Pemprov DKI Cek Sampel Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter, Hasilnya Keluar Jumat Besok
Pemeriksaan ini menggunakan metode nekropsi (bedah) dan patologi (pengecekan sel, jaringan dan organ).
Pemprov DKI Cek Sampel Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter, Hasilnya Keluar Jumat Besok
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati memeriksa sampel kucing mati di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemeriksaan ini menggunakan metode nekropsi (bedah) dan patologi (pengecekan sel, jaringan dan organ).
Eli, sapaan Suharini Eliawati mengatakan, hasil pemeriksaan sampel kucing mati tersebut akan keluar pada Jumat (13/7) besok.
"Tiga hari sih biasanya ya. Kalau kemarin diambil ya hari Selasa. Sesegera mungkin kalau sudah ada hasilnya saya akan share kembali," kata Eli kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7).
- Misteri Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Ahli Patologi Anatomi
- Hasil Autopsi Imam Masykur Belum Keluar, TNI: Ada Patologi yang Memang Butuh Waktu
- Pemerintah Diminta Seleksi Ketat Kalangan Swasta yang Diangkat jadi PNS Eselon II
- Sidang Pembunuhan Berantai Dukun Aki Cs, Terungkap Korban Alami Kerusakan Akibat Pestisida
Tidak hanya itu, Eli juga mengatakan bahwa hal ini merupakan kejadian pertama. Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk sabar menanti hasil pemeriksaan penyebab kematian para kucing tersebut.
"Kami pasti harus mempunyai kronologinya. Jadi meskipun ada bekas bekas air pipisnya kan kita enggak tau. Kan kita enggak bisa menyamakan kalau misalkan manusia gantung diri gitu kan. Sebaiknya nanti," sambung Eli.
Sebelumnya, sebanyak 21 ekor kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mati mendadak pada Selasa (11/7)..
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menyampaikan dari hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda-tanda sebelum kucing mati. Hewan itu terlihat kejang-kejang dan membuang air seni yang banyak. "Tanda tanda awal yang ditemukan kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing," kata Nazirwan saat dikonfirmasi, Rabu (12/7).
Polisi dan Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) berkordinasi menunggu hasil laboratorium sample salah satu kucing mati.
"Masih dalam penyelidikan kita, dan kita juga sudah koordinasi dengan Sudin KPKP. Nanti tunggu hasil lab," katanya.
Sementara itu, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara tengah menginvestigasi kejadian tersebut. Ketua RW setempat dilibatkan dalam investigasi ini. "Berdasarkan informasi lapangan terdapat 21 ekor kucing mati semenjak tanggal 06 Juli 2023 dengan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum mati," kata Eli ketika dikonfirmasi, Rabu (12/7). Saat ini, tambah Eli, pihaknya tengah membawa sampel kucing mati untuk dilakukan nekropsi dan pemeriksaan patologi di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan. "(Tujuannya) agar mendapatkan diagnosa penyebab kematian kucing-kucing tersebut," tambahnya.