Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis
Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis
Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Mengapa Presiden Soekarno pergi ke Sumatra? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
Kasih Sayang Soekarno
Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
Putra Sang Fajar itu bekerja di Stasiun Semut selama tujuh bulan lamanya. Uang yang ia dapatkan dari pekerjaan tersebut diserahkan kepada HOS Tjokroaminoto, pemilik rumah indekos tempat ia tinggal sekaligus guru kehidupannya.
Jembatan Peneleh
Tidak banyak orang tahu bagaimana kisah cinta Soekarno dan Siti Oetari bermula. Mengutip Instagram @disperkim.surabaya, ternyata Bung Karno menyatakan cinta kepada istri pertamanya, Siti Oetari, di Jembatan Peneleh Kota Surabaya.
Kisah ini berawal dari adik HOS Tjokroaminoto yang menyarankan
Soekarno muda menikah dengan putri sulung Pak Tjokro, Siti
Oetari. Tujuannya untuk meringankan beban berat HOS Tjokroaminoto. Pasalnya, saat itu istri HOS Tjokro, Suharsikin tengah sakit parah.
Bung Karno pun menerima saran untuk menikahi Siti Oetari karena ia juga iba melihat gurunya terpuruk dalam kesedihan. Ia pun menyatakan cintanya kepada Oetari di atas Jembatan Peneleh.
Sederhana
Pernyataan cinta Bung Karno diterima Oetari. Pernikahan keduanya lantas digelar secara sederhana dan intim di
ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto yang beralamat di Kelurahan Peneleh Kecamatan Genteng Kota Surabaya.
"Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung
Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung
untuk melanjutkan lagi kuliahnya," ujar Kuncar, penikmat Sejarah Surabaya, dikutip dari Disperkim Surabaya.
- Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta
- Lebih Dekat dengan Presiden Persebaya Azrul Ananda, Ternyata Dulunya Wartawan
- Kisah Siti Oetari Istri Pertama Presiden Soekarno, Tidak Sepenuhnya Dicintai dan Diceraikan dalam Kondisi Perawan
- Kisah Cinta Sejati Prabowo Subianto, Ini Potret Muda Titiek Soeharto yang Digadang-gadang Bakal Menjadi Ibu Negara?
Rumah Tangga
"Aku berutang budi pada Pak Tjokro dan aku mencintai Oetari, walau hanya sedikit. Bagaimana pun, bila aku perlu menikahi Oetari guna meringankan beban orang yang aku puja, itu akan kulakukan," ujar Soekarno pada Cindy Adam, penulis buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Saat pernikahan mereka berusia sekitar dua tahun, Soekarno pulang ke Surabaya untuk menyatakan keinginannya menceraikan Oetari.
Selama pernikahan, Soekarno dan Oetari tidak pernah melakukan hubungan seksual. Praktis, Oetari diceraikan dalam kondisi masih perawan.