Mengunjungi Masjid Tertua di Sragen, Didirikan pada Abad Ke-16
Masjid Butuh berada di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Masjid ini merupakan yang tertua di Sragen. Lokasinya berada di pelosok desa. Walau begitu, keberadaan masjid itu menyimpan sebuah sejarah yang besar.
Masjid Butuh berada di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Masjid ini merupakan yang tertua di Sragen. Lokasinya berada di pelosok desa. Walau begitu, keberadaan masjid itu menyimpan sebuah sejarah yang besar.
Didirikan pada abad ke-16, lokasi masjid itu persis di tepi Sungai Bengawan Solo. Masih satu kompleks dari masjid itu, terdapat makam tokoh besar pada masanya.
-
Apa keunikan dari Masjid Agung Jatisobo? Setelah dirombak total, Masjid Agung Jatisobo wujudnya mirip dengan Masjid Agung Keraton Surakarta era kepemimpinan Pakubuwono IV. Perbedaan hanya dapat diliha pada bagian tiangnya saja. Tiang masjid agung Surakarta berbentuk bulat, sedangkan masjid agung Jatisibo persegi.
-
Bagaimana bentuk atap Masjid Jamik Taluak Bukittinggi? Pada bagian atap, terdiri dari tiga bahan seng, sementara bagian Mihrabnya berbentuk kubah.
-
Apa keistimewaan Beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
-
Di mana letak Masjid Agung Banten? Masjid Agung Banten menjadi destinasi religi utama yang ada di provinsi tersebut.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
-
Kapan Masjid Raya Ganting dibangun? Dihimpun dari situs resmi padang.go.id dan beberapa sumber lainnya, masjid ini dibangun sekira tahun 1805 dan selesai pada tahun 1810 yang diarsiteki oleh Haji Umar.
Ialah Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang. Berikut sejarahnya:
Dibangun Setelah Masjid Agung Demak
©YouTube/Piknik Yuuuk
Dilansir dari Nu.or.id, Masjid Butuh dibangun setelah Masjid Agung Demak selesai dibangun. Dulunya di dekat masjid itu terdapat bandar atau pelabuhan perahu untuk lalu lintas perdagangan.
Selain itu, terdapat pula peninggalan sampan yang dulu digunakan Joko Tingkir untuk mengarungi Sungai Bengawan Solo. Dulunya, masjid ini menjadi pusat penyebaran agama Islam di Sragen.
“Konon dari masjid inilah penyebaran agama Islam kali pertama di wilayah Sragen dimulai. Sedangkan Ki Ageng Butuh adalah ayah Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya yang juga Raja Pajang,” kata Dewi, salah seorang penduduk setempat, dikutip dari Nu.or.id.
Kondisi Masjid Butuh
©YouTube/Piknik Yuuuk
Lokasi Masjid Butuh berada di tengah desa dan jauh dari keramaian. Halaman masjid dan lingkungan di sekitarnya tampak bersih sehingga membuat pengunjung yang datang merasa nyaman.
Bangunan serambi masjid berbentuk limasan dan struktur bangunan disusun menggunakan kerangka kayu jati berukuran besar.
Sakaguru masjid itu berjumlah empat dan memiliki tinggi 6 meter dengan ukuran sisi 30 cm. Di sekeliling empat sakaguru itu terdapat 12 pilar dengan ukuran tinggi 4 meter dan setiap sisinya memiliki ukuran 20 cm.
Makam Joko Tingkir
©YouTube/Piknik Yuuuk
Masih satu kompleks dengan Masjid Butuh, terdapat makam pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Joko Tingkir.
Setelah menjadi Raja Pajang, Joko Tingkir menanggalkan kekuasaannya dan ingin mendekatkan diri pada Tuhan.
Kemudian ia memutuskan untuk pergi ke kampung halaman orang tuanya yang berada di tepian Sungai Bengawan Solo, yang tak lain adalah tempat yang sekarang berdiri masjid Butuh ini.