Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
Sebuah rumah di Kramat, Jakarta, dulunya menjadi tempat kamp tahanan orang-orang Belanda selama pendudukan Jepang
Sebuah rumah di Kramat, Jakarta, dulunya menjadi tempat kamp tahanan orang-orang Belanda selama pendudukan Jepang
Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
Mies van Bekkum tiba di Jakarta tahun 1949 sebagai Korps Perempuan KNIL. Sekarang, cucunya yang bernama Jorien Wallast menelusuri jejak langkah neneknya.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Apa yang dilakukan pasukan Belanda seusai mendarat? Dalam buku berjudul Brigade Ronggolawe, keesokan paginya yakni pada 19 Desember 2023, pasukan Belanda yang datang melalui pantai Glondong menyebar ke beberapa tempat.
-
Apa yang dilakukan Jaka Sembung untuk melawan Belanda? Ia kemudian marah dan menghancurkan patok-patok serta papan besar yang menjadi penanda bahwa tanah serta sawah warga menjadi milik Belanda. Bermodalkan golok, Parmin alias Jaka Sembung mematahkan papan dan meminta petani menginjak-injaknya sebagai bentuk dukungan anti kolonialisme.
-
Kapan Teungku Peukan gugur dalam pertempuran melawan Belanda? Tepat hari Jumat, 11 September 1926 Teungku Peukan bersama pasukan lainnya mulai melakukan serangan terhadap tentara Belanda di Blangpidie.
-
Kapan Ki Bagus Rangin ditangkap Belanda? Pada tanggal 27 Juni 1812 Bagus Rangin ditangkap Belanda di daerah Panongan
-
Bagaimana Pocut Baren melawan Belanda? Pocut memutuskan mendirikan benteng di Gunung Macang untuk melancarkan serangan kepada Belanda. Namun, semua itu menjadi petaka setelah Belanda mengepung benteng mereka lalu membakarnya.
Sebuah rumah tingkat dua bercat hijau di daerah Kramat, Jakarta Pusat, itu dulunya merupakan rumah asli yang tersisa dari kompleks perumahan elit orang-orang Belanda pertama di Jakarta.
Pada masa pendudukan Jepang, kompleks perumahan itu menjadi tempat tawanan orang-orang Belanda.
Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
Jorien mengatakan, baginya sang nenek sangat special. Dulu neneknya tidak dipersenjatai dan hanya melayani bagian administrasi.
“Dia bekerja di Jakarta, dan bertemu kakek saya di sini. Mereka jatuh cinta dan langsung menikah saat kembali ke Belanda pada tahun 1950,” kata Jorien dikutip dari kanal YouTube Candrian Attahiyyat.
Jorien mengatakan kalau beberapa bagian di rumah itu masih asli peninggalan Belanda. Dulu ada sekitar 50 orang yang tinggal di rumah itu selama masa tahanan Jepang.
“Dulu ini menjadi tempat tinggal mereka. Mereka tidur di mana saja, di dapur, di ruang tamu. Bahkan ada juga yang tidur di kamar mandi,” kata Jorien menggambarkan sejarah kehidupan nenek moyangnya dulu.
Sejak zaman Belanda, kamar mandi dan toilet berada di dalam bangunan itu. Padahal biasanya kamar mandi dan toilet dibangun terpisah.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
- Pencalonan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, Bawaslu DKI Terima 253 Laporan Pencatutan NIK
- Tak Tempati Rumah Dinas di IKN dan Jakarta, Di Mana Gibran akan Tinggal Setelah jadi Wapres?
- Dulu Rumah Tua Peninggalan Belanda Ini Jadi Tempat Penyiksaan oleh Tentara Jepang, Begini Penampakannya Sekarang
- Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Jorien menjelajahi setiap sudut ruang rumah tersebut. Ia membayangkan langkah neneknya saat masih tinggal di rumah tersebut.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat