Mengenal Sosok Syekh Jumadil Kubro, Pendakwah Islam Nusantara dari India yang Disebut sebagai Sesepuhnya Wali Songo
Cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Mengenal Sosok Syekh Jumadil Kubro, Pendakwah Islam Nusantara dari India yang Disebut sebagai Sesepuhnya Wali Songo
Sebelum era Wali Songo, penyebaran ajaran Islam telah dilakukan di Nusantara. Penyebaran Islam saat itu dilakukan oleh para mubalig dari negeri seberang.
Salah satu tokoh mubalig itu adalah Sayyid Jamaluddin alias Makhdum Jumadil Kubro. Lalu seperti apa kisah hidupnya?
-
Di mana tepatnya Syekh Jumadil Kubro mendirikan permukiman muslim? Gunung Jali Tebon di Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro ini dikenal sebagai gerbang masuknya Islam ke kawasan pedalaman.
-
Siapa Syekh Ibrahim Asmoroqondi? Pria bernama asli Syekh Ibrahim as-Samarqandi ini disebut Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro dalam Babad Tanah Jawi.
-
Bagaimana cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan agama Islam di Gunung Jali Tebon? Syekh Jumadil Kubro membangun permukiman muslim untuk berdakwah.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Mengapa KH. Abdurochim Syadzily membentuk majelis pembacaan maulid simthuduror? Dia kemudian membentuk majelis pembacaan maulid simthuduror yang dikarang oleh al Habib Ali bin Muhammad bin Husin al Habsy yang dirangkai dengan majelis ta'lim.
-
Bagaimana KH. Abdurochim Syadzily menyebarluaskan pembacaan maulid simthuduror di awal? Abdurochim Syadzily mulai menyebarluaskan maulid simthuduror di pondok pesantren Riyadlul Jannah Kabupaten Malang asuhannya sendiri. Pembacaan maulid bersama para santri dilakukan setiap malam menjelang subuh.
Syekh Jumadil Kubro disebut berasal dari wilayah Samarkand, Uzbekistan. Sejak kecil, ia mendapat pendidikan dan pemahaman ilmu agama dari ayahnya. Ia kemudian memperdalam ilmu agama dengan belajar ke India, Makkah, dan Madinah.
Sebelum aktif berdakwah, Syekh Jumadil Kubro tercatat pernah menjadi gubernur Deccan, India. Setelah pensiun, ia berkeliling ke berbagai belahan dunia untuk menyebarkan ajaran Islam.
Sejumlah literatur menyebut bahwa Syekh Jumadil Kubro berkeliling sampai ke Maghribi di Maroko dan Kelantan, Malaysia.
Pada akhirnya tibalah ia di Tanah Jawa yang waktu itu masih di bawah kekuasaan Majapahit. Syekh Jumadil Kubro kemudian mendirikan surau pertama di Gunung Kawi. Karena dakwahnya dilakukan di berbagai tempat, beberapa daerah mengklaim bahwa makam Syekh Jumadil Kubro berada di sana.
Mengutip Liputan6.com, cara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan cara berdagang. Dalam berdakwah di kalangan Kerajaan Majapahit, ia berdagang dari lingkungan satu ke lingkungan lain secara sembunyi-sembunyi.
Cara itu dilakukan Syekh Jumadil Kubro secara pelan-pelan tapi pasti. Sosoknya pun disegani masyarakat biasa maupun keluarga kerajaan.
Pada waktu itu, ajaran Islam yang diajarkan Syekh Jumadil Kubro masih sangat sederhana. Ia tidak langsung memerintahkan penganutnya untuk salat, berpuasa, dan hal-hal lain yang diwajibkan dalam agama.
- 7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
- Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Hal pertama yang ia lakukan adalah mengajak masyarakat menyembah Tuhan, setelah itu barulah mengajarkan masyarakat setempat bagaimana cara beribadah. Dengan cara itu Islam dapat berkembang pesat di kalangan Majapahit.
Secara keturunan, Syekh Jumadil Kubro merupakan ayah dari Sunan Ampel dan Sunan Giri. Ia berkelana ke berbagai daerah di Nusantara untuk berdakwah. Tak heran beberapa daerah diklaim sebagai makam Syekh Jumadil Kubro.
Makam Syekh Jumadil Kubro yang pertama diklaim berada di wilayah Trowulan, Mojokerto, yang pada masa lalu adalah pusat kekuasaan Majapahit. Ia disebut wafat di daerah itu. Lalu makam kedua ada di Wajo, Sulawesi Selatan, ini karena ia disebut terakhir kali berdakwah di Gowa.
Pendapat lain menyebut makam Syekh Jumadil Kubro berada di Semarang. Ada pula yang menyebut makamnya berada di lereng Gunung Merapi. Mana yang benar?