Nenek di Sragen Dihipnotis Orang Tak Dikenal di Rumah hingga Hartanya Dikuras Habis, Begini Kronologinya
Seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Nenek di Sragen Dihipnotis Orang Tak Dikenal di Rumah hingga Hartanya Dikuras Habis, Begini Kronologinya
Seorang lansia di Sragen jadi korban hipnotis orang tak dikenal. Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Di mana aksi hipnotis ini terjadi? Kasus percobaan kejahatan hipnotis yang dilakukan oleh warga negara asing (WNA) kembali terjadi. Baru-baru ini kejadian tak mengenakkan itu menimpa karyawati toko oleh-oleh di wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
-
Mengapa para pelaku hipnotis langsung kabur? Melihat karyawati toko kebingungan, pelaku ketiga tiba-tiba mendatangi meja kasir dan menanyakan produk pakaian yang dijual. Tak sampai di situ, laki-laki itu juga sempat mencoba beberapa pakaian dan menanyakannya kepada Nur Aini. Diduga ini merupakan upaya untuk mengecoh pegawai toko agar mudah untuk dihipnotis.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
Wagiyanti, perempuan berusia 67 tahun itu tak sadarkan diri. Ia telah menjadi korban perampokan oleh orang yang telah menghipnotis dirinya.
Awalnya ada dua orang tak dikenal yang datang menginformasikan soal bantuan sosial.
Saat Wagiyanti hendak membuatkan kopi untuk keduanya, salah satu pelaku menghipnotis Wagiyanti hingga tak sadarkan diri. Saat terbangun, seluruh harta benda milik Wagiyanti telah raib.
“Beliau saat berada di rumah didatangi oleh dua pelaku yaitu satu orang. Kemudian dia menyampaikan pada Wagiyanti bahwa dia akan mendapatkan bantuan dari kecamatan yaitu uang tunai sebesar Rp400 ribu setiap bulan,”
kata Kapolsek Plupuh, AKP Suparno, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (19/6).
Selama ini Wagiyanti hidup sendiri di rumahnya. Maka begitu dihipnotis, rumah itu dalam keadaan kosong. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Seingatnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 1 siang.
“Saya memang di rumah sendiri. Seingat saya waktu dihipnotis saya disuruh membeli kopi sama rokok,” kata Wagiyanti.
- Nasib Pilu Kakak Beradik Tinggal Sebatang Kara Ditinggal Ortu, Hidup Berdua di Gubuk Tak Layak Huni
- Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
- Niat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas
- Perampok Sekap Remaja di Bali, Begini Kronologinya
Setelah kejadian itu, polisi memeriksa sejumlah saksi dan mengolah tempat kejadian perkara. Warga diminta waspada akan orang tak dikenal saat mendatangi rumah. Mereka diharapkan melaporkan hal mencurigakan itu ke kantor polisi terdekat.