Mengenal Kesenian Brai, Bentuk Akulturasi Budaya Cirebon dan Arab Simbol Cinta Manusia pada Tuhan
Brai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023
Brai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023
Melihat Akulturasi Budaya Cirebon dan Arab di Kesenian Brai, Simbolkan Rasa Cinta Manusia terhadap Allah
Brai termasuk kesenian tertua yang ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Di masa silam, Kesenian ini menjadi salah satu media dakwah untuk mengenalkan ajaran Islam sehingga mudah diterima oleh masyarakat setempat.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rotan Cirebon? Keunggulan dari rotan khas Cirebon ini adalah di motifnya yang beragam, dengan aneka hiasan dan warna.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Bagaimana kesenian Tayuban Cirebon dipertunjukkan? Pertunjukkan Tayuban Dalam pementasannya, kesenian ini dilakukan oleh seorang penari yang disebut ronggeng dan diiringi pemusik karawitan seperti kendang, goong, kenong, gamelan, kecrek dan suling. Musiknya cenderung dinamis, namun didominasi tempo lambat. Penarinya juga menggunakan selendang yang akan diberikan kepada tamu yang disambut untuk ikut menari.
-
Mengapa buaya di Cirebon dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Apa yang menjadi ciri khas kain tenun di Ambon? Dalam menghasilkan kain tenun, mereka tak hanya menenun motif yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur, melainkan juga berkreasi dengan motif dan corak baru.
-
Apa itu Tayuban Cirebon? Kesenian Tayuban menjadi salah satu warisan lokal yang punya banyak makna.
Kesenian Brai termasuk kreasi musik, dengan syair puji-pujian terhadap sang pencipta.
Ada pesan kecintaan dari manusia terhadap Tuhannya ketika memainkan kesenian Brai.
Sampai sekarang, Brai masih dipentaskan di acara-acara kebudayaan dan keislaman di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Asal usul kesenian Brai
Mengutip laman Budaya Indonesia, asal usul kesenian ini konon berasal dari wilayah Muara Jati Cirebon, pada 1420 Masehi.
Ketika itu terdapat rombongan penyebar Agama Islam dari Baghdad yang mendarat dan bekerja sama dengan ulama terkemuka setempat, Syekh Datul Kafi atau Syekh Idafi atau Datuk Kafi.
Mereka lantas mencari cara untuk mengenalkan ajaran Islam, salah satunya melalui pendekatan seni.
Penamaan Brai
Terdapat berbagai versi penamaan Brai. Versi pertama, Brai berasal dari rombongan Syekh Datuk Kahfi bersama rombongannya yang salah satunya bernama Brai. Saat itu Ia tengah menabuh alat musik terbang sembari melantunkan puji-pujian.
Kemudian versi kedua, Brai berasal dari rasa cinta yang mendalam akan Tuhan (Allah), dengan wewujudkannya melalui kesenian Brai.
Kesenian ini kental dengan syair Islam yang dinyanyikan.
Ini yang kemudian mendorong munculnya istilah Brai Maring Pangeran atau rasa cinta terhadap gusti Allah.
Cara memainkan Brai
Merujuk laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, pertunjukkan kesenian Brai biasanya dilakukan dengan cara duduk bersila dan membentuk formasi setengah lingkaran maupun memanjang.
Di sini terdapat dua saf, di mana sisi pertama diisi oleh beberapa vokalis perempuan dan saf berikutnya adalah penabuh alat musik.
- Bacaan Yasin untuk Orang Meninggal Arab Latin serta Artinya, Patut Dihafalkan
- Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Intip Keunikan Tradisi Pernikahan Cio Tao Khas Cina Benteng Tangerang yang Dipandu Warga Muslim
- Asal-Usul Rabu Wekasan, Amalan, dan Mitosnya
- Hasil Akulturasi Budaya Timur Tengah, Ini Keunikan Tari Dana Syarah Khas Jambi
Alat musik yang dimainkan saat pertunjukan Kesenian Brai adalah alat musk terbang yang terdiri dari rebana, kendang sedang serta dogdog (kendang besar berfungsi sebagai suara bass).
Pola nada akan mengikuti nada shalawat dan puji-pujian terhadap Allah SWT.
Akulturasi budaya Cirebon dan Arab
Di samping sebagai sebuah kesenian dan media penyebaran agama Islam, Brai rupanya lahir dari akulturasi budaya Cirebon dan Arab (Timur Tengah).
Ini terlihat dari adanya penggunaan syair bahasa Arab dan Cirebon yang saling berkaitan satu sama lain.
Uniknya, bahasa Cirebon di sini bukan berasal dari terjemahan Arab, melainkan sengaja dibuat dengan tema-tema ajakan menuju keislaman.
Mirip kesenian rebana
Dalam laman Disparbud Jabar, Kesenian Brai digambarkan mirip dengan kesenian rebana atau hadroh, melalui komposisi pemain alat musik tepuknya.
Yang membedakan adalah adanya alat musik gamelan sebagai unsur melodi yang mengalun harmonis.
Kini Brai masuk kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang ditetapkan pemerintah pada 2023.