Mengenal Tradisi Ngirab, Perayaan Rebo Wekasan Khas Masyarakat Cirebon
Tradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Tradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Mengenal Tradisi Ngirab, Perayaan Rebo Wekasan Khas Masyarakat Cirebon
Sudah pernah dengar Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan? Tradisi ini sebenarnya telah lama menjadi bagian dari budaya religiositas dari masyarakat di wilayah Pulau Jawa untuk memperingati hari Rabu terakhir di bulan Safar.
-
Apa yang dilakukan masyarakat dalam tradisi Rebo Pungkasan? Umumnya tradisi ini dilakukan dengan menjalani salat dan berdoa. Selain itu ada pula yang menjalani tradisi ini dengan mengadakan selamatan.
-
Kenapa masyarakat Tegal melakukan tradisi Rebo Wekasan? Masyarakat Tegal menyakini bahwa pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar, akan banyak bencana dan malapetaka yang menghantui.
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Iriban? Dalam tradisi itu, seluruh warga kampung turun ke sendang yang ada di dusun untuk berburu ikan. Seluruh warga boleh mengambil ikan sepuasnya di sendang, tetapi mereka harus mengambil ikan itu tanpa menggunakan alat bantu apapun.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Dimana tradisi Rabu Wekasan dirayakan di Indonesia? Dalam pelaksanaannya, setiap daerah memiliki cara atau tradisi yang berbeda-beda. Misalnya, di Bantul biasanya membuat lemper raksasa untuk dibagikan, di Banyuwangi melakukan tradisi petik laut, atau di Banten yang melaksanakan salat khusus di pagi hari pada Rabu terakhir bulan Safar.
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Gusaran dan Ngadokdok? Suara angklung dan kendang gendong mengalun nyaring siang itu. Beberapa warga tampak berkeliling Kampung Cikiray, Desa Salawu, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, sembari membunyikan alat musik tradisional.
Tradisi ini banyak dilakukan oleh umat Muslim di berbagai daerah, dengan ciri khasnya masing-masing.
Di Jawa Barat misalnya, tradisi Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan dilakukan di beberapa daerah, salah satunya Cirebon. Warga setempat biasanya menyebut acara tersebut dengan nama Ngirab yang jatuh pada hari Rabu tanggal 27 Safar 1445 H, atau 13 September 2023 besok.
Seperti apa tradisinya? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Jadi tradisi bernuansa Islam
Tradisi Rebo Wekasan juga dikenal sebagai upacara dengan nuansa Islam yang kuat.
Pelaksanaannya dilakukan oleh warga dan tokoh agama di masing-masing daerah untuk melaksanakan pembacaan doa-doa.
Doa yang dipanjatkan adalah memohon keselamatan dan kelancaran dari berbagai aktivitas sehari-hari.
Rebo Wekasan di Cirebon
Di Cirebon, Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan dilaksanakan dengan kegiatan yang sudah turun-temurun berlangsung bernama Ngirab.
Mengutip beautiful-indonesia.umm.ac.id, upacara ini dilakukan dengan berziarah ke petilasan Sunan Kalijaga oleh masyarakat di wilayah sekitar Sungai Derajat.
Dipercaya, tradisi ini bisa membawa keberkahan dan keselamatan, terutama jika dilakukan di hari Rabu terakhir bulan Safar.
Sejumlah orang biasanya memadati lokasi untuk mengikuti tradisi Rebo Wekasan.
Bersilaturahmi antara warga pesisir dengan warga pegunungan
Mengutip YouTube At Taqwa Media Cirebon, tokoh agama setempat, Ustaz Syaeful Badar menyebut jika Ngirab juga dilakukan oleh masyarakat di pesisir Cirebon atau disebut warga Cirebon Larang.
Mereka akan mengarungi sungai untuk bersilaturahmi dengan warga di Cirebon pegunungan atau biasa disebut Cirebon Girang. Acara dilaksanakan mulai setelah salat subuh.
Setelah silaturahmi, antara warga Cirebon pesisir dan Cirebon pegunungan mereka lantas bersama-sama melanjutkan perjalanan ke sumber air Dukuh Semar untuk menyucikan diri.
- Makna Luhur Tradisi Mudun Lemah untuk Bayi di Cirebon, Berharap Sukses Dunia dan Akhirat
- Mengenal Tradisi Ngalungi Sapi, Budaya Masyarakat Blora Warisan Nenek Moyang
- Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba
- Wujud Rasa Syukur, Begini Keseruan Tradisi Rebo Pungkasan di Bantul
Tradisi Rebo Wekasan di Sukabumi
Selain Cirebon, warga di wilayah Situ Gunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi juga melaksanakan tradisi Rebo Wekasan.
Acara ini dilangsungkan oleh masyarakat adat Sunda Wiwitan.
Mereka merayakannya dengan berbagai acara kebudayaan Sunda seperti pencak silat, bola seuneu (bola api) dan memainkan musik karinding yang berasal dari bambu.
Acara ditutup dengan memohon doa kepada Tuhan yang maha kuasa agar terhindar dari bala, malapetaka dan kecelakaan.
Setelahnya, warga akan menyucikan diri di sumber air terdekat.
Melaksanakan salat
Selain itu, masyarakat di hampir tiap daerah lain biasanya melaksanakan Rebo Wekasan dengan cara melaksanakan salat sunah.
Biasanya salat sunah didirikan sebanyak 2 rakaat dengan diawali niat sunah mutlak (Ushalli sunnatan rak’atan lillahi ta’ala).
Setelahnya melaksanakan rukun salat seperti biasa dengan membaca surat Al-Fatihah, lalu dilanjut surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas masing-masing satu kali. Kemudian ditutup dengan doa.