Densus 88: Mahasiswa Terduga Teroris di Malang Galang Dana Bantu Keluarga Napiter
Dalam menggalang dana, IA diduga meniru cara kelompok Jamaah Islamiyah (JI). JI mendapatkan pendanaan dari sejumlah kotak amal yang tersebar di minimarket di beberapa wilayah Indonesia.
Densus 88 menemukan fakta baru terkait mahasiswa terduga teroris di Malang berinisial IA (22). Kabag Banops Densus 88 antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menemukan, IA ternyata melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga narapidana teroris.
"Diketahui bertujuan untuk membantu orang-orang yang suaminya atau anggota keluarganya berada di Sijjin (penjara) karena kasus terorisme. Pengakuanya itu amal sedekah pribadi," kata Aswin kepada wartawan, Jumat (27/5).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Pihaknya juga menemukan, IA tidak ada dalam struktur Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) untuk penggalangan dana. Meski demikian, polisi terus melakukan pemeriksaan intensif untuk mendalami keterlibatan pelaku dalam kegiatan terorisme.
"Posisinya IA tidak ada dalam struktural organisasi JAD untuk pendanaan. Namun, penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif karena IA diketahui mengirim uang ke beberapa lembaga pengumpulan dana," ujar Aswin.
Sebelumnya, pelaku diduga terlibat mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. IA berperan sebagai penyebar konten propaganda ISIS di media sosial (medsos).
Karopenmas Div Humas Polri Brijen Ahmad Ramadhan mengatakan, IA diduga ikut terlibat mengumpulkan dana untuk ISIS di Indonesia.
"Ketiga, yang bersangkutan berkomunikasi secara intens dengan tersangka dari kelompok JAD atas nama MR yang sudah ditangkap, dalam rangka merencakan amaliah terhadap fasilitas umum dan kantor-kantor polisi," kata Ahmad.
Dalam menggalang dana, IA diduga meniru cara kelompok Jamaah Islamiyah (JI). JI mendapatkan pendanaan dari sejumlah kotak amal yang tersebar di minimarket di beberapa wilayah Indonesia.
Oleh sebab itu, masyarakat untuk lebih waspada dalam menyalurkan uang sumbangannya supaya tidak tersalurkan ke kelompok teroris.
(mdk/ray)