Perambah Hutan Seenaknya Bangun Pondok di Taman Nasional di Pelalawan, Petugas Geram Langsung Dibakar
Padahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu untuk perambah.
Sebuah pondokan ditemukan di Taman Nasional Tesso Nillo. Pondokan itu rupanya dibangun para perambah hutan.
Perambah Hutan Seenaknya Bangun Pondok di Taman Nasional di Pelalawan, Petugas Geram Langsung Dibakar
Pondok Dibangun untuk Tempat Istirahat
Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan. Sayangnya, saat petugas melakukan pembakaran tidak ditemukan para pelaku di lokasi.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kapan kebakaran di Kebagusan terjadi? Kejadian ini diduga terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Apa itu Kesenian Kutukuprak? Secara umum, Kutukuprak merupakan seni teater tradisional yang berkembang di wilayah timur Sumedang. Pertunjukannya melibatkan para pemain yang berlakon dan menceritakan kisah sehari-hari. Semakin meriah lantaran ada musik yang mengiringinya.
Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro mengatakan, ada enam pondok perambah hutan TNTN di Pelalawan yang dibakar. Pondok itu dibakar di dalam kawasan sejak sepekan terakhir ini.
"Kita melakukan upaya penertiban dengan membongkar dan membakar sejumlah pondok yang didirikan perambah TNTN," ujar Heru, Rabu (30/8).
Menurut Heru keberadaan pondok-pondok perambah ini akan merusak keberadaan hutan alam yang ada.
Sebab, hutan tersebut menjadi habitat yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan populasi gajah sumatera, harimau aumatera, tapir, macan dahan dan satwa penting lainnya.
"Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional."
Kata Kepala Balai TNTN.
@merdeka.com
- Berteduh di Pondok Tengah Sawah saat Hujan Deras, 3 Petani Empat Lawang Disambar Petir
- Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional
- HUT Pecah! Panglima & Jenderal TNI Bergoyang, Prabowo SBY tak mau kalah
- Pemkot Denpasar Gandeng Komunitas Sungai Watch Tangani Sampah di Sungai dari Hulu ke Hilir
Heru menyebutkan, penindakan itu dilakukan setelah di sejumlah lokasi terjadi kenakaran. Benar saja, setelah dicek ditemukan hutan telah dibabat dan berdiri pondok-pondok illegal.
"Petugas melakukan penertiban setelah terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah beberapa waktu lalu dengan luas kebakaran mencapai 50 hektar. Jadi kita menemukan pondok di sekitar lokasi kebakaran," kata Heru.
Padahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu. Yakni dengan memasang rambu-rambu dan peringatan kepada para perambah, tapi tak dipedulikan pelaku.
"Jumlah total ada enam pondok perambah yang kita bongkar dan bakar," jelas Kepala Balai TNTN.
Menurut Heru keberadaan pondok-pondok perambah ini akan merusak keberadaan hutan alam yang ada.
Sebab, hutan tersebut menjadi habitat yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan populasi gajah sumatera, harimau aumatera, tapir, macan dahan dan satwa penting lainnya.
Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional," tegas Heru.
Heru menyebutkan, penindakan itu dilakukan setelah di sejumlah lokasi terjadi kenakaran. Benar saja, setelah dicek ditemukan hutan telah dibabat dan berdiri pondok-pondok illegal.
"Petugas melakukan penertiban setelah terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah beberapa waktu lalu dengan luas kebakaran mencapai 50 hektar. Jadi kita menemukan pondok di sekitar lokasi kebakaran," kata Heru.
Padahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu. Yakni dengan memasang rambu-rambu dan peringatan kepada para perambah, tapi tak dipedulikan pelaku.
"Jumlah total ada enam pondok perambah yang kita bongkar dan bakar," jelasnya.
Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E. Di sana petugas merobohkan dan memusnahkan pondok perambah yang ada di grid I19. Pondok tersebut berada di lokasi bekas karhutla.
Tak sampai di situ, petugas melanjutkan perjalanan ke titik koordinat di 0.244687 S, 101.921264 E. Di situ petugas menemukan pondok perambah kedua dan langsung dirobohkan.
Selanjutnya tim bergerak menuju koordinat 0.243766 S, 101.917336 E. Di lokasi juga tim merobohkan pondok perambah yang berdiri di lokasi. Begitu juga pada grid K18, titik koordinat 0.275541 S, 101.907205 E tim melakukan penanaman tanaman hutan diareal bekas kebakaran.
"Tetapi pelaku tetap nekat membangun pondok, sehingga kita putuskan untuk membongkar dan membakarnya," jelas Heru.
Heru mengatakan dari enam pondok yang dibakar tak ada satupun pelaku diamankan. Sebab, pelaku pemilik pondok rata-rata hanya jadi penjaga kebun.
"Pelaku tidak ditemukan karena sudah pada melarikan diri. Mereka penjaga saja," ucap Heru.