Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau
Hingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang
Hingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang
Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau
Semarang memiliki tradisi unik, salah satunya yaitu Tradisi Popokan atau bisa disebut dengan Tradisi Lempar Lumpur. Tradisi Popokan ialah tradisi tasyakuran desa yang dilakukan oleh warga Desa Sendang atas keselamatan yang diberikan kepada Tuhan. Hingga saat ini, tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Sendang, Semarang untuk menghormati warisan budaya dari nenek moyang. Biasanya, tradisi ini digelar pada Hari Jumat Kliwon di bulan Agustus.
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan. Kampung ini juga menjadi salah satu objek wisata budaya di Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Samarinda.
-
Apa jenis tarian yang menjadi bagian dari budaya tradisional di Lampung? Provinsi Lampung memiliki ragam seni dan budaya yang menarik untuk diulas lebih dalam. Salah satu seni dan budaya dalam bidang tari bernama Tari Selapanan.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kapan tradisi mudik Lebaran menjadi momen unik? Salah satunya dilakukan oleh pemudik yang membonceng boneka besar, alih-alih pasangan. Ada-ada saja ya!
-
Apa tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Selatpanjang? Tradisi ini hanya satu-satunya di Indonesia. Bahkan etnis Tionghoa di daerah lain tidak ada pelaksanaan tradisi yang serupa. Perang Lempar Air merupakan salah satu tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di Selatpanjang, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
-
Apa yang unik dari tradisi Ancakan? Tradisi Ancakan merupakan tradisi yang rutin diadakan masyarakat Demak pada malam Iduladha. Tradisi ini merupakan bentuk sedekah ahli waris kepada para peziarah atau masyarakat luas yang merupakan tradisi sebelum penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga. Kegiatan ancakan berbarengan dengan kegiatan kirab tumpeng sembilan yang dikirab dari Pendopo Kabupaten Demak ke Masjid Agung Demak.
Tradisi Popokan atau perang lumpur merupakan rangkaian terakhir dari tradisi tasyakuran masyarakat. (Foto/Youtube/Muhammad Adib Abdillah)
Tak Hanya Mandi Lumpur
Tradisi popokan tak terbatas hanya tradisi perang lumpur antar masyarakat saja, tapi juga ada berbagai rangkaian acara . Dimulai dari bersih sendang atau sumber air, tumpengan, kirab, dan terakhir Tradisi Popokan.
Sebelum rangkaian acara melempar lumpur dilakukan terlebih dahulu menyiapkan sesaji dan melakukan doa.
Replika harimau yang sudah dipersiapkan diletakkan ke persawahan, kemudian masyarakat melemparinya dengan lumpur.
Foto/Youtube/Muhammad Adib Abdillah
Asal Usul Tradisi Popokan
Melansir laman budaya Indonesia, tradisi Popokan ialah tradisi tasyakuran desa untuk menghormati para leluhur usai berhasil mengusir harimau dari desa dan menyelamatkan warga. (Foto/Pixabay)
Tradisi ini berawal dari kisah adanya seekor harimau yang mendatangi daerah Beringin.
Hal ini dianggap menganggu dan mengancam keselamatan masyarakat sehingga harimau tersebut diusir dengan cara melemparkan lumpur.
Menolak Bala
Saat ini, Tradisi Popokan dilakukan untuk menolak bala agar terhindar dari kejahatan dan sesuatu hal yang buruk. Tradisi ini masih berlangsung di dekat Balai Desa Sendang yang berada di area persawahan. Peserta yang mengikuti tradisi ini tidak diperkenankan marah jika terkena lemparan lumpur. Di samping itu, masyarakat yang terkena lemparan lumpur akan merasa gembira karena masyarakat percaya bahwa mereka akan mendapat berkah.
Terkena Lemparan Lumpur Dipercaya Dapat Berkah
Dalam tradisi ini, warga saling melempar lumpur antara satu dengan yang lain. Masyarakat percaya apabila terkena lemparan lumpur setiap keinginan yang diharapkan dapat terwujud.
Melansir dari Jurnal “POPOKAN: TRADISI PERANG LUMPUR DI TRADISI DESA SENDANG, KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN SEMARANG” karya Muh Hafidz, berikut makna tradisi Popokan.
Makna Tradisi Popokan
• Ungkapan rasa syukur warga pada leluhurnya. Dimana telah berhasil mengusir harimau yang telah menganggu dan merusak area persawahan masyarakat serta ancaman berbahaya lainnya. • Wujud rasa syukur masyarakat petani di Desa Sendang pada Tuhan. Petani bersyukur atas hasil bumi yang melimpah dan meminta berkah keselamatan untuk masyarakat khususnya para petani.