Kisah di Balik Lumbung Padi di Purwakarta, Ternyata Bikinan Kerajaan Mataram
Ketika itu, Mataram membangun lumbung padi hingga ke wilayah Barat salah satunya Kabupaten Purwakarta yang saat itu masih masuk ke wilayah Kabupaten Karawang.
Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak area persawahan. Berdasarkan data dinas pangan dan pertanian setempat, total luasan daerah pertanian setempat tercatat mencapai 19.000 hektare per tahun 2023.
Disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Sri Jaya Midan, sebanyak 17.970 hektare di antaranya tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan di luar pertanian. Hal ini diupayakan sebagai salah satu cara menggerakkan ekonomi pedesaan, melalui salah satu produk unggulannya.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Siapa yang memimpin pasukan Mataram saat menyerang Batavia? Saat itu pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung mengirimkan prajuritnya ke Batavia untuk menyerang Belanda.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Kota Tua Jakarta disebut Batavia? Kota Tua Jakarta, yang dahulu dikenal sebagai Batavia pada masa penjajahan Belanda, menghadirkan petualangan yang memikat bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan keajaiban arsitektur kolonial.
Namun sejak kapan Purwakarta menjadi salah satu daerah pertanian? Jawabannya sejak era kerajaan Mataram menguasai hampir sebagian besar wilayah tanah Jawa. Ketika itu, Mataram membangun lumbung padi hingga ke wilayah Barat salah satunya Kabupaten Purwakarta yang saat itu masih masuk ke wilayah Kabupaten Karawang.
Lantas apa tujuan Mataram menjadikan Purwakarta sebagai lumbung padi di masa itu? Berikut kisahnya.
Bermula dari Kekuasaan Mataram ke Wilayah Barat
Merujuk laman purwakartakab.go.id, penanaman sawah secara massal oleh pemerintah kerajaan Mataram sebenarnya sudah berlangsung sejak permulaan berkuasanya VOC di Indonesia sekitar abad ke-17.
Pada tahun-tahun tersebut, VOC berencana menguasai perdagangan di sebagian wilayah pulau Jawa dengan menjalin relasi dengan kerajaan-kerajaan berkuasa. Namun, lambat laun, hubungan keduanya menjadi renggang setelah VOC tidak mau membantu kerajaan Mataram saat menyerang Surabaya.
Sejak saat itu, keduanya mulai melancarkan serangan hingga puncaknya adalah penyerbuan Mataram ke Batavia pada tahun 1628-1629.
- Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tasikmalaya Terungkap
- Suku di Kaltim Ini Terancam Punah Karena Pembangunan IKN
- Pemerintah Siapkan Rp90 Miliar untuk Ganti Rugi Masyarakat Terdampak Pembangunan IKN di Kalimantan
- Kisah Makam Keramat Marongge Sumedang, Diyakini Jadi Pelet yang Bisa Pikat Lawan Jenis hingga Manjur untuk Karier
Penyerangan Mataram ke Batavia Membutuhkan Logistik
Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, pembuatan lumbung padi sudah mulai dilakukan setelah kegagagalan serangan Mataram pertama di tahun 1628. Kemudian, di bulan Juni 1629, Mataram kembali membawa puluhan ribu pasukan melalui jalur darat dan laut untuk mengusir VOC yang menolak kerja sama dengan Mataram.
Penyerangan sendiri, sebelumnya sudah dipersiapkan salah satunya dengan membuat banyak lumbung padi mulai dari Cirebon sampai Purwakarta, dan membuat sejumlah gudang logistik dari hasil bumi di sana.
Lumbung padi kemudian berhasil menjadi perbekalan pasukan Mataram yang saat itu dipimpin oleh Dipati Ukur dari Bandung dan Juminah.
Masih Tersisa hingga Sekarang
Meski sudah ratusan tahun dibuat, area persawahan tersebut masih bisa disaksikan jejaknya di masa sekarang seperti yang terdapat di Kecamatan Pasawahan.
Menurut sesepuh setempat, sawah-sawah di sini memang sudah berusia sangat tua. Bahkan usianya melebihi umur Kabupaten Purwakarta yang dahulu bernama Sindangkasih dan menjadi ibukota Kabupaten Karawang di tahun 1800-an silam.
Area persawahan ini lah yang kemudian dipercaya masyarakat sekitar, serta para tokoh adat merupakan peninggalan kerajaan Mataram saat hendak menyerang Belanda di Batavia.
Berevolusi Menjadi Nama Daerah
Banyaknya sawah yang ketika itu dibangun Mataram turut mempengaruhi toponimi dari daerah-daerah di Purwakarta. Saat ini beberapa wilayah di sana, menggunakan nama sawah seperti Kecamatan Pasawahan.
Kemudian, pemerintah setempat juga membangun area sawah-sawah baru sebagai ketahanan pangan kota yang keberadaannya kini masuk ke wilayah Kecamatan Pondoksalam dan sebelumnya hasil pemekaran dari Pasawahan.
Selain itu, di Purwakarta juga memiliki daerah yang namanya diambil dari kebun-kebun peninggalan masa penjajahan seperti Kebon Kopi di Kecamatan Plered.