Modal Awal Hanya Rp100 Ribu, Warga Tangerang Raup Cuan Belasan Juta Rupiah dari Tas Plastik
Usaha ini sudah dimulai sejak masa Pandemi Covid-19 dengan modal yang minim.
Usaha ini sudah dimulai sejak masa Pandemi Covid-19 dengan modal yang minim.
Modal Awal Hanya Rp100 Ribu, Warga Tangerang Raup Cuan Belasan Juta Rupiah dari Tas Plastik
Seorang warga Kota Tangerang berhasil meraup cuan hingga belasan juta rupiah dari usaha pembuatan tas plastik rajut. Ragam model tas berhasil diciptakan dengan warna cantik. Dia pun memulai usaha itu dengan modal minim, yakni Rp100 ribu. Disampaikan pemilik usaha, Aan Setiyowati, Kamis (13/7), plastik yang dia gunakan bukan sembarang plastik, melainkan jenis plastik jali yang kuat dan punya warna mencolok. Dia membuat usahanya itu di sebuah rumah petak tempat tinggalnya, wilayah Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang. Saat ini produk rumahan tas jinjing dan dompet yang dia ciptakan telah memiliki brand bernama Dhianissa Handcraft. Penjualannya juga telah menjangkau hingga ke luar Kota Tangerang. Bagaimana kisah sukses Aan dalam mengembangkan usahanya? Berikut informasi selengkapnya.
-
Apa yang dibuat oleh Ibu Rumah Tangga di Tangerang dari kulit jagung? Ibu rumah tangga di Tangerang berbagi inspirasi dengan menyulap sampah kulit jagung menjadi wayang. Bentuknya unik, dengan peluang ekonomi yang ditangkap baik.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Apa yang dilakukan dengan tinja yang disedot dari rumah warga di Tangerang? Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
Dirintis saat masa Pandemi Covid-19
Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
Tak terfikirkan di benaknya bahwa kegiatan di waktu luang itu berhasil berkembang hingga menghasilkan keuntungan berlipat. Ketika itu permintaannya juga sudah cukup tinggi, sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membantu perekonomian keluarga di masa-masa sulit wabah global.
Awalnya hanya dijual ke tetangga
Produknya ini tidak langsung sukses bertengger di pasaran. Dia mengalami masa-masa berproses di awal merintis usaha. Awalnya dia hanya menawarkan ke tetangga sekitar dan keluarga termasuk orang tua di sekolah anaknya. Di luar perkiraan jika produknya cukup banyak diminati sehingga pesanan selalu datang dengan sendirinya. "Awalnya saya tawarkan ke tetangga, keluarga dan teman-teman dari sekolah anak saya. Alhamdulillah mendapatkan respons yang sangat baik. Bahkan selalu pesan ke saya model tas lainnya. Sejak itulah saya mulai menekuni usaha tas anyaman dari plastik jali ini," katanya, mengutip laman Pemkot Tangerang.
Sehari bisa hasilkan 4 tas dengan beragam model
Di rumah petak yang dia tempati bersama keluarganya ini, Aan mampu menciptakan hingga empat tas dalam sehari. Dia membuatnya dengan berbagai model mulai dari tas jinjing kecil, dompet sampai ukuran sedang. Pilihan warnanya pun beragam seperti coklat, merah muda, kuning, putih, hitam sampai kombinasi. Semuanya Aan jual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp40 ribu hingga Rp130 ribu tergantung model dan ukuran. Aan menjual produk handcraft-nya itu di berbagai platform mulai dari media sosial Instagram, e-commerce dan offline.
Rutin ikut bazar
Saat ini usahanya terus berkembang. Produk tasnya sudah mulai mengikuti acara bazar sampai ke Jakarta lewat kegiatan yang diadakan oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Kelurahan Buaran Indah.
- Modus Jualan Madu, Dua Pelaku Tega Tipu Pedagang Hingga Jutaan Rupiah
- Ditawar Miliaran Rupiah karena Sempat Viral Tahun Lalu, Begini Kondisi Terbaru Rumah Abah Jajang
- Kemenkeu Hitung Perputaran Uang saat Pemilu 2024, Caleg DPR Minimal Keluar Rp1 Miliar
- Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea
Aan juga sosok yang tidak pernah puas. Ia terus meningkatkan kualitas produknya lewat berbagai pelatihan kewirausahaan sebagai tempat untuknya belajar memperluas pasar. "Sejak dibina oleh UP2K PKK Kelurahan Buaran Indah, saya jadi semakin bisa memasarkan produk saya secara luas dengan mengikuti bazar yang diadakan pemerintah. Alhamdulillah sampai pada saat momen lebaran akhirnya saya bisa mendapatkan omzet hingga Rp17 juta," jelas Aan.