Telah Berusia 364 Tahun, Ini Sejarah Desa Segoroyoso Bantul
Desa Segoroyoso telah ada sejak era Kerajaan Mataram Islam
Desa Segoroyoso telah ada sejak era Kerajaan Mataram Islam
Telah Berusia 364 Tahun, Ini Sejarah Desa Segoroyoso Bantul
Desa Segoroyoso yang berada di Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, usianya telah mencapai 364 tahun.
Pada masa Kerajaan Mataram Islam, desa itu merupakan sebuah laut buatan, atau dalam bahasa Jawa disebut "Segoro Yoso", yang digunakan sebagai tempat latihan tempur pasukan Kerajaan Mataram Islam yang dipimpin Sultan Agung.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Apa itu Segarayasa? Danau buatan itu diberi nama Segarayasa.
-
Di mana letak Desa Adat Sijunjung? Perkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
Waktu itu, para tentara Mataram disiapkan untuk melakukan penyerangan terhadap tentara Belanda di Batavia (sekarang Jakarta). Bukti sejarah yang masih tersisa antara lain adanya tanggul di Pedukuhan Trukan. Kini tanggul itu telah beralih fungsi jadi permakaman umum.
Pada masa kemerdekaan, Desa Segoroyoso dipakai sebagai Markas Komando Wehrkreise III. Pada waktu itu desa tersebut digunakan sebagai basis perjuangan rakyat terhadap penjajah Belanda dengan berdirinya Laskar Segoroyoso.
Pada 26 Desember 1948 Komandan Brigade X Divisi III bersama sejumlah staf dan pengawalanya mulal memasuki Segoroyoso dan langsung menuju ke rumah Lurah Segoroyoso, Wakijan.
Mereka terlibat pembicaraan. Setelah berbincang-bincang, diputuskanlah bahwa rumah itu dijadikan Markas Komando Wehrkreise III. Maka dibutuhkan kelengkapan markas seperti kantor administrasi, palang merah, dapur umum, dsb.
Tercatat beberapa rumah penduduk digunakan sebagai pusat kegiatan operasional Laskar Segoroyoso, antara lain rumah Dharmo Wisastro sebagai kantor administrasi dan rumah Mbok Sumo sebagai rumah sakit darurat.
Dalam memperingati ulang tahun desa, diadakanlah kirab budaya pada Kamis (6/7).
- Sejarah Masjid Raya Badiuzzaman, Salah Satu Rumah Ibadah Tertua di Medan Peninggalan Raja Sunggal
- Menguak Sejarah Banten pada Masa Pra Islam, Diduga Jadi Ibu Kota Kerajaan Kuno
- HUT TNI ke-78: Sejarah TNI, Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya
- Ikhtiar adalah Mengusahakan Sesuatu, Pahami Makna dan Konsepnya dalam Islam
Kini Desa Segoroyoso telah berusia 364 tahun
Kirab budaya itu dibuka dengan upacara tradisional. Acara tersebut berlangsung meriah. Para peserta beradu kreativitas dengan menggunakan pakaian Jawa. Kegiatan itu terselenggara berkat dana APBKal Segoroyoso serta dana swadaya masyarakat. Ribuan warga memenuhi jalan protokol untuk menyaksikan kirab tersebut.