Fakta Menarik Candi Gana di Klaten, Letaknya Tersembunyi di Antara Rumah Penduduk
Pada awalnya, candi ini bernama Candi Asu karena banyak ditemukan anjing di sekitar candi.
Pada awalnya, candi ini bernama Candi Asu karena banyak ditemukan anjing di sekitar candi.
Fakta Menarik Candi Gana di Klaten, Letaknya Tersembunyi di Antara Rumah Penduduk
Daerah di sekitar kompleks Candi Prambanan memang memiliki banyak candi, sebut saja Candi Sojiwan, Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi Kalasan, dan masih banyak lagi.
Di antara banyaknya candi-candi megah itu, sebenarnya masih ada candi-candi lain yang letaknya cukup tersembunyi.
-
Kapan Candi Jago dibangun? Candi ini dibangun sekitar abad ke-13 Masehi.
-
Apa yang ditemukan di Candi Boyolangu? Ada sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Para ahli menyebut arca ini dengan nama Gayatri.
-
Bagaimana Candi Gebang ditemukan? Candi ini pertama kali ditemukan oleh penduduk lokal pada bulan November 1936. Waktu itu yang ditemukan adalah arca Ganesha.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Apa yang menjadi keunikan Candi Jago? Keunikan Keunggulan Candi Jago yakni bangunan yang digunakan untukmemuja dewa Buddha, namun memiliki relief bernapaskan Hindu.
-
Bagaimana Candi Banyunibo dipugar? Pemugaran Candi Banyunibo tahap pertama berhasil menyelesaikan bagian alas (soubasement), kaki candi, tubuh candi, dan pelataran serta pagar sisi utara. Pemugaran di Candi Banyunibo tahap kedua dilaksanakan tahun 1976 yang melanjutkan pemugaran atap dan stupa puncak candi induk. Akhirnya pemugaran Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada 1978.
Salah satu candi yang letaknya tersembunyi adalah Candi Gana. Candi Gana merupakan candi bercorak agama Buddha yang terletak di Dusun Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Pada awalnya, candi ini bernama Candi Asu. Dalam bahasa Jawa, “Asu” sendiri artinya “anjing”. Pada saat sebelum dipugar, banyak ditemukan anjing di sekitar candi itu. Namanya kemudian berubah menjadi “Candi Gana” karena banyak ditemukan hiasan gana atau orang kerdil di candi itu.
Penamaan “Candi Asu” sendiri sudah terjadi sejak masa penjajahan Belanda pada abad ke-19. Bahkan catatan kolonial Belanda menulis candi itu dengan nama “Tjandi Assoe”.
Penyebutan “Candi Asu” sendiri telah melekat secara turun-temurun. Hingga sekarang, masyarakat sekitar mengenal candi itu dengan sebutan “Candi Asu”, bukan “Candi Gana”.
Selain motif “orang kerdil”, di candi itu terdapat hiasan motif lain seperti motif bunga dan sulur. Di bagian tengahnya terdapat struktur pintu masuk tetapi sudah tidak utuh lagi.
Dikutip dari Liputan6.com, Candi Gana kadang sulit ditemukan karena tidak terlihat menjulang. Candi ini justru tenggelam di antara bangunan rumah penduduk yang mengepungnya.
Pada zaman dahulu, banyak masyarakat yang mengira banyak emas yang tersimpan di dalam candi. Saat bangunan candi itu roboh, bangunan candi itu dibongkar hingga berserakan batu-batuan penyusunnya.
- Diduga Sebuah Candi, Ini Fakta Menarik Situs Patapan di Serang
- 5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
- Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu
- Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
Berada pada ketinggian 163 meter di atas permukaan laut, candi ini hanya terdiri dari satu bangunan tunggal. Tangga candi berada di sebelah barat, sehingga dapat dikatakan bahwa candi ini menghadap ke barat.
Dasar candi berbentuk segi empat dan diberi langkan. Sampai saat ini Candi Gana belum diekskavasi dan dipugar dan diperkirakan masih ada bangunan candi yang berada di bawah rumah-rumah penduduk.