Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman
Candi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884
Candi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884
Diduga Runtuh Akibat Aktivitas Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Candi Morangan di Sleman
Candi Morangan merupakan sebuah bangunan cagar budaya yang berada di Dusun Morangan, Kelurahan Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman. Dikutip dari Slemankab.go.id, Candi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh, dan diduga terdampak oleh aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Hal ini dibuktikan dengan kondisi tanah di lokasi candi yang terdiri atas batu-batuan dan pasir yang berasal dari luapan lahar Sungai Gendol.
-
Apa yang digambarkan Candi Tingkip? Orang zaman dahulu menganggap jika Candi Tingkip ini digambarkan sebagai replika Gunung Meru. Kemudian, di sekeliling candi terdapat aliran sungai yang disimbolkan sebagai sebuah samudra yang memutarinya.
-
Apa yang ditemukan di Candi Boyolangu? Ada sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Para ahli menyebut arca ini dengan nama Gayatri.
-
Mengapa Candi Kayen penting? Dari penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun itu, terungkaplah bahwa candi tersebut punya nilai arkeologi dan sejarah yang cukup tinggi.
-
Di mana Candi Sambisari terletak? Candi Sambisari merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan Hindu/Buddha yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman.
-
Bagaimana Candi Gebang ditemukan? Candi ini pertama kali ditemukan oleh penduduk lokal pada bulan November 1936. Waktu itu yang ditemukan adalah arca Ganesha.
-
Di mana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
Berdasarkan gaya seni pada arcanya, pembangunan Candi Morangan diperkirakan semasa dengan pembangunan Candi Prambanan, yaitu sekitar abad IX Masehi. Gaya seni arca pada Candi Morangan memiliki hiasan berupa pita besar di kiri dan di kanan pinggang arca. Gaya ini juga dijumpai pada arca-arca di Candi Prambanan.
Sementara itu, patahan relief yang terdapat di Candi Morangan sebagian besar terdiri atas relief-relief Binatang seperti kera, gajah, kijang, kelinci, singa, dan burung.
Candi Morangan terdiri atas dua buah bangunan, yaitu candi induk berukuran 7,95 x 7,95 meter yang menghadap kea rah barat dan memiliki satu bilik. Sedangkan candi perwaranya berukuran 4 x 4 meter dan menghadap ke arah timur.
Dikutip dari Jogjaprov.go.id, salah satu yang menjadi keunikan dari Candi Morangan adalah adanya arca kendaraan milik Dewi Shiwa yang disebut Nandi. Selain itu di candi tersebut juga banyak terdapat patahan relief.
Relief di batang kaki dan tubuh candi mengisahkan tentang cerita fabel Tantri Kamandakan, yang mengisahkan seekor harimau yang tertipu oleh seekor kambing.
Relief ini unik ditemukan di Candi Morangan yang bercorak Hindu karena relief-relief seperti ini biasanya ditemukan candi bercorak Buddha.
- 35 Bangunan Rusak, Gempa Kuningan Dipastikan Tak Pengaruhi Aktivitas Vulkanik Gunung Ciremai
- Fakta Menarik Gunung Anak Ranakah, Disebut sebagai Gunung Api Aktif Termuda di Indonesia
- Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya
Di samping itu, ada enam relief lain yang bisa dibaca. Relief pertama berupa gambar dua laki-laki yang sedang mengapit bunga. Diperkirakan relief ini menggambarkan salah satu proses upacara keagamaan dalam Agama Hindu.
Relief kedua berupa wanita yang mengapit kendi besar sekaligus membawa kendi-kendi yang berukuran lebih kecil. Kendi adalah benda untuk menyimpan air suci yang dipercaya bisa menghapus dosa.
Relief ketiga adalah gambar dua wanita yang sedang menaiki gajah. Dahulu gajah hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu sebagai simbol kemegahan dan kehormatan kerajaan.
Relief keempat berupa tiga orang resi yang membawa lontar pusaka dan bunga Teratai biru. Sementara relief keenam merupakan relief ayam Jantan yang disangga oleh Gana. Dalam hal ini, Gana adalah makhluk kecil yang selalu mengiringi Dewa Siwa.