Hasil Autopsi, Wanita Tewas Membusuk di Peti Kemas Menunjukan Tanda Kematian yang Wajar
Korban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Kematian yang normal juga dibarengi dengan data tidak ditemukannya luka luar atau dalam.
Hasil Autopsi, Wanita Tewas Membusuk di Peti Kemas Menunjukan Tanda Kematian yang Wajar
- Bukan Kekerasan Seksual, Terungkap Penyebab Kematian Balita di Jaktim
- Polisi Tunggu Hasil Autopsi Tentukan Penyebab Kematian Bocah Lima Tahun di Jaktim
- Bukan Bunuh Diri, Ini Hasil Autopsi Tahanan Tewas di Rutan Polsek Kumpeh Ilir Jambi
- Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Polisi mengungkap hasil autopsi terhadap wanita yang tewas membusuk inisial HG (50-60) di dalam Peti Kemas di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menunjukan tanda kematian yang wajar.
"Kami sudah lakukan upaya autopsi, penyebab kematian saat ini, kematian yang sifatnya normal," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krisnha kepada wartawan, Jumat (26/1)
Ngurah juga menjelaskan, temuan kematian yang normal. Juga dibarengi dengan data tidak ditemukannya luka luar maupun kandungan racun dari organ dalam tubuh korban.
"Kondisi tidak ada racun dalam lambung dan tak ada senyawa lainnya. Meninggal secara alami. Dalam perut itu, berupa cairan organ yang berupa pembusukan lanjut. Kondisinya tidak ada makanan tertentu atau racun tertentu," tuturnya.
Untuk identitas HG pun telah diketahui penyidik, korban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Hal itu terkonfirmasi dari data perjalanan kontainer yang berasal dari Fakfak, sebelum dari Surabaya.
"Kami cocokan dengan mayat HG di sini. Di sana Fakfak melakukan pembongkaran kontainer dan kondisi kontainer dalam kondisi kosong atau empty. Dari Fakfak, lalu ke Ambon, lalu ke Surabaya, lalu ke Jakarta," ucapnya.
"Modal penelusuran kami hanya KIS dan kartu dokter RSUD Fakfak. Kami sedang join investigasi dengan Polres Fakfak untuk penelusuran dan wawancara dengan keluarga HG," tambah Ngurah.
Adapun perlu diketahui kasus ini berawal dari petugas pada Selasa (16/1) sekitar pukul 09.00 WIB, menemukan ada jasad wanita yang tewas membusuk tersimpan dalam peti kemas kontainer.
Namun dari ciri fisik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sementara dugaan penyebab kematian diduga akibat kehabisan oksigen.