Mengenal Wayang Kulit Purwa Cirebon, Berusia Hampir 600 Tahun dan Punya 9 Tokoh Punakawan
Keunikan wayang kulit Purwa khas Cirebon yang usianya sudah hampir 600 tahun ini adalah terdapat 9 tokoh Punakawan.
Kota Cirebon rupanya memiliki kesenian khas yang sedikit berbeda dengan daerah lain di Jawa Barat. Bukan wayang golek yang biasa dipentaskan di tanah Sunda, melainkan wayang kulit Purwa.
Wayang kulit Purwa khas Cirebon ini tergolong unik karena memiliki 9 tokoh punakawan. Sejak awal kemunculannya, wayang Purwa masih dipertahankan baik bentuk maupun fisik aslinya.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Kapan Dusun Pucung menjadi Sentra Kerajinan Wayang Kulit? Sejak saat itu, Dusun Pucung dinobatkan sebagai Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Kabupaten Bantul.
-
Kapan Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi melalui Festival Wayang Kulit? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023.
-
Bagaimana cara Wayang Krucil dipentaskan? Pementasan Wayang Krucil biasanya dilakukan berkaitan dengan acara tertentu seperti peringatan kematian ulama terkenal, ada kalanya ditemukan pada hajatan pernikahan atau khitanan di daerah Kediri, Nganjuk, Malang dan sekitarnya.
-
Kapan Museum Wayang Sendang Mas diresmikan? Dilansir dari Liputan6.com, museum ini diresmikan pada 31 Desember 1983 dengan mendatangkan ketua Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) pada waktu itu.
Berdasarkan keterangan sejarah, wayang kulit Purwa diketahui sudah berusia hampir 600 tahun. Ada kisah menarik dari keberadaannya yang konon lahir saat pernikahan Sunan Gunung Jati.
Berikut kisah selengkapnya:
Dibuat dari Kulit Sapi dan Kerbau
Dalam laman cirebonkota.go.id, disampaikan bahwa wayang kulit Purwa awalnya dibuat dari kulit hewan ternak seperti sapi maupun kerbau. Diberi nama “Purwa” karena wayang ini merupakan generasi awal kesenian wayang yang pada saat itu populer di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Purwa sendiri dalam bahasa Jawa artinya awal, jadi bisa dibilang wayang kulit khas Cirebon ini merupakan generasi pertama sebelum keberadaannya menyebar ke daerah-daerah lainnya. Saat itu, wayang jadi bagian yang dianggap sakral karena banyak yang percaya bahwa perupaan wayang sama dengan ruh yang tinggal di benda mati untuk menyampaikan pesan tertentu.
Ditampilkan dalam Pagelaran Satu Sura hingga Hajatan
Kesenian wayang kulit Purwa ini kemudian dijadikan sebagai media hiburan yang disukai oleh masyarakat. Kehadirannya selalu dinantikan masyarakat Cirebon di acara-acara tertentu seperti malam satu sura, hajatan khitan hingga pernikahan. Biasanya pementasan wayang menjadi bentuk syukur karena hajatan yang digelar telah berjalan dengan baik.
Wayang memang menjadi salah satu warisan budaya leluhur yang masih dipertahankan sampai sekarang. Selain itu, di keraton wayang juga dijadikan sebagai media dakwah yang disukai masyarakat. Saat itu, siapapun yang ingin menonton hanya tinggal membayar dengan membaca dua kalimat syahadat sehingga menjadi seorang muslim.
Dipentaskan Pertama Kali saat Pernikahan Sunan Gunung Jati
Kehadiran wayang Purwa pertama kali adalah saat momen pernikahan Syekh Syarif Hidayatullah dengan Nyi Mas Pakungwati.
Pernikahan ini berlangsung pada 10 Sura tahun 1479 masehi, atau jika dihitung saat ini sudah berusia sekitar 545 tahun bahkan lebih.
Wayang kulit Purwa saat itu dijadikan sebagai media hiburan, sekaligus pengenalan ajaran Islam agar masyarakat Cirebon lebih mengenalinya.
Ada 9 Tokoh Punakawan
Keunikan lain dari wayang kulit Cirebon adalah terdapatnya 9 tokoh Punakawan. Ini berbeda dari kebanyakan wayang yang umumnya hanya memiliki empat yakni Bagong, Petruk, Semar serta Gareng.
Untuk 5 tokoh Punakawan lain dari wayang kulit Cirebon yakni Bitarota, Sekar Pandan, Ceblok,Curis, Bagal Buntung dan Cungkring.
Konon mitosnya jumlah 9 ini berkaitan dengan jumlah lubang yang ada di tubuh manusia. Selain itu, sembilan juga menunjukan jumlah Wali Sanga yang dulu berjasa dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Wayang Lahir di Cirebon Berkat Sunan Kalijaga
Budayawan Cirebon, Waryo Sela, menyebut kelahiran wayang di Cirebon tidak bisa dilepaskan kehadiran Sunan Kalijaga yang sudah lama berdakwah dengan kesenian.
Berdasarkan catatan Babad Cirebon, ketika itu Sunan Gunung Jati menginginkan adanya pertunjukan wayang, namun pada abad ke-15 silam boneka wayang belum ada.
Akhirnya Sunan Gunung Jati memanggil Sunan Kalijaga untuk membuat rancangan dari pertunjukan wayang yang biasa dipentaskan di tanah Jawa.
“Waktu itu, Sunan Kalijaga kemudian mengundang Sunan Kajoran untuk memproses satu per satu tokoh yang dirancang oleh Sunan Kalijaga hingga bentuk fisiknya jadi,” kata Waryo, dikutip dari kanal Youtube BRIN.