Jauh dari Otoriter, Gaya Unik Soeharto Tangkal Serangan Hoaks
Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian.
Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
Jauh dari Otoriter, Gaya Unik Soeharto Tangkal Serangan Hoaks
Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos. Dalam menghadapi serangan itu, Soeharto menyikapinya jauh dari otoriter.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Bagaimana cara Soeharto memilih wakil presiden di era Orde Baru? Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto."Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Apa yang digunakan untuk meracuni Soeharto? Kopor Tersebut Ternyata Berisi Racun Tikus
Presiden Soeharto dikenal sosok yang santai dalam menyikapi berbagai masalah. Beredar sebuah momen ketika Soeharto menangkis serangan hoaks yang menghujaninya kala itu.
Momen dalam sebuah video saat Presiden Soeharto tengah berpidato menjadi sorotan di media sosial. Dalam video tersebut tampak Soeharto sedang melakukan kunjungan ke Peternakan Tapos, Jawa Barat.
Soeharto mengaku banyak sekali pemberitaan, baik positif atau pun juga dari sisi negatif yang mengarah pada Tapos.
"Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto.
Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian.
"Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan,"
ungkap Soeharto.
Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
Tuhan Yang Maha Esa
Dia yakin, yang baik atau salah akan segera terlihat dengan sendirinya.
"Kami percaya pada Tuhan yang Maha Kuasa dan pada nantinya mana yang baik dan benar itu akan kelihatan, yang jelek itu juga akan nampak pula. Jadi saya serahkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa," tutur Soeharto.