Idul Adha Hitung Mundur, Ini Tanggal Perayaannya
Terdapat perbedaan penetapan tanggal antara Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah.
Penetapan Idul Adha hitung mundur menurut NU dan Muhammadiyah.
Idul Adha Hitung Mundur, Ini Tanggal Perayaannya
Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
Pada 2023, perayaan Idul Adha jatuh pada bulan Juni. Di mana, beberapa hari lagi umat Muslim akan melaksanakan shalat Idul Adha berjemaah dan melakukan penyembelihan hewan kurban. Namun, dalam penetapan tanggal hari raya Idul Adha, Indonesia menerapkan dua cara yang berbeda. Terkadang, terdapat perbedaan penetapan tanggal antara Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanggal Idul Adha hitung mundur, baik berdasarkan penetapan NU maupun Muhammadiyah.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Kenapa khutbah Idul Adha penting? Khutbah ini menjadi salah satu tanda Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa. Tata cara khutbah Idul Adha menjadi salah satu hal penting untuk diketahui. Salah satu yang membedakan salat Idul Adha dengan ibadah lainnya ialah khutbahnya. Khutbah menjadi tanda di mana Idul Adha adalah momen yang sangat penting dan istimewa.
-
Apa makna mendalam dari sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender umat Islam yang dirayakan setiap 10 Dzulhijjah. Sholat ini memiliki makna mendalam yang tidak hanya mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarumat Muslim.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kenapa sidang isbat Idul Adha penting? Dengan begitu, umat Muslim akan mengetahui kapan jatuhnya awal bulan Zulhijah dan Hari Raya Idul Adha.
Dengan begitu, setiap masyarakat dalam mengikuti aturan yang ada di masing-masing daerah. Baik di daerah Anda yang mengikuti aturan NU atau pemerintah, maupun di daerah Anda yang mengikuti aturan Muhammadiyah. Meski berbeda, namun semua ibadah dilakukan untuk hanya kepada Allah agar mendapatkan rahmat kebaikan dari-Nya. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui tanggal dilaksanakannya puasa sunah Arafah sesuai dengan masing-masing aturan. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasan tanggal Idul Adha hitung mundur bisa Anda simak.
Idul Adha Hitung Mundur: Nahdatul Ulama
Dalam menentukan tanggal Idul Adha hitung mundur, pemerintah yang melakukan sidang isbat terlebih dahulu. Sidang isbat dilakukan pada Minggu, 18 Juni 2023 lalu. Dalam hal ini, organisasi Islam Nahdatul Ulama (NU) biasanya menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan pemerintah. (Foto: pixabay.com)
Kemudian pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 29 Juni. Dari penetapan ini, tanggal Idul Adha hitung mundur tinggal 4 hari lagi menuju 29 Juni.
Tepat pada 29 Juni, masyarakat Indonesia yang menganut aturan Nahdatul Ulama akan melaksanakan salat Idul Adha berjemaah untuk merayakan Hari Raya Idul Adha.
Idul Adha Hitung Mundur: Muhammadiyah
Berbeda dengan pemerintah, organisasi Islam Muhammadiyah menetapkan hari raya berdasarkan metode wujudul hilal. Dari penetapan ini, ditemukan tanggal 1 Dzulhijjah 1444 Hijriah jatuh pada Senin, 19 Juni 2023. (Foto: pixabay.com)
Karena Idul Adha biasanya dilakukan pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah, maka Hari Raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023. Hasil penetapan ini bahkan telah tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah 1444 H.
Dengan begitu, Idul Adha hitung mundur sesuai dengan ketetapan Muhammadiyah tinggal 3 hari lagi. Pada 28 Juni 2023 akan dilaksanakan salat Idul Adha berjemaah seperti anjuran yang telah ditetapkan dalam Islam.
Pelaksanaan Puasa Arafah
Setelah mengetahui Idul Adha hitung mundur berdasarkan aturan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah, terakhir akan dijelaskan bagaimana pelaksanaan puasa Arafah dari dua aturan ini. Karena penetapan Idul Adha jatuh di tanggal yang berbeda, maka pelaksanaan puasa Arafah juga berbeda. (Foto: pixabay.com)
Bagi masyarakat yang mengikuti aturan Nahdatul Ulama yang melaksanakan Idul Adha pada 29 Juni 2023, maka puasa Arafah dilakukan pada 28 Juni 2023. Sebab, puasa Arafah dilakukan tepat pada tanggal 9 Dzulhijjah yang menurut hitungan NU jatuh pada 28 Juni. Sedangkan bagi masyarakat yang mengikuti aturan Muhammadiyah, puasa Arafah dilakukan pada tanggal 27 Juni 2023. Ini karena, Muhammadiyah akan melaksanakan perayaan Idul Adha pada 28 Juni 2023. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan aturan di masing-masing lingkungan daerah Anda tinggal, baik mengikuti NU maupun Muhammadiyah. Meski berbeda, semua ibadah yang dilakukan umat Muslim hanya ditujukan pada Allah SWT untuk mengharap rahmat kebaikan darinya.
Maka setiap perbedaan harus dilihat secara bijak. Bukan hanya itu, setiap masyarakat juga harus memberikan toleransi kepada sesama, meskipun merayakan Idul Adha di tanggal yang berbeda. Dengan toleransi, maka setiap perbedaan tidak akan menjadi sumbu yang menyebabkan perpecahan. (Foto: pixabay.com)