Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus
Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus
Di tengah ruang terbuka hijau (RTH) Boja, Kabupaten Kendal, terdapat sebuah bangunan tua yang sudah ada sejak zaman Belanda. Beberapa tahun lalu gedung tua itu sempat dimanfaatkan sebagai bangunan terminal.
RTH Boja sendiri diresmikan pada tanggal 27 Februari 2024 dengan menempati lahan bekas Kawedanan Kendal yang nonaktif sejak tahun 2000. Lahan itu kemudian sempat digunakan sebagai terminal bus.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kapan Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Mengutip laman Kemdikbud, peletakan pertama pondasi bangunan ini dilakukan pada 1926.
-
Dimana letak Taman Gajah Bolong di Bojonegoro? Taman Gajah Bolong Terletak di tepi jalan Bojonegoro-Babat, Taman Gajah Bolong merupakan ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan wahana bermain anak.
Selain sebagai tempat berolahraga, RTH Boja itu juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat setempat. Gedung tua eks-Kawedanan Boja dibiarkan berdiri kokoh.
Gedung itu bukan sembarang gedung. Dulunya gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan. Wilayah perkebunan itu mencakup perkebunan Mading, Merbuk, Sringin, Piting, dan Getas Kecil. Hasil perkebunannya meliputi kopi, teh, kakao, getah karet, dan kayu jati.
Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an. Setelah digunakan sebagai rumah pengawas, bangunan itu difungsikan sebagai gedung kawedanan.
Gedung ini identik dengan peristiwa pertempuran Agresi Militer Belanda pertama pada tahun 1947. Selain fakta-fakta tersebut, tidak banyak yang tahu siapa pemilik awal yang menempati gedung tersebut.
Gedung itu pernah ditempati seorang pria berkebangsaan Eropa bernama Emile Einthoven. Ia lahir di Groningen, Belanda, pada tanggal 16 Februari 1865. Beberapa literasi menyebutkan kalau Emile berasal dari keluarga ahli kedokteran.
Tidak disebutkan sejak kapan dan sampai kapan Emile menempati gedung tersebut. Namun beberapa foto yang lain menyebutkan kalau Emile juga pernah menempati rumah pengawas perkebunan di daerah Ambarawa.
Dikutip dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, selain sebagai pengawas perkebunan, beberapa literasi yang lain menyebutkan kalau Emile pernah menjabat sebagai asisten residen Kebumen, asisten residen Kendal, dan asisten residen Rembang. Namun tidak disebutkan tahun berapa ia menduduki jabatan-jabatan tersebut.
- Melihat Bekas Gedung Perikanan Peninggalan Belanda, Kini Masih Berdiri Kokoh tapi Kondisinya Memprihatinkan
- Sudah Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka, Penginapan di Semarang Ini Hanya Bertarif Rp4 Ribu Per Hari
- Kisah Gedung Karesidenan Banten yang Bergaya Kerajaan Belanda, Saksi Bisu Runtuhnya Pemerintahan Sultan
- Menilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda
Semasa hidupnya ia adalah sosok yang akrab baik dengan orang-orang Eropa maupun pribumi. Ia juga merupakan sosok yang suka bersosialisasi dan berpetualang.
Pada masa Agresi Militer Belanda yang pertama, gedung itu digunakan sebagai markas para pejuang pertempuran yang terjadi di Boja. Di depan gedung itu, dibangun sebuah monument untuk memperingati pertempuran itu.