Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Lasem, Wilayah Bawahan Majapahit yang Dipimpin Seorang Perempuan
Dulunya Lasem merupakan sebuah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan itu hilang bersamaan dengan runtuhnya Majapahit
Lasem merupakan sebuah kota kecil yang berada di pesisir utara Pulau Jawa, sekitar 10 kilometer di sebelah timur dari pusat kota Rembang. Kondisi geografis Lasem tergolong lengkap, di sebelah utara ada kawasan pesisir pantai dengan muara-muara sungai kecil. Sedangkan menjorok lebih ke dalam ada wilayah persawahan dengan tanahnya yang subur, lalu lebih ke dalam lagi ada wilayah perbukitan dengan hutannya yang lebat.
Di tempat yang subur gemah ripah loh jinawi itulah dulunya pernah berdiri Kerajaan Lasem. Pada masa jayanya, kerajaan itu dipimpin seorang ratu bernama Ratu Duhitendu Dewi yang bergelar Bhre Lasem.
-
Apa yang menjadi bukti kejayaan Kota Pasuruan pada masa lampau? Beberapa ahli Rumah Daroessalam sebagai Chinese Architecture of Pasuruan. Bangunan ini jadi bukti kejayaan Kota Pasuruan sebagai Kota Bandar di Timur Jawa pada masa lampau.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Bagaimana Kerajaan Sumedang Larang menunjukkan kesetiaannya kepada Kerajaan Pajajaran? Walau dianggap netral, sang pemimpin Sumedang Larang yang saat itu berkuasa, Ratu Inten Dewata menampakan kesetiaannya kepada Kerajaan Pajajaran. Ini semakin terlihat dari upaya Sumedang yang dianggap berhasil dalam mempertahankan tempat-tempat strategis milik Pajajaran dari serangan musuh.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Apa yang menjadi ciri khas batu nisan Kerajaan Lamuri? Seperti penemuan batu nisan yang menjadi ciri khas Kerajaan Lamuri.
Lantas seperti apa sejarah kejayaan Kerajaan Lasem? Berikut selengkapnya:
Bukti Kerajaan Lasem
Dikutip situs Idsejarahnet, penamaan Kerajaan Lasem pertama kali disebut dalam Piagam Singosari yang berangka tahun 1273 Saka atau tahun 1351 Masehi. Dari Piagam Singosari itulah disebutkan bahwa sebelum tahun 1351 Masehi, Lasem bukanlah sebuah daerah yang penting. Dapat disimpulkan kalau daerah Lasem telah ada sebelum tahun 1351 Masehi bahkan sudah ada pada zaman Kerajaan Kediri sekalipun itu hanya setingkat kabupaten.
Keberadaan Lasem sebagai kerajaan yang berdaulat di wilayah Majapahit diperkuat oleh Negarakertagama yang menyebutkan seseorang bernama Arya Wiraraja sakit keras di Lumajang. Saat itu orang-orang penting dari Kerajaan Majapahit datang untuk menjenguknya. Salah satu rombongan yang datang berasal dari Lasem yang dipimpin seorang Adipati. Tak hanya sebagai pemimpin Lasem, Adipati ini merupakan seorang loyalis Raden Wijaya dalam membantu pendirian Kerajaan Majapahit.
Bagian dari Kerajaan Majapahit
Dalam Kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa Bhre Lasem pertama, yaitu Duhitendu Dewi merupakan salah satu penguasa dari 11 kerajaan di Jawa. Ia juga menjadi salah satu dari sembilan Dewan Pertimbangan Agung Kerajaan Majapahit.
Pada masa transisi kekuasaan, keluar piagam Waringin Pitu 1464 Masehi. Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama Kerajaan Lasem sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit. Namun pada tahun 1466 Masehi, tepatnya saat Bhre Pandan Salas naik tahta Majapahit, Lasem kembali tercatat sebagai kerajaan di bawah Majapahit. Penghapusan dan penambahan kerajaan bawahan di Majapahit itu mengindikasikan ketidakstabilan politik pada masa tersebut.
- Sejarah Lamuri, Kerajaan Bercorak Hindu Pertama yang Berdiri di Aceh
- Menyusuri Makam Lareh Canduang, Saksi Eksistensi Jabatan Adat Buatan Belanda di Minangkabau
- Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
- Menguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai
Keruntuhan Kerajaan Lasem
Dikutip dari idsejarah.net, Keruntuhan Kerajaan Lasem tidak bisa lepas dari meredupnya kerajaan induk Majapahit. Krisis internal yang terjadi pada kerajaan terbesar di Nusantara itu berdampak pula pada kerajaan-kerajaan bawahannya. Kondisi ini terjadi terutama setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk.
Masa-masa terakhir Kerajaan Lasem waktu itu dipimpin oleh putri Bhre Pandan Salas. Bhre Pandan Salas merupakan pemimpin Majapahit yang memerintah tahun 1466-1468 Masehi. Namun keterangan tentang putri Bhre Pandan Salas saat memerintah Lasem tidaklah banyak. Namun diketahui bahwa Bhre Lasem terakhir ini menghapus Kerajaan Lasem dan bersamaan dengan itu berakhir pulalah masa Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan di bawahnya, termasuk Kerajaan Lasem.