Hasil Autopsi Mahasiswi Dibunuh Pakai Kloset: Korban Pendarahan Akibat Luka di Leher
Kematian korban meninggal karena mengalami pendarahan cukup banyak akibat luka terbuka tidak rata pada leher dan merobek pembuluh darah.
Polisi mengungkapkan, mahasiswi warga Pandeglang, LS (23) yang dibunuh mantan pacarnya menggunakan kloset tewas akibat luka di bagian leher. Temuan itu berdasarkan hasil autopsi jenazah korban.
Kematian korban meninggal karena mengalami pendarahan cukup banyak akibat luka terbuka tidak rata pada leher dan merobek pembuluh darah. Diduga kuat luka tersebut akibat dipukul pelaku RA (21) dengan menggunakan pecahan kloset.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
"Sesuai hasil laboratorium forensik penyebab kematian korban karena luka terbuka tidak rata pada leher yang menembus, dan merobek pembuluh darah, sehingga korban mengalami pendarahan," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton saat dihubungi, Selasa (14/2)
Tak hanya luka robek pada bagian leher, korban juga mengalami kekerasan benda tumpul pada kepala dan adanya pendarahan pada selaput lunak otak besar.
"Ditemukan kekerasan tumpul pada kepala, pendarahan pada selaput lunak otak besar sisi kanan. Kemudian ditemukan luka lecet di bagian tungkai kaki korban," ujarnya.
Kuasa hukum keluarga korban, Erwanto menilai tindakan tersangka masuk dalam kategori kejahatan femisida atau kejahatan kebencian yang dilandasi gender.
"Pembunuhan tersebut dilakukan secara keji, dan ini berbeda dengan kasus pembunuhan biasa," kata Erwanto, Senin (13/2).
Erwanto melanjutkan, aksi kejahatan tersangka tergolong ekstrem atau golongan sadisme. Sebab, aksi kejahatan pelaku menampilkan aspek ketidaksetaraan gender dan dipengaruhi budaya patriarkis yang menyebabkan perempuan dipandang sebagai objek.
"Dalam hal ini, kita percayakan kepada penyidik Polres Pandeglang untuk mengungkap fakta. Apakah ada unsur niat, berencana atau tidak berencana. Tapi ini jelas jika kejahatan ini termasuk ke dalam kejahatan ekstrem, atau golongan sadisme," ujarnya.
(mdk/ray)