Fakta-Fakta Kerusuhan di Penajam Paser Utara
Tak berselang lama Tiga terduga pelaku pengeroyokan dan penikaman akhirnya berhasil ditangkap di Balikpapan.
Wilayah Penajam Paser Utara (PPU) tiba-tiba mencekam pada Rabu (16/10) siang. Sejumlah warga beraksi anarkis. Mereka melakukan pembakaran rumah warga.
Aksi ini dipicu peristiwa pengeroyokan pada Selasa (15/10) yang mengakibatkan satu korban meninggal. Lantas bagaimana awal terjadi kerusuhan? Berikut ulasannya:
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Berawal dari Pengeroyokan
Aksi demo yang dilakukan warga kawasan pelabuhan penyeberangan di Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, bermula dari kekesalan seorang pemuda terhadap Rn (18), Ca (19). Pemuda itu kemudian menantang korban bertemu di pantai Nipahnipah.
Setelah bertemu, kedua korban dikeroyok habis-habisan oleh tiga orang. Tak hanya itu mereka juga menikam korban. Hingga akhirnya menewaskan satu orang berinisial Ca.
Pelaku Kabur
Usai melakukan penikaman, tiga pelaku kabur ke Balikpapan. Polisi langsung bergerak cepat. Tak berselang lama Tiga terduga pelaku pengeroyokan dan penikaman akhirnya berhasil ditangkap di Balikpapan.
Saat ini mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di kantor polisi. Peristiwa penikaman ini yang pada akhirnya memicu amarah warga.
Warga Demo Bawa Senjata Tajam
Peristiwa penikaman membuat sejumlah warga geram. Mereka kemudian turun ke jalan sambil menenteng senjata tajam. Mereka mengusir keluarga pelaku yang bermukim di sekitar pelabuhan Penajam Paser Utara agar segera meninggalkan daerah itu. Padahal, Selasa (15/10) malam kemarin, sudah dilakukan mediasi.
"Benar. Ada banyak warga bawa senjata tajam, dari siang tadi," kata Suryansyah (43), warga Penajam, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/10) malam.
Pembakaran Rumah Warga
Sejumlah warga wilayah Penajam Paser Utara, tak hanya demo membawa senjata tajam. Mereka juga melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa rumah warga. Aksi pembakaran rumah terjadi di sekitar pelabuhan. Padahal di lokasi ada aparat yang berjaga. Aktivitas penyeberangan kapal feri dari Penajam ke Balikpapan, maupun sebaliknya, sementara tidak bisa beroperasi.
"Warga ingin berunjukrasa, terkait peristiwa penganiayaan yang melibatkan kelompoknya sebagai korban," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dalam penjelasan tertulis diterima merdeka.com, Rabu (16/10) malam.
Aktivitas Sempat Lumpuh
Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) berangsur kondusif di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Namun, aktivitas di Pelabuhan Penajam, sempat lumpuh setelah aksi unjuk rasa warga berujung aksi pembakaran bangunan siang harinya.
Tidak ada kapal motor maupun feri penumpang, yang melayani penyeberangan dari Balikpapan, menuju Penajam. Penyebabnya, terkait situasi yang sempat mencekam.
"Keluarga saya tidak bisa balik ke Paser karena tidak ada kapal yang ke Penajam. Terpaksa menginap, bertahan di Balikpapan," kata Yadi (35), warga Paser, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/10) malam.