Mengenal Pulau Makian di Maluku, Jadi Produsen Cengkeh Terbaik di Kepulauan Rempah
Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku. Perdagangan komoditas rempah begitu menjamur di sana.
Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku.
Mengenal Pulau Makian di Maluku, Jadi Produsen Cengkeh Terbaik di Kepulauan Rempah
Pada zaman penjajahan Belanda, Kepulauan Maluku merupakan penghasil rempah kelas wahid. Perdagangan komoditas rempah begitu menjamur di sana.
Kapal-kapal dari berbagai negara berdatangan seperti Arab, Cina, maupun Eropa. Salah satu kepulauan dengan hasil rempah cengkeh terbaik adalah Pulau Makian.
-
Di mana Pulau Kiluan berada? Pantai Kiluan yang berada di kawasan Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung menyimpan potensi wisata bahari yang begitu kaya.
-
Dimana letak Pulau Kakaban? Pulau Kakaban adalah pulau kecil yang masuk kawasan Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
-
Di mana lokasi Pantai Kuburan Panjang di Pulau Bawean? Wisata Pulau Bawean yang satu ini dinamakan pantai kuburan panjang bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan di pantai ini terdapat makam yang dipercaya sebagai makam pengawal Aji Saka di Bawean.
-
Apa yang terjadi di Pulau Pheasant? Pulau Pheasant merupakan pulau kecil di perbatasan antara Spanyol dan Perancis yang berganti status kepemilikan antara kedua negara setiap enam bulan sekali.
-
Dimana letak Pulau Menjangan Kecil? Di Karimunjawa, terdapat sebuah pulau yang dikelilingi terumbu karang yang eksotis. Pulau itu bernama Menjangan Kecil.
-
Bagaimana Pulau Pheasant diurus? Selain itu, petugas pemerintah dari kota Irun, Spanyol, dan Hendaye, Prancis secara bergantian mengunjungi Pulau Pheasant setiap enam bulan untuk membersihkan dan merawat kebunnya.
Salah satu sumber penting tentang sejarah Bacan dan Kerajaan Maluku, yakni Hikayat Bacan yang dipublikasikan pada tahun 1923 oleh W. Ph. Coolhas. Disebutkan beberapa pulau yang menjadi satu jalur perniagaan di Semenanjung Maluku bagian utara, di antaranya Pulau Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan.
Dari lima pulau yang disebutkan di atas, Pulau Makian merupakan produsen cengkeh terbesar dari seluruh kepulauan rempah-rempah.
Produksi puting cengkeh dari Pulau Makian ini berkisar 1.500-1.600 bahar per tahun. Sejarawan Belanda yang menulis soal sejarah Maluku, Meilink-Roelofsz, juga menyebut bahwa Pulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku.
Dalam rute perniagaan jalur rempah, pedagang asal Banda sering kali berlabuh di Makian untuk mendapatkan cengkeh untuk dibawa menuju Hitu atau Ambon.
Di sanalah tempat pertemuan para pedagang asing yang pergi dengan menggunakan kapal jung. Cengkeh dari pulau-pulau tersebut juga diangkut dari sana.
Dalam rute perniagaan dan Jalur Rempah, pedagang Banda sering kali berlabuh di Makian untuk mendapatkan cengkeh untuk selanjutnya dibawa menuju Hitu atau Ambon.
Di sanalah tempat pertemuan para pedagang asing yang pergi dengan kapal Jung. Cengkeh dari pulau-pulau lain juga diperoleh dari sana.
Jejak peninggalan Jalur Rempah di Pulau Makian juga bisa dilihat dari berdirinya benteng peninggalan Belanda yaitu Benteng Mauritius. Benteng ini dibangun pada tahun 1612 oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama VOC (1609-1614).
- Mencicipi Juhu Singkah, Makanan Berkuah Kuning Khas Kalimantan Tengah yang Terbuat dari Rotan
- Jelajah Benteng Nassau, Jejak Perdagangan Rempah Masa Lalu di Tanah Maluku
- Mengenal Ikan Kodok, Hewan Endemik Perairan Maluku yang Terancam Punah
- Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Mengutip situs Kemdikbud.go.id, benteng yang terletak di dekat Desa Ngofakiaha di pantai barat laut Makian dianggap sangat strategis karena berada di atas bukit sebelah kanan desa, sehingga dapat memudahkan pemantauan ke arah laut.
Sayangnya lokasi benteng dianggap kurang cocok untuk menyimpan barang-barang dagang dalam skala besar. Hal ini membuat Gubernur Maluku Jacques Lefebvre (1625-1629) mendirikan Zeeburg, yaitu sebuah bangunan di dekat pantai yang difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus gudang.
Selain jejak kejayaan rempahnya, Pulau Makian juga dikenal dengan Gunung Api Kie Besi atau Wakiong yang berbahaya. Dalam catatan sejarah, gunung api dengan tinggi 1.300 mdpl itu menjadi penyebab gelombang yang menyebab 6.000 orang keluar dari pulau.