Dulu Jalur Utama Penyeberangan Surabaya-Madura, Kini Penumpang Kapal di Pelabuhan Ini hanya Pedagang Pasar
Pelabuhan ini terpinggirkan sejak ada Jembatan Suramadu
Pelabuhan ini terpinggirkan sejak ada Jembatan Suramadu
Dulu Jalur Utama Penyeberangan Surabaya-Madura, Kini Penumpang Kapal di Pelabuhan Ini hanya Pedagang Pasar
Sejak tahun 1940-an, Pelabuhan Kamal di Kabupaten Bangkalan merupakan jalur penyeberangan utama yang menghubungkan Pulau Madura dengan Pulau Jawa, tepatnya dengan Pelabuhan Ujung di Kota Surabaya.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Musala Apung Bahrur Surur dibangun? Walaupun sedang melaut pada siang hari yang terik, para nelayan di Demak tetap tak lupa melaksanakan ibadah salat. Merekapun berbondong-bondong beribadah di musala terdekat.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kapan Suwardi memulai budidaya belut? Ia sudah menjalankan usaha itu sejak 3 tahun lalu.
Sejarah
Keberadaan Pelabuhan Kamal pertama kali bertujuan untuk operasional kapal-kapal tambang yang berlayar antara Kamal Bangkalan
dan Ujung/Perak Surabaya, serta antara Kalianget dan
Panarukan.
Lalu lintas orang dan barang ke Surabaya dan sekitarnya meningkat pesat setelah jaringan kereta api di wilayah Madura selesai dibangun pada tahun 1913. Tak lama setelah itu, kapal miliki Madura Stoomtram
Matschappij (MSM) beroperasi.
Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
Keempat kapal ini melayani penumpang dan orang dari Pelabuhan Kamal Ke
Pelabuhan Ujung Surabaya. Pada Oktober 1996 Dermaga Hydrolick Ujung dan Kamal selesai dibangun dan diresmikan Gubernur Jawa Timur.
Manfaat
Pelabuhan Kamal meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena memberikan akses lebih
baik sehingga dapat memenuhi
kebutuhan melalui jaringan transportasi darat yang dipisahkan oleh Selat Madura. Pelabuhan ini juga mendorong masyarakat Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan untuk
terus maju. Masyarakat Madura dapat dengan mudah
menyeberang ke Pulau Jawa. Sebaliknya, masyarakat Pulau Jawa dapat dengan mudah
menyeberang ke Madura.
dan semakin banyaknya penumpang, pelabuhan ini dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana. Sejak tahun 1996 hingga 2009, Pelabuhan
Kamal selalu meningkatkan fasilitas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Waktu Tempuh
Jarak tempuh untuk menyeberang dari Pelabuhan Kamal ke Surabaya (Pelabuhan
Ujung) memerlukan waktu sekitar 25-30 menit menggunakan kapal ferry. Perjalanan kapal ini melintasi Selat Madura.
Pelabuhan ini mempunyai beberapa kapal yang terkenal kecil. Bahkan lebih kecil dibandingkankan kapal ferry yang pelabuhan lain, seperti Merak-Bakahueni ataupun Ketapang-Gilimanuk.
- Penemuan Jasad Perempuan Tak Berkepala dalam Karung di Muara Baru
- Duduk Perkara Ketua Bawaslu Surabaya Dipolisikan Mantan Kekasih Terkait Dugaan Penganiayaan
- Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
- Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Namun, sejak beroperasinya Jembatan Suramadu pada tahun 2009 silam, saat ini tersisa belasan kapal kecil. Kendati sepi penumpang, pihak PT. ASDP (Persero) tetap mengoperasikan pelabuhan ini dengan strategi menurunkan tarif kendaraan dan penumpang.
Kondisi Terkini
Mengutip Instagram @wecarebangkalanmadura, Jembatan Suramadu menggerus habis kejayaan penyeberangan Ujung (Surabaya)-Kamal (Bangkalan). Saat ini, penumpang kapal yang masih bertahan adalah pedagang pasar tradisional dari Kecamatan Kamal.