Fakta di balik dugaan makar, seret eks jenderal TNI sampai musisi
Tak ingin kecolongan, kepolisian melakukan penelusuran dan mendeteksi pihak-pihak yang dianggap berniat makar. Penangkapan dilakukan sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.
Ada cerita lain di balik kegiatan doa dan zikir bersama pada 2 Desember kemarin. Isu berembus kencang ada sekelompok orang bakal memanfaatkan aksi itu untuk melakukan makar.
Tak ingin kecolongan, kepolisian melakukan penelusuran dan mendeteksi pihak-pihak yang dianggap berniat makar. Penangkapan dilakukan sejak Kamis malam hingga Jumat pagi.
Total ada 10 orang yang diamankan kepolisian dalam waktu yang hampir bersamaan itu. Mereka ditangkap di sejumlah tempat berbeda.
Mereka adalah Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal Kobar, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Eko Suryo Santjojo, Adityawarman Thahar, Kivlan Zein, Ahmad Dhani dan Firza Huzein. Belakangan satu orang juga ikut diamankan atas nama Alvin Indra. Kesemuanya sudah berstatus tersangka.
Setelah menjalani pemeriksaan hingga Jumat malam, delapan dari sebelas orang diputuskan tidak ditahan. Namun untuk Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal Kobar ditahan di Rutan Mapolda Metro Jaya.
Pada Jamran dan Rizal Kobar, polisi menjerat mereka dengan Undang-Undang ITE. Selanjutnya untuk Sri Bintang Pamungkas dan dijerat dengan pasal makar.
Sedangkan untuk tujuh orang lainnya, enam merupakan percobaan makar dan satunya penghinaan pengusa yang diduga dilakukan musisi Ahmad Dhani.
Hasil pemeriksaan awal, terungkap bahwa ada aktor intelektual yang mengatur skenario dugaan pemufakatan jahat atau makar. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menuturkan bahwa pihaknya hingga saat ini sedang menelusuri pemodal dugaan aksi makar yang melibatkan beberapa tokoh nasional itu.
"Iya kan nanti masih dalam pemeriksaan semua. Apakah ada uang-uang dari pihak lain, apa ada penyandang dananya, masih didalami semuanya," tutur Boy kepada awak media di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Sabtu (3/12).
Dilanjutkannya, pihak kepolisian sejauh ini telah mengendus nama aktor intelektual mengenai dugaan aksi makar. Namun, nama tersebut belum dapat disampaikannya secara terbuka.
"Ada juga. Tapi tidak bisa kita buka di sini. Tidak etis," lanjutnya.
Selain itu, pihak kepolisian membuka peluang menetapkan tersangka baru terkait kasus dugaan makar tersebut. Menurutnya, tersangka baru tersebut dapat datang dari kalangan yang dekat dengan terduga pemodal tersebut.
"Jadi tadi yang ada kemungkinan tersangka lain, itu dibilang mungkin yah mungkin. Kami menunggu hasil pemeriksaan lebih jauh, barang bukti yang didapat atau alat bukti yang diperoleh penyidik itu nanti bisa dijadikan bahan," bebernya.
Terkait rencana makar itu sendiri, sambung dia, tersangka terindikasi ingin menggerakkan massa aksi Bela Islam III pada Jumat 2 Desember 2016 untuk digiring ke DPR.
"Yang jelas ini harus diantisipasi, karena kalau tidak, ini tidak menguntungkan massa aksi 2 Desember karena massa yang akan pulang setelah Jumatan akan digiring ke DPR," pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan Atta Halilintar saat Presiden Jokowi tiba di lokasi acara? Setelah sampai di lokasi acara akad nikah, Atta Halilintar segera berjalan ke depan untuk menjemput Presiden Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Presiden Jokowi diajak berfoto bersama? Jokowi bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf kemudian kompak berfoto bersama menggunakan jaket bomber berwarna biru tua.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Baca juga:
Mabes Polri angkat bicara terkait upaya makar Ahmad Dhani dkk
Polisi bebaskan Ahmad Dhani dkk karena kooperatif dan kemanusiaan
Mabes Polri sebut 11 orang ditangkap pada 2 Desember, ini daftarnya
Tiga tersangka dugaan makar ditahan di Rutan Polda Metro Jaya
Ketum PBNU: Jika tak ada bukti, terduga makar harus segera dilepas
Tersangka dugaan makar ingin gerakkan massa Bela Islam III ke DPR