Mencicipi Jenang Saren, Kuliner Khas Jawa yang Mulai Langka
Keberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Keberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan
Mencicipi Jenang Saren, Kuliner Khas Jawa yang Mulai Langka
Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. Kuliner ini dikenal pula dengan sebutan jenang rempah. Hal ini karena beberapa jenis rempah digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat makanan tersebut.
-
Apa itu Kue Saren? Kue Saren merupakan makanan tradisional khas Jambi yang sering dibuat oleh masyarakat yang tinggal di daerah Jambi Kota Seberang.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kenapa Kue Saren berwarna hitam? Hal tersebut disebabkan oleh abu dari batang kayu jeruk purut yang dijadikan sebagai pewarna makanan alami.
-
Apa itu Jipeng? Mengutip YouTube Budaya Jabar, Humas Kesenian Ciptagelar, Ruhendar Sodong mengatakan bahwa Jipeng merupakan kesenian musik tradisional yang sudah ada sejak tahun 1940-an.Uniknya, alat musik yang digunakan bukanlah tradisional, melainkan modern seperti bass drum, terompet dan biola.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun jenaka? Pantun jenaka adalah jenis pantun yang tidak hanya bikin orang terkesima namun juga tertawa.
Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa. Salah satu bahan yang tidak biasanya digunakan untuk membuat jenang saren adalah batang padi atau merang.
(Foto: Jadilaper.com)
Makanan ini berwarna hitam pekat. Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
(Foto: cookpad.com)
Jenang saren rasanya manis, legit, dan gurih. Rasa manisnya berasal dari gula Jawa, rasa legitnya berasal dari ketan, sedangkan rasa gurihnya berasal dari kuah santan.
Selain manis dan gurih, ada pula rasanya agak pahit dan hangat.
Rasa agak pahit dan hangat ini berasal dari jahe yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Selain punya cita rasa yang lezat, jenang saren berkhasiat untuk kesehatan. Beberapa jenis rempah digunakan sebagai bahan campuran.
Semua bahan untuk pembuatannya merupakan bahan-bahan alami tanpa penambahan perasa, pewarna atau pengawet kimia yang tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu manfaat jenang saren untuk kesehatan adalah dapat menghangatkan badan karena ada campuran jahe dan cengkihnya.
Di wilayah Solo, jenang saren menjadi makanan yang sudah sangat langka. Banyak orang yang tidak mengenal lagi makanan tersebut. Selain itu, orang yang mengetahui cara membuat makanan ini juga sudah sangat sedikit.
- Empat Kuliner Ini Ditetapkan Kemenkum HAM jadi Pengetahuan Tradisional Asli Banyuwangi
- Mencicipi Nikmatnya Nasi Liwet Jolem, Kuliner Khas yang Berasal dari Pangandaran
- Mencicipi Gendar Pecel, Kuliner Tradisional Khas Boyolali yang Unik dan Murah Meriah
- Mencicipi Kue Saren, Makanan Tradisional Khas Jambi yang Terbuat dari Kayu Jeruk Purut
Di wilayah Jogja, kuliner ini biasa disebut bubur saren. Sama halnya di Solo, di Jogja keberadaan Jenang Saren juga sudah sangat langka. Hidangan ini hanya tersedia di beberapa tempat seperti Njeron Beteng, Pasar Pathuk, dan terkadang di pasar-pasar besar seperti Pasar Kotagede dan Pasar Godean.
(Foto: Jadilaper.com)