi kota tua Cirebon yang ikonik.
Selain di gedung BAT, syuting film Oeroeg juga dilakukan di Pelabuhan Kota Cirebon dan Gedung Negara. Kedua lokasi juga masih kental dengan nuansa kolonial, sehingga cocok dijadikan lokasi syuting film bertema penjajahan.
Diproduksi Tim dari Belanda
Adapun film ini diketahui diproduksi oleh tim dari Belanda dengan kerjasama pihak Belgia dan Indonesia.
Film ini diproduksi untuk untuk memperingati hubungan diplomatik yang baik antara Belanda dan Indonesia walaupun dahulu diwarnai dengan sejarah perang, penjajahan dan kolonialisme yang berkepanjangan.