Polisi Sebut Jamaah Islamiyah Anggap Upik Lawanga Penerus Azahari
Kelompok JI menganggap Upik sebagai aset berharga bagi JI karena kemampuan Upik dalam membuat bom berdaya ledak tinggi dan kemahiran militernya, seperti menembak. JI pun sengaja menyembunyikan Upik agar tidak tertangkap oleh sergapan Densus 88.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga merupakan penerus Dr. Azahari.
Dr.Azahari bin Husin adalah teroris asal Malaysia yang tewas dalam penyergapan aparat keamanan Indonesia di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
"UL aset sangat berharga bagi (kelompok) Jamaah Islamiyah (JI) karena UL penerus Dr. Azahari," kata Awi di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/11).
Kelompok JI menganggap Upik sebagai aset berharga bagi JI karena kemampuan Upik dalam membuat bom berdaya ledak tinggi dan kemahiran militernya, seperti menembak. JI pun sengaja menyembunyikan Upik agar tidak tertangkap oleh sergapan Densus 88.
Awi menjelaskan, selama ini Upik Lawanga hidup secara berpindah-pindah. Tercatat pada 2007, Upik pergi dari Poso, Sulawesi Tengah, menuju Surabaya. Dia kemudian ke Solo, Jawa Tengah, hingga akhirnya menetap di Lampung.
Dia mengungkapkan, Upik Lawanga melakukan tindak pidana terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 27 orang dan melukai 92 orang lainnya. Aksi terorisme yang dilakukan Upik di Poso antara 2004 dan 2006 adalah pembunuhan Helmi Tembiling, istri anggota TNI AD di Sulteng
Aksi Upik lainnya adalah penembakan dan pengeboman Gereja Anugerah pada 12 Desember 2004, bom GOR Poso pada 17 Juli 2004, bom Pasar Sentral pada 13 November 2004, bom Pasar Tentena pada 28 Mei 2005, dan bom Pura Landangan pada 12 Maret 2005.
"Seterusnya, bom Pasar Maesa pada 31 Desember 2005, bom Termos Nasi Tengkura pada 6 September 2006, bom Senter Kawua pada 9 September 2006, dan penembakan sopir angkot Mandale," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Banyaknya aksi teror Upik saat itu mendorong polisi membentuk Satgas Gakkum Poso. "Satgas kemudian menangkap pelaku pengeboman dan penembakan, Hasanuddin dan Basri yang merupakan rekan UL pada 2006 hingga 2007," tutup Awi.
Untuk diketahui, Satgas Gakkum juga memasukkan nama 29 orang termasuk Upik ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Setelah 14 tahun menjadi buron, Densus 88 Antiteror akhirnya berhasil menangkap Upik Lawanga di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada 23 November 2020. Tak hanya Upik, Densus juga meringkus tujuh orang rekan UL lainnya di Lampung pada 23 dan 25 November 2020.
Upik merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah ini diduga sebagai orang yang merakit bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. Selain itu, warga Poso, Sulawesi Tengah, ini juga diduga terlibat kasus bom Solo dan Cirebon.
Baca juga:
Polri Sebut Jamaah Islamiyah Gunakan Kotak Amal di Minimarket Untuk Pendanaan
Polisi Sebut Upik Lawanga Bertugas Mengamankan Aset Berharga Jaringan Teroris
Polisi Sebut Gencar Tangkap Terduga Teroris agar Pilkada 2020 Aman dan Kondusif
Kapolri: Jika Ketemu Kelompok MIT Lalu Mereka Melawan, Tembak Mati Saja
Polisi Duga Ali Kalora Cs Lari ke Pegunungan Sigi Usai Bunuh Satu Keluarga
Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Jaringan Pelaku Teror di Sigi