Sejarah 14 Mei 1978: Peluncuran Skylab, Stasiun Luar Angkasa Amerika Serikat
Skylab merupakan proyek ambisius NASA yang bertujuan untuk membangun stasiun ruang angkasa pertama milik Amerika.
Pembuatan dan peluncuran Skylab merupakan momen penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa dan memberikan dasar bagi stasiun ruang angkasa yang lebih canggih di masa depan.
Sejarah 14 Mei 1978: Peluncuran Skylab, Stasiun Luar Angkasa Amerika Serikat
Skylab merupakan proyek ambisius NASA yang bertujuan untuk membangun stasiun ruang angkasa pertama milik Amerika. Konsep awalnya dipengaruhi oleh ide-ide dari insinyur roket Wernher von Braun dan penulis fiksi ilmiah Arthur C. Clarke, yang memimpikan stasiun ruang angkasa sebagai langkah penting dalam eksplorasi antariksa.
Meskipun Uni Soviet mengorbit stasiun luar angkasa eksperimental pertama bernama Salyut pada tahun 1971, Skylab memiliki ukuran lebih besar dan lebih kompleks, sehingga memungkinkan dilakukannya penelitian di beberapa bidang, termasuk ilmu kehidupan, khususnya respons fisiologis astronot terhadap penerbangan luar angkasa jangka panjang, ilmu bumi, serta fisika dan astronomi matahari.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Kenapa penerbangan luar angkasa Apollo 11 pada tahun 1969 menjadi peristiwa penting dalam eksplorasi ruang angkasa? Bisa dibilang merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam eksplorasi ruang angkasa abad ke-20.
-
Apa tujuan utama misi Apollo 14? Tujuan utama misi ini adalah untuk memperoleh sampel dari permukaan bulan dan melakukan eksperimen ilmiah.
-
Apa yang NASA klaim sebagai hasil dari eksperimen kanker di luar angkasa? NASA mengklaim bahwa eksperimen di lingkungan luar angkasa tanpa gravitasi telah membawa "kemajuan luar biasa" dalam penelitian kanker.
-
Apa yang ditemukan NASA saat mengamati luar angkasa? Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini. Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut. “Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,” kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Apa yang dicapai oleh SpaceShipOne pada tanggal 21 Juni 2004? Sejarah penerbangan mencatat tonggak penting pada 21 Juni 2004 saat pesawat ruang angkasa swasta, SpaceShipOne, mencapai luar angkasa. Pesawat ini menjadi pesawat swasta pertama! Ya, SpaceShipOne adalah pesawat swasta pertama yang berhasil mencapai luar angkasa dengan membawa seorang pilot di dalamnya.
Susunan Skylab
Skylab terdiri dari empat komponen utama: Orbital Workshop (OWS), Airlock Module (AM), Multiple Docking Adapter (MDA) dan Apollo Telescope Mount (ATM). Modul komando dan layanan Apollo yang mengangkut kru ke Skylab tetap terpasang di stasiun selama ada kru.
OWS, yang berfungsi sebagai kompartemen kerja, tempat tinggal, dan tidur utama bagi para kru, diubah dari bagian tingkat atas roket Saturnus. Di dalamnya terdapat peralatan olahraga, dapur, dan banyak eksperimen ilmiah, khususnya untuk studi ilmu kehidupan. Dua susunan tenaga surya besar di OWS menyediakan daya 12,4 kilowatt ke stasiun tersebut.
AM memungkinkan astronot untuk melakukan perjalanan luar angkasa, dan MDA menyertakan port docking utama dan cadangan untuk pesawat ruang angkasa Apollo. Port docking kedua memungkinkan kemampuan penyelamatan.
Terakhir, ATM, berisi teleskop untuk pengamatan matahari dan empat susunan surya untuk daya tambahan. Setelah berada di orbit, stasiun ini memiliki berat 170.000 lbs.
Von Braun berpartisipasi dalam penerbitan serangkaian artikel yang berjudul “Man Will Conquer Space Soon!” di majalah Collier’s dari tahun 1952 hingga 1954. Dia membayangkan stasiun ruang angkasa bundar berdiameter 75 meter yang berputar untuk menghasilkan gravitasi buatan. Stasiun ini diharapkan menjadi pusat untuk penjelajahan ke Bulan dan Mars di masa depan.
Perkembangan teknologi seperti transistor, panel surya, dan telemetri pada tahun 1950-an hingga awal 1960-an memungkinkan pengembangan satelit tak berawak yang dapat mengambil foto pola cuaca dan mengirimkannya ke Bumi.
Ini menunjukkan bahwa stasiun ruang angkasa yang besar dapat memiliki banyak kegunaan lain.
Skylab dibuat untuk membuktikan bahwa manusia dapat hidup dan bekerja di luar angkasa untuk periode waktu yang lama. Skylab juga berfungsi sebagai:
- NASA Siapkan Hadiah Rp 47 Miliar Bagi yang Mampu Pecahkan Masalah Sampah dalam Misi ke Bulan
- Sinyal 'Makhluk Luar Angkasa' dari Planet Mars Bisa Dipecahkan oleh Pria Ini dan Putrinya, Begini Isinya
- NASA Tak Bisa Pastikan Kepulangan Dua Astronot yang “Terjebak” di Stasiun Ruang Angkasa
- Peristiwa 5 Februari 1971: Pesawat Apollo 14 Mendarat di Bulan, Ini Sejarah dan Misinya
- Observatorium Surya: Menjadi observatorium surya terbesar pada masanya, memungkinkan studi mendalam tentang matahari.
- Laboratorium Mikrogravitasi: Melakukan eksperimen dalam kondisi mikrogravitasi untuk memahami pengaruhnya terhadap berbagai proses fisik dan biologis.
- Laboratorium Medis: Meneliti efek jangka panjang dari mikrogravitasi pada tubuh manusia.
- Fasilitas Pengamatan Bumi: Memberikan pandangan yang tak tertandingi tentang planet kita dari orbit.
- Rumah Jauh dari Rumah: Menjadi tempat tinggal bagi para astronaut selama mereka berada di luar angkasa.
- Skylab juga bertujuan untuk mengumpulkan data ilmiah yang akan berguna untuk misi antariksa masa depan, termasuk program pesawat ulang-alik dan stasiun ruang angkasa internasional.
Dengan demikian, Skylab tidak hanya merupakan pencapaian teknologi yang signifikan tetapi juga langkah penting dalam perjalanan manusia untuk menjelajahi luar angkasa.
Pembuatan dan Peluncuran
Skylab dirancang untuk menjadi laboratorium multifungsi di luar angkasa yang dapat mendukung berbagai eksperimen ilmiah dan observasi. Pembuatan Skylab melibatkan penggunaan teknologi canggih dan inovasi dalam bidang kedirgantaraan. Stasiun ini dilengkapi dengan ruang kerja, observatorium surya, dan sistem pendukung kehidupan untuk memungkinkan astronaut tinggal dan bekerja di luar angkasa.
Peluncuran Skylab dilakukan dengan menggunakan roket Saturn V yang telah dimodifikasi. Roket ini adalah roket yang sama yang digunakan untuk membawa astronaut ke Bulan selama program Apollo.
Skylab diluncurkan pada tahun 1973 dengan massa sekitar 169.950 pon (sekitar 77 ton). Peluncuran ini tidak hanya menandai pencapaian teknologi yang signifikan tetapi juga langkah besar dalam eksplorasi luar angkasa manusia.
Sayangnya, selama peluncuran, Skylab mengalami kerusakan serius ketika perisai meteoroidnya terlepas, menyebabkan kehilangan salah satu panel suryanya dan menghambat panel lainnya.
Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga listrik dan perlindungan dari panas matahari yang tidak memadai. Namun, awak pertama yang tiba di Skylab berhasil melakukan perbaikan darurat, yang menyelamatkan stasiun dari kerusakan lebih lanjut dan memungkinkan misi berawak berikutnya untuk berlangsung.
Penelitian Menarik dari Skylab
- Pengamatan Matahari: Skylab membawa observatorium surya pertama yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati matahari tanpa gangguan dari atmosfer Bumi. Ini menghasilkan penemuan tentang struktur matahari dan dinamika bintik matahari yang tidak pernah terlihat sebelumnya.
- Efek Mikrogravitasi pada Manusia: Skylab memberikan wawasan baru tentang bagaimana mikrogravitasi mempengaruhi tubuh manusia. Para astronaut melakukan serangkaian eksperimen medis yang mengungkapkan perubahan dalam komposisi darah, penurunan massa otot, dan adaptasi kardiovaskular.
- Eksperimen Sains dan Teknologi: Berbagai eksperimen dilakukan di Skylab untuk mempelajari perilaku cairan, material, dan api dalam mikrogravitasi. Hasilnya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses fisik dan membantu dalam pengembangan teknologi untuk misi luar angkasa masa depan.
- Pengembangan Teknik Perbaikan di Luar Angkasa: Kerusakan yang terjadi pada Skylab saat peluncuran mengharuskan para astronaut untuk melakukan perbaikan di luar angkasa. Ini menjadi latihan penting dalam pengembangan teknik perbaikan yang sekarang menjadi standar dalam operasi stasiun ruang angkasa.
- Pengamatan Bumi: Skylab memiliki kemampuan untuk mengambil gambar Bumi dengan resolusi tinggi, yang memberikan informasi berharga tentang sumber daya alam, cuaca, dan pola lingkungan.