Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet
Bentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini.
Bentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini. (Foto: instagram@pmmpaciran)
Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet
Indonesia mempunyai beragam kuliner khas di setiap daerah. Desa Paciran di Lamongan, Jawa Timur. memiliki makanan khas bernama jumbrek yang punya bentuk unik. Foto:laman lamongantourism.com
-
Apa makanan khas dari Jember yang terkenal di Jawa Tengah? Nasi Langgi merupakan makanan khas Jember, Jawa Timur, namun makanan khas tersebut cukup popular dikalangan masyarakat Jawa Tengah seperti Jogja dan Solo.
-
Apa saja makanan khas Palembang selain pempek? Namun, selain pempek, ada juga banyak makanan enak lainnya yang patut dicoba. Buat yang penasaran, berikut adalah 4 rekomendasi makanan yang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang.
-
Di mana kita bisa menemukan makanan khas Jawa? Kekayaan hayati di bumi Nusantara menjadi berkah untuk menciptakan ragam kuliner di Tanah Air.
-
Di mana jaring-jaring makanan terjadi? Contohnya ialah zooplankton yang bisa memakan fitoplankton. Zooplankton ini bisa dimakan oleh gurita dan salmon hingga udang.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
-
Apa yang menjadi ciri khas menu di warung angkringan? Menu yang khas yaitu nasi dengan tempe. Seiring berjalannya waktu, warung angkringan semakin modern dengan menu yang semakin bervariasi.
Jumbrek merupakan makanan unik yang bentuknya mirip seperti terompet. Bentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini. Meskipun namanya terdengar aneh, rasa makanan khas satu ini sangat lezat dan wajib dicoba saat Anda mengunjungi Lamongan. Makanan yang satu ini memiliki tekstur kenyal, dan rasa yang manis nan gurih. Jumbrek cocok dijadikan oleh-oleh saat Anda berkunjung ke Lamongan. Harganya yang tidak terlalu mahal membuat banyak orang tertarik dan memburu makanan ini. Jumbrek ternyata juga memiliki sejarah dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Sejarah Singkat Jumbrek
Keberadaan makanan ini dilatarbelakangi karena banyaknya perkebunan pohon siwalan atau biasa disebut dengan lontar di wilayah tersebut. Daun siwalan ini menjadi bungkus kue jumbrek sehingga membuatnya memiliki ciri tersendiri. (Foto:Freepik)
Sejarah Jumbrek cukup menarik karena berkaitan dengan tradisi keagamaan.
Jumbrek berkaitan dengan proses penyebaran agama Islam oleh para wali.
© 2023 merdeka.com
Proses pembuatan Jumbrek
Proses Pembuatan Jumbrek
1. Masukkan tepung beras lalu diaduk dengan santan, proses untuk mengaduk ini memakan waktu sekitar 25 menit. Pada waktu yang bersamaan, sirup gula siwalan direbus dengan air di dalam tungku. Proses paling lama dalam pembuatan jumbrek ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam sampai sirup mendidih. Sirup yang digunakan dari gula merah siwalan. 2. Setelah sirup mendidih, tuangkan ke adonan tepung beras dan santan yang sudah dicampur. Kemudian tambahkan sedikit tepung tapioka untuk menambah tekstur kenyal. Semua adonan diaduk sampai merata, kemudian tuangkan ke dalam daun siwalan/lontar yang sudah dibentuk kerucut mirip dengan terompet.
- Mencicipi Subbet, Makanan Khas Masyarakat Mentawai Terbuat dari Keladi
- Mencicipi Kreco Makanan Khas Kota Kediri, Cukup Diseruput untuk Menikmatinya
- Mencicipi Pecak Patin, Kuliner Purbalingga dengan Kuah Rempah yang Lezat
- Mencicipi Kue Mipan yang Langka di Jakarta, Ada Campuran Gula Merah dan Bawang Putih
3. Langkah selanjutnya yaitu masukkan adonan yang sudah berbentuk terompet ke dalam dandang untuk mengukus. Kemudian tunggu sampai 30 menit. Dalam pengukusan, dandang harus dibuka tutupnya agar adonan tersebut tidak menggelembung karena adanya uap air. Setelah itu jumbrek siap untuk disajikan dan disantap. (Foto: Instagram@pmmpaciran)
Keunikan Jumbrek
Setiap kuliner mempunyai keunikan, misalnya dari segi rasa yang dihasilkan maupun bentuk unik dari makanan tersebut. Ternyata jumbrek menghasilkan keunikan dari segi bentuknya. Bentuk unik mirip dengan terompet membuat orang-orang tertarik. Selain itu, cara mencicipi makanan ini juga unik.
(Foto: instagram@pmmpaciran)
Biasanya masyarakat memakan kue jumbrek dengan mendorong ujung bawah dari daun siwalan, lalu akan terdorong keluar dari atas, sehingga bisa langsung dinikmati. Ada juga cara lain yaitu dengan membuka bulatan dari ujung atas daun siwalan yang membungkus dari atas ke bawah.(Foto:Instagram@lamongantourism)
Kue Jumbrek dengan mudah didapatkan di sekitar Pantai Utara daerah Paciran dan di sepanjang Jalan Raya Daendels yang berada di barat desa. Banyak warung kecil yang menjual kue tersebut. Harganya sangat murah, hanya Rp2.000 per bijinya, tetapi masyarakat bisa membeli satu porsi dengan harga Rp20.000. (Foto: Image Bank)