Misteri Batu Kipas dari Sumedang, Punya Bentuk Unik dan Susah Dipindah Alat Berat
Batu berbentuk unik ini memiliki kontur paling berbeda, karena posisinya seolah berdiri dan menyerupai kepala manusia.
Kawasan perbukitan Gunung Julang di Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyimpan kisah misteri. Masyarakat sekitar percaya, bahwa perbukitan di sana memiliki sejarah dan mitos warisan leluhur terutama pada batu kipas.
Batu berbentuk unik ini memiliki kontur paling berbeda, karena posisinya seolah berdiri dan menyerupai kepala manusia. Menurut cerita, batu ini pernah coba dipindahkan oleh alat berat namun gagal.
-
Dimana Waduk Jatigede yang surut dan tampak menghijau berada? Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tengah surut akibat kemarau panjang.
-
Kapan Waduk Jatigede biasanya surut? Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Dimana Waduk Jatigede yang surut ini berada? Surutnya Waduk Jatigede di wilayah Desa Cipaku, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat membuat warga antusias mendatanginya.
-
Apa yang terlihat kembali di permukaan Waduk Jatigede karena surut? Namun belakangan perkampungan tersebut justru kembali muncul di permukaan lantaran kondisi waduk yang surut. Salah satu yang terlihat kembali adalah bangunan bekas SMP Sukamenak.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
Pemindahan merupakan upaya untuk mendukung pembangunan Waduk Jatigede, karena kawasan Gunung Julang digunakan untuk memenuhi kebutuhan material konstruksi di sana. Alhasil, alat berat mengalami kerusakan.
Cerita tak masuk akal di Gunung Julang kemudian menimbulkan ragam pertanyaan. Di sisi lain, kawasan tersebut memiliki keindahan sebagai destinasi wisata alam di kabupaten yang berbatasan dengan Majalengka dan Bandung ini. Berikut informasinya seputar batu kipas yang unik.
Punya Bentuk Sekilas Mirip Kepala Manusia
Mengutip YouTube Krisna Euy, sekilas bantu ini memiliki bentuk mirip kepala manusia. Dari kejauhan, terlihat bentuk kepala dari samping dan mengerucut di bagian depan mirip hidung dan mulut.
Kemudian, di bawah kepala itu juga terdapa struktur berukuran lebih kecil sehingga mirip leher yang menyangga kepala.
Batu ini berdiri di atas sebuah batu raksasa lainnya yang berada di bawah dan menyatu dengan tanah.
- Uniknya Batu Akik dari Sumatera Barat, Jadi Perhiasan dengan Harga yang Fantastis
- Melihat Watu Gilang, Batu Bersejarah Tempat Penobatan Raja Banten yang Penuh Misteri
- Misteri Sigulambak, Sosok Makhluk Halus di Tanah Batak yang Kerap Mengganggu Manusia
- Menilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
“Batu yang diberinama batu kipas berada di Gunung Julang, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, di bekas galian batu proyek Bendungan Jatigede,” kata Krisna di tayangan videonya, dikutip Merdeka.com, Senin (9/9).
Tinggi Batu Sekitar 5 Meter
Ketinggian batu diketahui mencapai 5 meter dengan lingar hingga belasan meter. Diperkirakan, batu ini mulanya menyatu dengan bebatuan yang ada di bawahnya. Namun, karena terus menerus ditambah, batu hanya menyisakan yang bagian atasnya saja.
Karena bekas area pertambangan, daerah sekitar di batu kipas tampak gersang dan terbengkalai. Meski demikian, lokasi ini dekat dengan kebun-kebun warga.
Saat ini, pemandangan di kawasan Gunung Julang sekitar batu kipas cukup indah dengan hamparan bebatuan yang berderet rapi.
Sulit Dihancurkan Alat Berat
Dari keterangan yang dihimpun, kawasan Gunung Julang sudah dikontrak dan dijadikan sebagai area pertambangan. Material yang diperoleh kemudian dijadikan bahan untuk menunjang proyek strategis nasional Bendungan Jatigede.
Saat kegiatan penambangan, banyak dikerahkan alat berat berupa ekskavator untuk mengeruk batu dan dump truk untuk mengangkut material.
Namun ketika akan menghancurkan batu kipas, mendadak alat berat mengalami kerusakan dan batu tersebut sukar dibongkar. Sampai sekarang, penamaan batu kipas juga belum diketahui secara pasti asal usulnya.
“Kalau dilihat, ini diameter ke atasnya besar, tetapi ke bawah kecil. Kalau secara logika, ini bisa saja ditumbangkan terlebih memakai alat berat. Tetapi saat itu, kabarnya alat beratnya yang tidak mampu dan malah rusak,” kata Krisna.
Jadi Spot Asyik Memandang Waduk Jatigede
Selain sebagai bekas area tambang, kawasan batu kitas di Gunung Julang juga telah dijadikan lokasi wisata dadakan oleh masyarakat di sekitar waduk Jatigede.
Karena posisinya sekitar 400 meter lebih tinggi, hamparan luas salah waduk terbesar di Indonesia itu bisa tampak jelas.
Pengunjung biasanya mulai memadati batu kapas saat akhir pekan, ataupun di hampir setiap sore. Sembari bercengkrama, menyaksikan keindahan Waduk Jatigede dari ketinggian menghadirkan pengalaman seru tersendiri.
Siap Jadi Wisata Ikonik
Ke depan, kawasan Gunung Julang akan disiapkan menjadi destinasi wisata berkonsep bebatuan terbuka.
Menurut Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Ismail Widadi, pihaknya akan mendesain lokasi tersebut agar mirip Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta maupun Brown Canyon di Semarang.
"Setelah digunakan untuk pembangunan Jatigede dan saat ini untuk Cipanas, saya berharap pemanfaatannya berwawasan lingkungan," ujar Ismail, mengutip sumedangkab.go.id.