KPU Tetapkan Caleg DPR RI Terpilih, Said Abdullah Sang Jawara
Pada Minggu (25/8) kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 580 orang calon legislatif terpilih untuk periode 2024-2029.
Pada Minggu (25/8) kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 580 orang calon legislatif terpilih untuk periode 2024-2029. 580 orang caleg terpilih tersebut berasal dari 8 partai. Yakni PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PKS, PAN dan Demokrat.
Dari nama-nama yang berhasil lolos ke Senayan tersebut, caleg dari PDIP, Said Abdullah, tampil sebagai jawara. Ketua DPD PDIP Jawa Timur itu memperoleh 528.815 suara. Angka ini menjadi rekor tersendiri bagi seorang caleg dalam Pemilu.
Di bawah Said Abdullah, ada caleg dari Partai Gerindra, Dedi Mulyadi yang memperoleh 375.658 suara. Kemudian di peringkat tiga ada dari partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang merupakan putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemenang suara terbanyak, Said Abdullah mengikuti Pileg untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep.
Dengan perolehan suara sebanyak itu, Said yang kini masih duduk sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu berhasil kembali mengamankan kursinya di Senayan untuk kali kelima berturut-turut.
Said pertama kali terpilih menjadi Anggota DPR RI sejak tahun 2004. Sebelum itu, Said memulai karir politiknya dengan menjadi Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep periode 1982-1985. Kemudian, pria kelahiran 22 Oktober 1962 itu dipercaya menjadi Sekretaris DPC PDIP (dulu PDI) Sumenep periode 11983-1988. Karir Said di PDIP terus berlanjut menjadi Wakil Ketua DPC PDIP Sumenep periode 1988-1992. Selain aktif di PDIP, Said Abdullah juga pernah menjadi Ketua DPC Majelis Muslimin Indonesia Kabupaten Sumenep tahun 1984.
Lama malang melintang sebagai pengurus PDIP Sumenep, Said pertama kali berhasil lolos menjadi Anggota DPR RI pada Pemilu 2004. Saat itu, Said memperoleh 9.776 suara. Said selalu berhasil mempertahankan kursinya di Senayan pada 4 edisi Pileg berikutnya. Pada Pemilu 2009, Said di dapil yang sama mendapatkan 77.092 suara. Berikutnya di Pemilu 2014, suara Said kembali naik menjadi 112.539 suara. Lalu Pemilu 2019, suara Said naik lagi menjadi 176,981 suara. Teranyar Said mengantongi lebih dari setengah juta suara di Pemilu 2024 yang menjadikannya sebagai caleg dengan suara terbanyak di Indonesia.
Di PDIP sendiri, Said sudah tergolong sebagai figur penting yang menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian. Kepiawaiannya sebagai Ketua Banggar DPR RI membuatnya memiliki pengalaman dalam menentukan kebijakan ekonomi dari PDI Perjuangan.
Meski begitu, Said sangat menentang politik uang dan politik Bansos dalam setiap gelaran Pemilu. Said berprinsip Pemilu adalah pesta demokrasi di mana rakyat memiliki hak memilih dan dipilih secara adil tanpa intervensi. Menurut Said, masyarakat terutama masyarakat miskin tidak boleh dianggap sebagai aset elektoral.
"Biarkanlah pemilu ini berjalan secara alamiah, se demokratis mungkin, berjalan tanpa cawe-cawe kekuasaan. Dari pemilu demokratis, pemenang pemilu akan memiliki legitimasi yang kuat memimpin Indonesia. Sebaliknya Indonesia bisa dikucilkan dari pergaulan internasional jika demokrasinya gagal. Jangan jadikah rakyat miskin kita sebagai dalih untuk mengeruk suara pemilu, seolah olah tampil bak Robin Hood membagi-bagi sembako dan uang tunai tanpa perencanaan yang matang,” ujar Said pada suatu kesempatan.