4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Polisi masih menyelidiki kematian empat orang satu keluarga di Desa Lumpatan, Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dugaan sementara mereka korban perampokan disertai pembunuhan.
- Dua Polisi jadi Tersangka Usai Tahanan Tewas di Rutan Polsek Kumpeh Ilir Jambi, Ada Dugaan Penganiayaan
- Bunuh 4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin, Pelaku Terus Teringat Wajah Para Korban
- 4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
- Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
Plt Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin Iptu Dedi Kurniawan mengungkapkan, dugaan itu muncul karena sepeda motor Honda Beat milik korban tak lagi ditemukan di lokasi alias hilang. Kendaraan itu biasanya digunakan korban MA (12) berangkat sekolah.
"Motor korban hilang. Kesimpulan sementara karena tindak pidana yakni perampokan disertai pembunuhan," ungkap Plt Kasatreskrim Polres Banyuasin Iptu Dedi Kurniawan, Kamis (21/12).
Dedi mengaku belum dapat berandai-andai mengenai jumlah pelaku. Melihat banyaknya korban, pelaku diperkirakan lebih dari satu orang.
Terkait hasil penjualan kebun sawit senilai Rp200 juta milik korban, Dedi menyebut masih simpang siur dan perlu penyelidikan. Hanya saat olah TKP, penyidik tidak menemukan uang itu di rumah korban.
"Soal itu belum tahu karena masih sebatas informasi, perlu pendalaman lebih lanjut," kata Dedi.
Dedi menyebut kasus ini terbilang cukup besar dan menjadi atensi. Dia berharap segera terungkap meski petunjuk masih minim.
"Mudah-mudahan kita dimudahkan, pelaku bisa cepat terungkap," kata Dedi.
Dedi mengatakan, pihaknya perlu melakukan olah TKP ulang yang sebelumnya dinilai belum optimal. Olah TKP lanjutan melibatkan lebih banyak pihak, semisal Inafis dan anggota Polda Sumsel.
"Kemarin kita sudah olah TKP, tapi tidak optimal, hari ini kita ulangi lagi," ungkap Dedi.
Minimnya petunjuk di TKP membuat penyidik harus mencari informasi tambahan. Saksi diperbanyak agar dapat mengumpulkan beragam keterangan yang bisa didalami.
"Kita akan cari siapa saja yang komunikasi dengan korban, terutama HR, selama sepekan sebelumnya. Dari sana mungkin bisa kita dapatkan petunjuk," kata Dedi.
Sementara Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, sejumlah anak buahnya dari Jatanras telah berada di lokasi untuk membantu penyelidikan.
Pengiriman personel dilakukan karena kasus ini cukup mencolok dan sadis.
Dari pemeriksaan, keempatnya diduga korban perampokan disertai pembunuhan. Hal ini dilihat dari kondisi jasad dan barang yang hilang.
"Ini diduga ada pencurian dengan kekerasan terhadap empat korban. Tim gabungan sudah diturunkan ke TKP untuk membantu penyelidikan," kata Anwar.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Lumpatan, Sekayu, Musi Banyuasin, heboh dengan penemuan empat mayat dalam satu keluarga, Rabu (20/12) siang. Kondisi jenazah sudah membusuk dan diperkirakan tewas lebih dari tiga hari.
Informasi awal, keempat korban ditemukan di dalam rumah mereka. Namun, polisi mengungkap fakta sebenarnya.
Korban HR (50) dan ibunya JR (70) ditemukan dalam rumah dengan kondisi kedua tangan terikat dan banyak luka. Kemudian anak perempuan HR, AU (5) ditemukan di dalam jamban yang berada di belakang rumah. Kondisinya juga sudah membusuk dengan beberapa luka serius.
Dalam pencarian, polisi menemukan satu mayat lagi di semak-semak sekitar 50 meter dari rumah. Mayat tersebut adalah anak laki-laki HR, yakni MA (12), yang masih mengenakan seragam pramuka dan terdapat beberapa luka di tubuhnya.