Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Pertahankan!
Kanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Sudahkah Anda melakukan kebiasan ini?
Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker, Pertahankan!
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh banyak orang. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa menurunkan risiko kanker?
Kebiasaan-kebiasaan ini tidak sulit untuk dilakukan, tetapi bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan Anda.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kanker? Tidur siang dapat menjadi solusi yang bermanfaat untuk mendukung tidur yang sehat dan berpotensi mengurangi risiko terkena kanker, terutama bagi individu dengan pola tidur yang baik.
-
Apa saja gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker? Beberapa gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko kanker adalah: Tidak berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan. Tidak berolahraga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan rahim.Terpapar sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan. Sinar UV dari matahari atau sumber buatan, seperti lampu solarium, dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi gen. Mutasi gen dapat memicu kanker kulit, seperti melanoma dan karsinoma sel basal. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, garam, dan bahan pengawet dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan juga dapat mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Sebaliknya, makanan yang kaya serat, antioksidan, dan fitonutrien, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu mencegah kanker. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Alkohol dapat merusak sel-sel hati, mulut, kerongkongan, tenggorokan, dan lambung. Alkohol juga dapat meningkatkan kadar estrogen, yang dapat memicu kanker payudara. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker hati, pankreas, kolorektal, dan payudara. Merokok atau terpapar asap rokok. Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida. Zat-zat ini dapat merusak DNA sel-sel paru-paru dan organ lain, serta menyebabkan peradangan kronis. Merokok atau terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, mulut, kerongkongan, pankreas, ginjal, dan kandung kemih.
-
Apa saja contoh gaya hidup barat yang meningkatkan risiko kanker? Pada masa lampau, pola makan yang lebih sehat dengan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar lebih umum. Namun, di zaman modern, makanan cepat saji yang kurang bergizi lebih mudah diperoleh. Perubahan pola makan yang mencakup lebih banyak makanan olahan dan cepat saji mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara yang benar untuk mengunyah makanan agar dapat mencegah kanker lambung? Mengunyah makanan dengan benar dan melakukan endoskopi secara rutin dapat menjadi langkah awal yang penting dalam mencegah kanker lambung. Menurut Dr. Agi Satria Putranto, Sp.B, Subsp.BD(K), seorang dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), proses pengolahan makanan dimulai dari mulut, dan penting bagi kita untuk mengunyah makanan dengan baik.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
- Berhenti merokok. Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, tenggorokan, kandung kemih, dan lainnya. Tembakau mengandung zat beracun yang bisa merusak sel dan menyebabkan perubahan genetik.
- Hindari alkohol. Alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker mulut, kerongkongan, hati, dan payudara. Alkohol bisa merusak DNA, mengganggu hormon, dan meningkatkan peradangan.
- Rutin berolahraga. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan yang sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan. Olahraga juga bisa menurunkan risiko kanker usus besar, payudara, rahim, dan prostat.
- Konsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang kaya antioksidan, serat, vitamin, dan mineral bisa melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas5. Beberapa contoh makanan sehat yang bisa menurunkan risiko kanker adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan.
- Batasi makanan cepat saji dan daging merah. Makanan cepat saji dan daging merah biasanya mengandung lemak jenuh, garam, gula, dan bahan pengawet yang bisa meningkatkan risiko kanker usus besar, lambung, dan pankreas. Sebaiknya konsumsi tidak lebih dari tiga porsi daging merah per minggu dan hindari makanan yang digoreng, diasap, atau diasinkan.
- Pemeriksaan kesehatan rutin. Pemeriksaan kesehatan rutin bisa membantu mendeteksi kanker sejak dini, sehingga pengobatan bisa lebih efektif. Beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan adalah mammografi, pap smear, kolonoskopi, dan tes darah.
- Menyusui. Menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium pada ibu. Menyusui juga bisa memberikan manfaat kesehatan bagi bayi, seperti melindungi dari infeksi, alergi, dan obesitas.
Apa yang Menyebabkan Kanker?
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Sel abnormal ini bisa merusak sel normal di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker bisa menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru-paru, payudara, usus besar, prostat, kulit, dan darah.
Mutasi gen bisa terjadi secara alami atau dipicu oleh faktor lingkungan, seperti paparan zat kimia, radiasi, sinar matahari, virus, atau hormon.
Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi gen antara lain:
- Riwayat penyakit kanker dalam keluarga
- Usia di atas 65 tahun
- Kebiasaan merokok
- Mengonsumsi alkohol berlebihan
- Terkena paparan sinar matahari berlebihan
- Obesitas
- Kurang banyak bergerak dan tidak rutin berolahraga
- Mengidap penyakit yang menyebabkan peradangan jangka panjang, seperti kolitis ulseratif
- Daya tahan tubuh menurun, misalnya akibat menderita HIV/AIDS
Jenis-jenis kanker yang umum diderita
- Kanker payudara. Kanker ini menyerang jaringan payudara, terutama pada wanita. Gejala utamanya adalah adanya benjolan atau pembengkakan di payudara atau ketiak. Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak memiliki jumlah kasus baru di dunia.
- Kanker serviks. Kanker ini menyerang leher rahim, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Gejala awalnya bisa berupa pendarahan abnormal dari vagina, nyeri panggul, atau keputihan. Kanker serviks biasanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang menular melalui hubungan seksual.
- Kanker paru-paru. Kanker ini menyerang jaringan paru-paru, terutama pada perokok. Gejala umumnya adalah batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan kelelahan. Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang paling mematikan di dunia.
- Kanker kolorektal. Kanker ini menyerang usus besar atau rektum, yaitu bagian akhir dari saluran pencernaan. Gejala awalnya bisa berupa perubahan pola buang air besar, darah di tinja, nyeri perut, atau penurunan berat badan. Kanker kolorektal sering berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat.
- Kanker hati. Kanker ini menyerang jaringan hati, yaitu organ yang berfungsi untuk menyaring darah, memproduksi empedu, dan menyimpan glikogen. Gejala umumnya adalah kuning, pembesaran hati, nyeri perut, penurunan berat badan, dan mual. Kanker hati sering terjadi pada orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis, hepatitis B, atau hepatitis C.
Selain kelima jenis kanker di atas, ada juga jenis-jenis kanker lain yang cukup sering terjadi, seperti kanker mulut, kanker lambung, kanker darah, kanker mata, kanker kulit, kanker prostat, dan kanker tiroid.