Candi Jawi Pasuruan, Wisata Sejarah di Dataran Tinggi dengan Pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang
Nikmati sensasi wisata sejarah Candi Jawi dengan pemandangan sejuk di sekelilingnya.
Salah satu candi paling indah di Jawa Timur.
Candi Jawi Pasuruan, Wisata Sejarah di Dataran Tinggi dengan Pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang
Candi Jawi berada di Desa Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Candi ini berada di ketinggian 285 mdpl. Kemegahan candi Jawi lebih nampak setelah pemugaran.
Banyak Nama
Kakawin Nagarakretagama menyebutkan Candi Jawi
dengan beberapa nama seperti Sudharma, Dharmma, Jawa-jawa, Candi, dan
Sucandi. Candi ini berfungsi sebagai tempat Pendharmaan Raja Kertanegara yang wafat pada 1292 Masehi, mengutip skripsi Sugeng Aji Putro yang berjudul Makna Simbolis Candi Jawi di Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan (Unej, 2012). Sementara itu, candi yang diperkirakan dibangun pada 1304 Masehi itu dikenal masyarakat setempat sebagai Candi Prigen.
-
Kapan Candi Jawi dibangun? Candi ini merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Singasari yang dibangun pada abad ke-13.
-
Mengapa Candi Gebang direncanakan menjadi kawasan wisata? Rencananya Candi Gebang akan dijadikan sebuah kawasan wisata. Hal ini ditandai dengan rencana pelebaran jalan menuju lokasi. Pada bagian depan candi juga akan dibangun sebuah kebun binatang mini.
-
Mengapa Situs Candi Watu Pawon dinamai demikian? Karena yoni tersebut letaknya miring, bentuknya tampak seperti tungku, yang dalam Bahasa Jawa disebut pawon. Itulah kenapa situs tersebut dinamakan Watu Pawon.
-
Kapan situs candi itu ditemukan? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa Candi Jabung dianggap sebagai tempat yang cocok untuk wisata sejarah? Candi di Probolinggo Ini Dulu Tempat Istirahat Hayam Wuruk saat Mengembara, Begini Potretnya Sekarang Cocok jadi tujuan wisata sejarah atau sekadar foto-foto
-
Siapa yang menemukan situs candi di Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
Dikelilingi Gunung
Terletak di dataran tinggi, Candi Jawi terasa sejuk. Bila memandang ke selatan nampak lereng bukit Arjuna, Welirang, kota wisata Tretes yang berhawa sejuk. Pemandangan ke barat gunung Penanggungan yang banyak menyimpan peninggalan purbakala.
(Foto: BPCB Jatim)
Beda dari Candi Lain
Candi Jawi diperkirakan dibangun pada akhir abad XIII (kakawin Nagarakertagama). Candi ini berbentuk ramping tinggi, berukuran tinggi 24,50 m, panjang 14,20 m, dan lebar 9,50 m. Berdiri di atas sebuah batur (tanah yang ditinggikan) dan dikelilingi pagar halaman sangat luas.
Berbeda dari candi-candi lain di Jawa Timur yang dibangun menghadap ke barat, Candi Jawi dibangun menghadap ke timur, sedikit menyerong ke arah timur laut. Pintu masuk candi hanya satu, otomatis pintu dan tangga masuk terdapat di sisi timur.
Bangunan Candi
Bangunan Candi Jawi bagian bawah (kaki candi) terbuat dari batu andesit, sementara bagian atas (tubuh dan atap candi) terbuat drai batu kapur. Candi ini dikelilingi kolam dengan panjang 54 meter, lebar 3,50 meter, dan kedalaman 2 meter. Kolam terbuat dari batu bata dengan ketebalan tembok 0,90 meter. Hingga kini, kolam masih berisi air.
(Foto: Parisada Hindu Dharma Indonesia)
Sifat Bangunan
Kaki Candi Jawi menunjukkan sifat bangunan agama Siwa, puncaknya menunjukkan sifat bangunan agama Budha. Di empat sisi tubuh candi terdapat relung-relung kosong yang dahulunya diduga berisi arca Ardhanari, Durga, Siwa, Guru, Ganesa, Mahakala, dan Nandiswara. Bagian puncak candi Jawi berbentuk segi empat, makin ke atas makin kecil. Puncak candi berbentuk dagoba (stupa), salah satu ciri khas bangunan agama Budha. Sementara itu, ahli menduga arca “Joko Dolog” yang sekarang berada di kota Surabaya berasal dari Candi Jawi.