Mengenal Timba Pring, Alat Angkut Air Tradisional Khas Warga Indramayu Sebelum Ditemukan Ember
Timba Pring merupakan alat angkut air tradisional khas warga Indramayu
Timba Pring merupakan alat angkut air tradisional khas warga Indramayu
Mengenal Timba Pring, Alat Angkut Air Tradisional Khas Warga Indramayu Sebelum Ditemukan Ember
Bambu sudah dimanfaatkan manusia sebagai alat untuk bertahan hidup sejak ribuan tahun silam.
Unsur pohonnya bisa digunakan secara penuh, mulai dari rebung yang bisa dimasak, batang bambu untuk bangunan sampai daunnya untuk pupuk.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Bagaimana cara warga Indramayu merayakan tradisi Ngunjung? Mengajak Generasi Muda untuk Berjuang Terdapat makna di balik acara Ngunjung. Para orang tua ingin mengenalkan semangat perjuangan para leluhur di masa silam, sehingga kondisi kehidupan saat ini berjalan aman, damai, dan tenteram.
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Indramayu? Ada banyak wisata Indramayu yang bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, serta wisata kuliner, bisa Anda temukan di Indramayu.
-
Kenapa warga Indramayu mengadakan Tradisi Ngunjung? Selain itu, mereka juga ingin mengucapkan rasa terima kasih karena berkat tokoh tersebut kampungnya menjadi bebas dari penjajahan dan semakin makmur.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui saat di Indramayu? Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan pengakuan mengejutkan saat berdialog dengan dari nelayan Indramayu.
Bahkan, warga Indramayu di masa lampau juga memanfaatkan bambu untuk dijadikan alat angkut air bernama Timba Pring.
Alat ini berfungsi mirip ember dan bisa untuk membawa air dalam proses pengairan kebun palawija.
Timba Pring dan alat angkut air warga Indramayu
Mengutip jurnal Rizki Nurislaminingsih, Wina Erwina dan Asep Saeful Rohman dari Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Timba Pring diketahui menjadi alat angkut air khas warga Kabupaten Indramayu.
Alat ini digunakan oleh masyarakat untuk membawa air dari sumber-sumber seperti sumur maupun sungai.
Timba Pring sendiri dibuat dari batang bambu muda yang dibentuk menyerupai ember memanjang, dan diberi tali dari unsur tumbuhan.
Sebelum ada ember
Tidak diketahui persis kapan Timba Pring ditemukan dan digunakan oleh masyarakat Kabupaten Indramayu.
Namun yang jelas, alat ini banyak membantu para petani saat belum adanya ember seperti sekarang.
Timba Pring juga diketahui mampu mengangkut hingga berliter-liter air untuk kebutuhan para petani.
Dibuat dari lembaran bambu tipis.
Merujuk Instagram Budaya Kuring, untuk membuat Timba Pring diperlukan batang bambu yang masih muda.
Batang-batang itu kemudian diambil bagian kulit luarnya yang tipis, lalu disusun menyerupai wadah besar.
Kemudian di bagian bawahnya digunakan batang bambu kecil sebagai rangka, yang kemudian diikat kuat.
Walau terbuat dari kulit luar bambu tipis, namun Timba Pring sangat rapat sehingga tidak bocor.
Tersimpan di Museum Sri Baduga
Saat ini, Replika Timba Pring bisa dilihat di Museum Sri Baduga, Bandung, Jabar. Museum ini memang menyimpan berbagai benda yang menggambarkan kehidupan masyarakat Sunda di zaman dahulu. Benda-benda yang dipamerkan di antaranya koleksi arca zaman megalitik, pakaian adat, rumah, perkakas, permainan, dan alat musik tradisional.
- Terbuat dari Bambu, Begini Alat Penggiling Gabah Petani Sumedang Zaman Dulu
- Intip Uniknya Tempat Mandi Warga Baduy, Baknya dari Pohon dan Airnya Dialirkan Lewat Bambu
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Mengenal Cembengan, Tradisi Tebu Manten yang Jadi Mulainya Gilingan PG Madukismo