Mengenal Tuk Si Bedug, Sumber Mata Air Keramat di Sleman Konon Warisan Sunan Kalijaga
Sampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Sampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Mengenal Tuk Si Bedug, Sumber Mata Air Keramat di Sleman Konon Warisan Sunan Kalijaga
Di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman, terdapat sebuah mata air yang dikeramatkan warga setempat. Namanya Mata Air Tuk Si Bedug.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
-
Siapa Teuku Chik Mohammad Thayeb? Teuku Chik Mohammad Thayeb adalah salah satu tokoh Uleebalang dari Peureulak atau Perlak menggantikan sang ayah pada tahun 1915. Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin yang kritis, dan salah satu pahlawan di zaman revolusi.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Apa itu Tabuik? Tabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya peti atau keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.
-
Apa yang sedang dihadapi oleh Bedu? Bedu mengakui bahwa ia melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan pribadinya, dan penjualan rumah ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah keuangan yang sedang dihadapinya.
-
Bagaimana keadaan Tuk Bong sekarang? Tuk Bong tampak hanyalah sebuah kolam kecil berbentuk persegi. Airnya masih utuh.
Dilansir dari Wikipedia.org, masyarakat setempat yakin mata air tersebut tak pernah mengering walau musim kemarau panjang sekalipun. Mereka percaya bahwa mata air itulah yang memberi berkah kehidupan bagi warga Seyegan. Karena dari sanalah mereka dapat mengairi sawah dan ladang tempat mereka bercocok tanam.
Legenda Tuk Si Bedug
Keberadaan Tuk Si Bedug tak lepas dari legenda Sunan Kalijaga. Di tengah perjalanannya dalam misi menyebarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga berhenti di sebuah pohon berukuran besar di Seyegan. Waktu itu ia hendak melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Namun saat akan mengambil air wudhu, Sunan Kalijaga tidak menemukan air setitikpun. Dengan memohon pertolongan kepada Tuhan, ia menancapkan tongkatnya ke tanah dan tak lama kemudian sumber mata air langsung keluar dari tanah yang tandus. Sumber mata air itulah yang sampai sekarang disebut Tuk Si Bedug.
Untuk menghormati jasa Sunan Kalijaga, masyarakat setempat menggelar tradisi upacara pada setiap Jumat Pahing di Bulan Maulud. Upacara dilakukan pada pukul 14.00 WIB dari Balai Desa Margodadi menuju petilasan Sunan Kalijaga di Dusun Grogol dan Tuk Si Bedug.
Tuk Si Bedug Kini
Dengan berkembangnya zaman, area Tuk Si Bedug telah mengalami renovasi. Area tersebut memiliki dua sendang untuk mandi dan berendam.
Pada tahun 2001, didirikan beberapa bangunan di sekitar Tuk Si Bedug. Bangunan tersebut berfungsi sebagai musala, aula sederhana, dan bangunan tempat menyimpan pusaka.
- Keramatnya Sumur Giling Bejagung Tuban, Konon Airnya Bisa Ungkap Kebohongan
- Mengunjungi Sendang Tirto Kamandanu, Sumber Air Warisan Raja Jayabaya yang Tak Pernah Kering, Konon Bisa Obati Segala Penyakit
- Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
- Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Hingga saat ini air Tuk Si Bedug masih terjaga kesuciannya. Bahkan saking jernihnya, warga sering mandi menggunakan air tersebut.