Mengunjungi Rumah Kerajinan Yu Payem Kulon Progo, UMKM Binaan BRI yang Sukses Mendunia
Industri kerajinan anyaman milik Payem ini memproduksi berbagai macam barang home decor berbahan baku serat alam.
Mengunjungi Rumah Kerajinan Yu Payem Kulon Progo, UMKM Binaan BRI yang Sukses Mendunia
Rumah Kerajinan Yu Payem merupakan pionir andal dalam industri kerajinan anyaman yang berasal dari Desa Salamrejo Jalan Sukoreno, Kidulan Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Industri kerajinan anyaman milik Payem ini memproduksi berbagai macam barang home decor berbahan baku serat alam. Adapun kerajinan home decor yang diproduksi seperti keranjang, gantungan lampu, hiasan dinding, karpet dan berbagai jenis anyaman unik lainnya.
Memulai Bisnis Home Decor Sejak 2017
Payem merupakan pemilik dari Rumah Kerajinan Yu Payem. Wanita asli Desa Salamrejo Kulon Progo ini sudah belajar anyaman sedari kecil. Sebelum memulai usahanya, pada tahun 2014 Payem tinggal di Palangkaraya, Kalimantan Tengah bersama suami. Pada tahun 2017, Payem memutuskan kembali ke Yogyakarta dan mulai merintis usaha Rumah Kerajinan Yu Payem.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Di mana TB Simatupang memimpin gerilya di Kulon Progo? Di Dusun Banaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, terdapat sebuah rumah joglo tua.
“Saya memulai usaha ini dari nol. Memulai dengan membeli tanah ini pada tahun 2014. Awalnya saya ikut suami merantau ke Palangkaraya. Namun, karena memikiran pendidikan anak jauh lebih penting, akhirnya saya memutuskan pindah ke desa ini dan suami saya tetap di Palangkaraya,”
cerita Payem kepada merdeka.com saat ditemui pada Sabtu (9/3).
Walaupun sendiri dan jauh dari suami, Payem dengan gigih memulai merintis bisnis Rumah Kerajinan Yu Payem. Waktu itu Payem hanya memiliki modal pengalaman yang didapatnya dari kecil.
Payem kecil saat itu diajarkan orang tuanya untuk membuat suvenir. Dengan niat dan tekat yang kuat, Payem terus berusaha berjalan secara mandiri.
“Saya itu sejak kelas 4 SD sudah belajar membuat suvenir-suvenir. Kebetulan ibu saya dulunya sudah bekerja sebagai tukang tenun, suvenir, gantungan kunci yang dijual ke Malioboro. Saya mulai merintis usaha ini karena saya tidak mau di saat jauh dari suami, saya harus membantu suami dengan mandiri untuk anak-anak saya agar bisa hidup lebih baik,”
cerita Payem mengenang masa lalunya.
Bangkit Bersama BRI di Masa Pandemi
Pada masa pandemi Covid-19, Rumah Kerajinan Yu Payem juga mengalami dampak yang cukup berat. Usaha kerajinan anyaman milik Payem sempat menghadapi situasi yang menantang ketika pandemi.
“Pada waktu pandemi menjadi salah satu masa sulit bagi usaha saya. Saya sempat bingung dan akhirnya memutuskan meminta bantuan bank BRI,” kata Payem.
Rumah Kerajinan Yu Payem berusaha mencari bantuan kepada bank BRI untuk mendapatkan pinjaman agar usaha anyamannya terus bertahan.
Setelah mendapat bantuan dari bank BRI, Rumah Kerajinan Yu Payem mulai kembali aktif berproduksi.
(Foto: Arsip Rumah Kerajinan Yu Payem)
- BRI Dorong UMKM: Kisah Dewi Fatimah dan Kue Batik yang Raup Omzet Melejit dari Modal Rp 2 Juta
- Bikin Nyesek, Wanita Ini Perlihatkan Rumahnya yang Dibobol Maling saat Ditinggal Liburan Bareng Keluarga
- Perajin Ini Bisa Sulap Eceng Gondok Jadi Tas Hingga Tikar, BRI Life Siapkan Rumah Pemasaran
- Hanya dari Bekas Bahan Dapur Buat Bumbu Rawon, Pria ini Sukses Bikin Kerajinan Tangan dengan Omzet Rp100 Juta Perbulan
“Peran bank BRI bagi Rumah Kerajinan Yu Payem ini banyak banget. Karena dengan bantuan pinjaman dari promosi yang dilakukan oleh bank BRI, banyak vendor-vendor yang mengetahui produk kami. Karena selama ini saya tidak pernah melakukan promosi melalui media apapun,”
lanjut Payem menjelaskan.
Tidak hanya mendapat bantuan pinjaman untuk keberlanjutan usahanya. Rumah Kerajinan Yu Payem yang sebelumnya tidak paham tentang promosi menggunakan media digital, akhirnya dengan bimbingan dari bank BRI, Rumah Kerajinan Yu Payem mulai memasarkan produknya melalui media sosial. Berkat bantuan pinjaman dan promosi dari bank BRI, Rumah Kerajinan Yu Payem mendapat banyak pesanan dan bertahan di masa pandemi hingga saat ini.
Dapat Bantuan Program Pengembangan Kluster Unggulan dari BRI
Rumah Kerajinan Yu Payem terus berusaha menjadi produsen anyaman yang terbuka dengan perkembangan teknologi dan informasi. Selain itu, Rumah Kerajinan Yu Payem terus berusaha berinovasi dengan menghadirkan desain produk yang mengikuti perkembangan zaman.
Hingga saat ini Rumah Kerajinan Yu Payem terus menyiapkan berbagai pesanan dalam berbagai model untuk para pelanggan. Pelanggan Rumah Kerajinan Yu Payem berasal dari berbagai kalangan, mulai dari perorangan, toko, galeri hingga perusahaan.
“Untuk pelanggan, saya tidak memilih. Baik yang memesan satu pun akan saya buatkan,”
kata Payem.
Mantri pembina wilayah Salamrejo, Heri Tesda, mengatakan bahwa Rumah Kerajinan Yu Payem memiliki banyak anggota perajin yang tersebar di Salamrejo dan sekitarnya. Selain itu, Rumah Kerajinan Yu Payem juga merupakan skla usaha mikro dan berbasis pada pengembangan skill dan usaha masing-masing pekerja. Hal itu lah yang menjadikan Rumah Kerajinan Yu Payem mendapat dukungan dari BRI.
Peran BRI di sini adalah mengembangkan kluster usaha Payem. Heri melanjutkan, BRI juga memberikan tambahan dana berupa pinjaman, bantuan pengembangan usaha dari Corporate Social Responsibility (CSR) BRI.
"Bantuan dari CSR BRI berupa alat-alat produksi, bantuan pelatihan, pelatihan manajemen keuangan berbasis aplikasi dan lain-lain,"
kata Heri Tesda ketika dihubungi merdeka.com via WhatsApp, Jumat (15/3).
Rumah Kerajinan Yu Payem pada tahun 2023 mendapat bantuan program pengembangan kluster unggulan dari bank BRI sebesar Rp50 Juta.
Bantuan dana CSR digunakan Rumah Kerajinan Yu Payem untuk membeli mesin produksi dan pelatihan anggota yang bekerja di Rumah Kerajinan Yu Payem.
“Kemarin ini dapat CSR dari bank BRI Rp50 juta. Uang Rp50 juta yang diberikan oleh bank BRI saya gunakan. Rp40 juta untuk belanja kebutuhan anyaman kerajinan dan Rp10 juta saya gunakan untuk melakukan pelatihan bersama ibu-ibu di sekitar,”
cerita Payem.