6 Pelaku Tawuran di Bantul Diamankan, Polisi Sita Celurit hingga Pedang
Polisi menggerebek rumah yang menjadi lokasi berkumpul pelaku tawuran di Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (10/4). Enam pelajar bersama sejumlah senjata tajam diamankan dari tempat itu.
Polisi menggerebek rumah yang menjadi lokasi berkumpul pelaku tawuran di Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (10/4). Enam pelajar bersama sejumlah senjata tajam diamankan dari tempat itu.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menerangkan penggerebekan ini berawal dari kecurigaan warga terhadap aktivitas di salah satu rumah di Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, DIY. Mereka kemudian melapor ke kepolisian.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Saat penggerebekan dilakukan, enam pelajar diamankan, yakni AYM (14) yang merupakan siswa SMP 2 Pandak; KAP (16), siswa SMP 3 Bantul; MD (14), siswa SMP 4 Pandak; AAT (14), siswa SMP 3 Bantul; APS (17), siswa SMK 1 Sanden; dan MKD (17), siswa SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
"Kami juga amankan beberapa barang bukti," kata Ihsan, Senin (11/4).
Barang bukti yang diamankan, kata Ihsan, adalah empat buah sarung yang sudah dimodifikasi, empat sajam berupa celurit, dua pedang, dan empat unit sepeda motor.
Saling Tantang di Medsos
Ihsan menuturkan para pelajar ini baru akan berangkat untuk tawuran saat diamankan. Rencananya mereka akan tawuran di Lapangan Guyengan sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 WIB.
Para pelajar ini mengaku sudah berulang kali melakukan tawuran. Bentrokan itu biasanya berawal dari saling tantang di media sosial.
"Proses hukum (kepada para pelajar) masih didalami baik peranannya dan lain-lain. Ini adalah pencegahan, keberhasilan preemtif dan preventif," tegas Ihsan.
(mdk/yan)